Sejak kehamilan Minggu ke 4 Jake selalu saja mengalami morning sickness ini sudah memasuki Minggu ke 12,sejak saat itu heeseung melakukan semua
Heeseung tetaplah heeseung,tak pernah mendengar apa yang orang katakan,tapi lain hal jika Jake yang meminta
_____
Kehamilan 6 bulan heeseung semakin posesif pada Jake,mulai dari melarangnya bekerja membersihkan rumah menyewa bodyguard jika Jake ingin keluar di saat dia tak bisa menemani dia bahkan tak membolehkan Jake untuk keluar kamar
Jake cukup lelah dengan tingkahnya tapi apa boleh buat, heeseung tetaplah heeseung tak bisa dibantah
Drrttt drrttt
"Halo sayang?ada apa?apa terjadi sesuatu?atau kau menginginkan sesuatu?"heeseung yang dikantor sedang menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan lain pun terhenti karena panggilan istrinya
"Tak ada,apa kau sudah makan?"
"Belum,banyak berkas yang harus aku tandatangani"
"Makanlah dulu tinggalkan pekerjaan mu sebentar saja sempatkan dirimu untuk makan"
"Baiklah sayang 3 berkas lagi yaa"
"Naurr sekarang Lee"
"Oke oke,aku akan meminta sekretaris ku untuk membelikan ku makanan tunggu sebentar ya sayang"
Heeseung menekan tombol pada telepon kantornya
"Sekretaris kang belikan aku steak medium rare French potato and black coffee di resto seberang"
"Aku sudah memesannya sayang"heeseung menukar panggilan menjadi panggilan video, memperlihatkan wajah manis istrinya yang sedang memakan kue coklat dan eskrim
"Bagaimana dengan mu?apa kau sudah makan?"Jake menyengir
"Hehehe belumm"
"Kau belum makan tapi sudah memakan kue dan eskrim, kasihan baby sayang, simpan dulu kue dan eskrimnya,dan minta bibi membuatkan mu nasi Suir ayam kesukaan mu"
"Hummm tidakkkk,tidak mau makannn"
"Kenapa tidak mau makan hmm"
"Aku bosan makan nasi Suir ayam buatan bibi"ujarnya sambil cemberut
"Lalu apa yang kau inginkan?kau harus makan sayang"
"Aku ingin ikan bakar buatan mu hee"memperlihatkan wajah lucunya
"Aihhh bagaimana bisa aku menolaknya sayang,baiklah tunggu aku dirumah aku akan pulang sekarang suruh bibi menyiapkan bahannya dan mencuci ikanya, mengerti?"
"Eumm baiklah,hee~"
"Yaa apa masih ada yang kau inginkan?"
"Bagaimana dengan makanan yang kau pesan?"
"Benar jugaa"heeseung menelpon sekretaris kang dengan telepon kantornya
"Sekretaris kang,aku akan pulang makanan tadi kau saja yang makan dan juga meeting dengan perusahaan Kim dan juga park di undur" heeseung mematikan teleponnya dan kembali memfokuskan diri pada Jake
"Sudah,jadi.. kau ingin sesuatu lagi?"
"Aku ingin Apel dan anggur,aku jugaaa ingin takoyaki "
"Baiklah sayang,aku matikan yaa"
"Iyahhh hati hati dijalan ayahh"
"Iya sayangg"heeseung turun ke basement dan melajukan mobilnya pulang tak lupa membeli pesanan istrinya
Sesampainya di rumah
"Sayang aku pulang....."Jake berlari lalu memeluk heeseung
"Aku merindukanmu"
"Aku juga merindukanmu sayang"heeseung menyamakan tingginya dengan Perut Jake
"Halo baby,kau tak menyusahkan bunda mu bukan?,jadi anak yang baik ya Disana"heeseung mencium perut Jake dan juga bibir Jake,dan memberikan pesananya.
