"Mas nanti sore Gina mau ngajak aku keluar" Beritahu Sofia.
Mereka sedang sarapan pagi ini.
"Kapan dia nelpon kamu?" Tanya Johan
"Tadi waktu mas di kamar mandi"
"Baiklah, saya bolehkan kamu pergi" Ujar Johan
"Terimakasih mas"
"Hmm sama-sama"
Johan menghabiskan sarapannya dengan cepat, ia harus datang ke kantor lebih cepat hari ini
"Mau berangkat sekarang?" Tanya Sofia yang melihat Johan sudah selesai sarapan
"Iyaaa saya berangkat sekarang"
Sofia dengan cepat menghabiskan sarapannya agar bisa mengantarkan Johan kedepan.
"Kamu lanjut makan saja, saya tidak perlu di antar ke depan" Ucap Johan yang menyadari istrinya makan terburu-buru.
Baiklah, Sofia memelankan laju makannya.
"Saya berangkat, kalau kamu jadi pergi nanti kabarin saya"
"Iyaa mas" Sahut Sofia.
Johan mendekat ke arah Sofia, mengecup kening Sofia sebentar. Setelah itu mengambil tas kerjanya dan berangkat ke kantor.
Tiba di kantor mamanya menelpon Johan.
"Halo, kenapa ma?" Tanya Johan langsung
"Han, Gina bilang Sofia ulang tahun ya semalam? Kamu nggak mau buat acara?" Tanya Dewi di seberang sana
"Johan sudah suruh Gina nyiapin acara dinner untuk nanti malam ma"
"Masa cuma dinner Han, mama rencananya sekalian mau merayakan pesta pernikahan kalian. Gimana Han?"
"Tapi Sofia lagi hamil ma, Johan nggak mau di kecapean nantinya" Ujar Johan
"Kita buat acaranya malam aja Han, sekalian dinner juga nggak apa-apa. Mama juga nggak ngundang banyak orang kok"
"Mau ya Han, apalagi waktu nikahan kamu sama Sofia mama nggak ada" Lanjut Dewi mencoba membujuk Johan
Johan berfikir sebentar, dia merasa cukup bersalah karena dia dan Sofia menikah diam-diam waktu itu.
"Baiklah Johan setuju, tapi dengan syarat Sofia jangan sampai kecapean" Pesan Johan
"Okey serahkan sama mama, kamu Terima bersih saja. Udah mama cuma mau bilang itu aja, mama mau pergi dulu nyiapin buat acara nanti malam"
"Iyaa ma"
Setelah panggilan telpon terputus, Johan meletakkan ponselnya di atas meja.
Johan terdiam sesaat, berarti hari ini tepat setahun dia menikah dengan Sofia. Tak terasa waktu sangat cepat berlalu, padahal rasanya seperti baru kemarin dia bertemu dengan wanita yang menjadi istrinya itu.
Tok.. Tok..
Hendri melangkahkan kakinya mendekati meja Johan. Hendri heran melihat bosnya itu sedang melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Sugar Daddy
General Fictionlangsung baca saja. Warning: 🔞 Adegan Dewasa!!🔞 Bocil dilarang mampir!! Hanya Cerita Fiktif!! Jangan lupa follow, vote and comment. Plagiat dilarang mendekat!!!!!! Dosa tanggung sendiri!!!! Maaf jika masih berantakan, belum di revisi. PLEASE, K...