seventeen

106 10 1
                                    

Kini Jeno dan jaemin tengah duduk di ruang tamu milik jaemin

Mereka berdua menatap tv yang menyala dengan tatapan kosong? Ntah lah, ntah apa yang dipikirkan mereka

Mungkin kalo Jeno,ia berpikir datang di waktu yang tak tepat disaat calon mertuanya... Ekhm

Eh calon mertua??

Sedangkan jaemin,kini ia tengah menyesali air matanya yang telah keluar, bagaimana bisa ia begitu bodoh tidak menyadari apa itu teriakan kesakitan atau kenikmatan

ia juga sangat bodoh hingga menelpon Jeno untuk menolongnya dan yaa begini lah jadinya,canggung.

"Na kalo gitu aku pulang dulu ya"Jeno tiba-tiba berkata setelah beberapa menit berdiam diri tanpa bicara

Jaemin menatap Jeno lalu mengangguk kan kepalanya "eeemm i–iya silahkan saja"

"Maaf merepotkan"jaemin menundukkan kepalanya tanda menyesal namun langsung mendongak saat merasakan tangan Jeno mengusap Surai coklatnya

Jeno menggigit pipi dalamnya saat jaemin menatapnya dengan tatapan bingung disertai polosnya

Pliss deh Jeno GABISA!!!

"Jeno?"suara seseorang menginstruksi mereka berdua yang tengah asik duduk berdekatan si sofa

Mereka menatap kearah tangga rumah dan melihat ada yuta disana

"Eh iya om"Jeno berdiri dari duduknya lalu melakukan bow untuk yuta

"Sore om"yuta acuh lalu pergi begitu saja menuju lantai dua tak tau hendak melakukan apa

"Jen maafin ayah ya"jaemin merasa jantungnya berdenyut saat ayah nya mengacuhkan Jeno

Apa ayahnya benar-benar tak akan merestui mereka? Bukankah Jeno sudah berubah?

"Hahaha iya gapapa kok na"Jeno tertawa canggung lalu berjalan keluar rumah jaemin dengan diikuti jaemin di belakang nya

"Emm Jen"

Jeno berbalik saat merasa jaemin memanggil nya "ada apa na?"

"Kamu sibuk ga?"Jeno yang mendengar pertanyaan itu tentu saja langsung menggeleng kan kepalanya dengan semangat

"Nggak kok aku punya banyak waktu luang"jaemin yang mendengar itu pun tersenyum lalu menggenggam ujung jaket Jeno

"Mau nemenin aku ke taman sana gak? Aku bosen banget soalnya"jaemin menunjuk kearah taman yang ada di tengah-tengah kota

Jeno reflek mengangguk saat mendengar apa yang dikatakan jaemin "tentu"

"Oke tunggu sebentar ya aku mau izin sama ayah dulu"diangguki oleh Jeno dengan senyuman yang belum luntur

Beberapa menit Jeno menunggu lalu jaemin pun keluar dengan penampilan yang lebih cantik dari sebelumnya

Ya walaupun jaemin setiap waktu itu cantik namun sekarang jauh lebih cantik

Dengan celana bahan warna putih dan kemeja biru muda yang tidak dikancingkan juga dalaman kaos putih serta polesan lipbalm di bibirnya yang membuat bibir itu menjadi sangat menggiurkan bagi Jeno

"Maaf lama ya Jeno"dibalas gelengan oleh si dominan

"Iya gapapa btw kamu cantik"mendengar itu pipi jaemin seketika merona membuat wajah itu sangat lah mempesona

"Apasih udah ih ayo"dan mereka pun pergi menuju taman yang ada di tengah kota

Sebenarnya jaemin hendak jujur jika tadi dia tidak izin pada ayahnya karna tadi ia melihat raut wajah ayahnya yang sangat menyeramkan jadi ia memutuskan untuk pergi diam-diam bersama Jeno tanpa di ketahui ayah dan bundanya

Dan juga tadi jaemin sempat masuk ke kamar ayahnya untuk melihat kondisi bundanya dan syukurlah bundanya tidak terluka,mungkin memang benar jika ayahnya hanya ingin punya anak lagi










"Terimakasih Jenooo"jaemin turun dari mobil Jeno dengan menenteng banyak plastik kresek di tangan nya