Heeseung melepaskan jas nya melonggarkan dasinya dan juga menggulung lengan kemejanya dan mulai menyibukkan diri dengan bahan masakan
"Nah,makan yang banyak sayang"
"Wahhhhhhhhh,banyak sekali padahal aku hanya meminta ikan bakar saja"Ada salad ada semur tahu ikan bakar dan oseng tempe
"Tak apa,ini semua juga makan kesukaanmu"Jake mengambil nasi untuk dirinya dan heeseung
"Ingin makan apa?"
"Semur tahu dan ikannya saja"Jake mengambilkan makanan yang heeseung minta dan memberikannya pada heeseung
Sedangkan Jake mengambil semua masakan heeseung dalam jumlah yang sedikit, dia ingin mencoba satu satu masakan suaminya terkecuali salad itu di makan terakhir saja"Hmmm enyakk syekalimm"
"Habiskan dulu di mulutnya sayang"
"Enakk masakan heeseungie enakk"ujarnya
"Baiklah makan yang banyak sayang"
_________
5 tahun kemudian...
"Bunaa ayahhh lihattt apa yang uwon buat"
Lee Suwon anak Lee heeseung dan juga Lee Jake,sekarang sudah berumur 5 tahun kurang 3 bulan,dia baru saja pulang sekolah dan menunjukkan kertas gambarnya dengan Jay di belakangnya
"Wahh bagus sekali gambarnya Suwon, terimakasih kak Jay udah mau jemput suwon"Jake mendekat dan mencium kening putranya
"Tak apa Jake,tadi sekalian aja abis beliin jungwon tanghulu di seberang sekolahnya Suwon"
Jay dan jungwon sudah menikah 1 tahun yang lalu dan sekarang sedang hamil 7 bulan
"Buna buna Tadi Bu gulu mengajalkan uwon membuat matahali dan gunung tadi uwon dikacih mamam kentang goyeng dan cucu coklat,ini uwon bawa pulang bial buna dan ayah bisa cobanya"Suwon merogoh tasnya dan mengeluarkan plastik kentang goreng dan juga susuk kotak yang ternyata sudah tumpah membasahi tas dan juga buku bukunya
"Yahh cucunya tumpah bunaa,maap jadi nda bisa kacih buna dan ayahh"ujarnya sedih, sedangkan para orang dewasa Disana hanya terkekeh melihat kepolosan anak itu
"Heyy jagoan,tak apa nanti kita beli lagi ya"ujar heeseung yang dari tadi berbicara dengan jay
"Benalkah ayah"heeseung mengangguk dan menggendongnya
"Nahh sekarang mandi dulu,lihat baju kamu kotor kena tumpahan susunya"
"Tunggu dulu ayahh"Suwon mengorek isi Bungkus kentang goreng yang dia bawa dan menyuapkanya pada buna dan juga ayahnya
"Apa uncle tak dikasih padahal uncle juga mau" Jay mengeluarkan wajah sedihnya dan Suwon memberontak ingin di turunkan dari gendongan ayahnya dan berlari menuju Jay
"Ini uncle, uncle jangan cedih lagi"dan diterima dengan senang hati
Setelah itu Jay pamit pulang memberikan pesanan jungwon
Tentang teman temannya Jake, sunghoon dan Suno seminggu yang lalu baru saja menikah dan sedang pergi bulan madu sekarang ke Kanada, sedangkan niki dia melanjutkan perusahaan ayahnya,dia belum menikah tapi dia sudah di jodohkan dengan teman bisnis ayahnya Ricky pengusaha muda di China dan akan melakukan pernikahan 2 bulan lagi
Happy ending
Nahhh abis gaesss spesial part nya satu aja yaa aku lagi males mikir soalnya heheheheh
Babay gaess,ntar aku buat book baru lagi dan sedang cari temanya apa
KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan (heejake)
Fanfictionshim jaeyun atau yang biasa dikenal shim Jake mahasiswa semester akhir dijodohkan dengan Lee heeseung ceo hee company homophobic harap menjauh jangan salah lapak