Jeno menurunkan kaca jendela mobilnya lalu mengangguk kan kepalanya

"Iyaa titip salam juga buat om yuta dan Tante winwin yaa"ucapan Jeno diangguki oleh jaemin

"Emm dan makasih juga traktirannya" Jeno mengangguk lalu pamit pulang dan pergi meninggalkan kawasan rumah jaemin

Jaemin masuk kedalam rumahnya dengan senyum yang masih merekah

Ia menuju dapur lalu meletakkan banyak jajanan yang dibawanya diatas meja makan

Kegiatannya terhenti saat mendengar ada suara dibelakang nya

"Darimana?" Jaemin berbalik dan melihat ada ayahnya yang melihat nya dengan tatapan tajam

"Ah aku dari taman depan sana yah"jaemin mencoba bersikap santai

"Sama Jeno kan?"yuta mendekat kearah jaemin lalu mencengkram pipi jaemin

"Kau masih belum move on?"jaemin meneguk ludahnya kasar lalu mengangguk pelan

"I–iya ayah mian"jaemin menundukkan pandangan nya karna pipinya masih dicengkeram yuta

Yuta melepas cengkraman itu lalu menatap jaemin intens "kau masih mencintainya?"diangguki oleh jaemin tanpa ragu

Yuta membuang nafas kasar "ck jadi selama ini kau di Australia ngapain?!" Jaemin hanya bisa mengusap-usap tangannya gugup

"Baiklah jika kau masih ingin bersamanya,ayah merestui nya"ucap yuta membuat dua orang yang ada disana terkejut dibuatnya

Winwin yang ingin minum di dapur tentu terkejut mendengar apa yang dikatakan yuta dan jaemin yang tadinya menunduk takut kini mendongak dengan senyum lebar dipipinya

"Beneran ayah?!!"tanya nya antusias

"Iya tapi–!"jaemin kembali diam saat mendengar ayahnya akan mengatakan sesuatu

"Jika dia kembali berselingkuh jangan kembali pada ayah dan bunda" jaemin pun terdiam beberapa saat

"Jeno tidak akan mengulangi hal itu lagi sayang,lagian yang dulu itu cuma kesalahpahaman"ucap winwin mencoba bergabung kepada ayah dan anak itu

"Benarkah bunda?"jaemin mengernyit kan dahinya

"Iya sayang,bunda denger dari bunda Taeyong kalo itu hanya jebakan cewe ular yang suka sama Jeno"

"Bahkan selama lima tahun ini Jeno selalu mencari kamu, dia juga datang ke China menghampiri kakek dan nenek untuk mencari kamu loh"

"Jinjja?"yuta mulai tertarik akan pembahasan istrinya

Winwin mengangguk lalu kembali melanjutkan kata-katanya"iya bahkan semenjak kalian putus,Jeno ga pernah menjalin hubungan sayang,dekat dengan sub atau wanita pun ga pernah"

"Jadi gausah khawatir"winwin mencoba meyakinkan jaemin yang akhirnya berhasil

"Baiklah bunda,ayah aku bisa kok"










"Mom! Dad!"bangchan tak sengaja membentak kedua orangtuanya yang kini malah menanyai seungmin dengan berbagai pertanyaan

Kemarin saat bangchan membawa seungmin pulang membuat kedua orang nya merasa heran pasalnya bangchan ini paling anti jika membawa teman ke rumah dan itu artinya namja manis ini bukan sekedar teman bangchan

"Kenapa kalian mengintrogasi nya"tanya bangchan menarik seungmin agar berdiri dari duduknya

"Astaga kami tidak akan melukai seungmin mu"ucap malas papa bangchan

"Tetap saja kalian tidak di perkenankan" lalu bangchan membawa seungmin pergi menuju kamarnya meninggalkan kedua orangtuanya yang kini tertawa terbahak-bahak melihat tingkah anak bungsunya

"Anak kita sudah besar dad"diangguki oleh papa bangchan












To be continue......

Maaf ya guys kalo lama-lama jadi gajelas:(

Soalnya otak aku tiba-tiba buntu,akibat stres ujian ya gini

Jangan lupa vote and komen ya anak-anak mommy ^.^
Kamsamida 🙏🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

idiot cinta || NOMIN ft chanmin[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang