fourteen

71 7 0
                                    

"yeoboo aku pulang"jaehyun merentangkan kedua tangannya untuk dapat memeluk kesayangannya yang sedang tersenyum menatapnya

"Kenapa kau tersenyum lebar yeobo?" Heran jaehyun saat Taeyong tak juga melunturkan senyum manisnya

Namun seketika raut wajah Taeyong berubah menjadi datar lalu menatap tajam jaehyun "kau belum membaca chat ku rupanya!!"

Jaehyun yang mendengar itu pun panik seketika,memang benar jika tadi dia membuka chat istrinya itu tapi pria tampan itu tidak membacanya

"Ahh iya mian yeobo aku lupa"akting jaehyun,huhh untung nya otaknya berfungsi sekarang jika tidak bisa gawat dia

Taeyong kembali tersenyum lalu memeluk lengan suaminya dan mulai berjalan menuju kamar mereka diikuti oleh jaehyun












Makan malam pun telah selesai membuat kelima orang dimeja makan itu kini sibuk dengan urusan mereka masing-masing di ruang keluarga

Dengan Haechan yang tidur di kedua paha mark lalu menunjukkan video-video random pada kekasih dinginnya itu,jaehyun yang kini tengah bersandar pada Taeyong yang kini menyuapinya buah pencuci mulut,dan... Si jomblo Jeno yang sekarang tengah mendengus kasar,ohh ayolah ia tidak sendiri disini tapi kenapa rasanya sepi sekali

Dia membuka ponselnya lalu menelpon seseorang

"Kirimkan pada saya nomor Presdir NYt Ent sekarang"lalu mematikan panggilan tanpa mendengar jawaban dari seberang telepon

"Bajingan!! Aku akan resign jika terus begini!!"













"Ayah beneran kan?!"tanya jaemin bersemangat kala sang ayah mengatakan akan kembali mengurus perusahaan tanpa melibatkan si manis

Yuta hanya mengangguk kan kepalanya dengan senyum "iya kalo ayah biarin, bisa-bisa seminggu tiga kali kamu ke RS" ucapan yuta membuat winwin terkekeh

"Astaga yeobo aku setuju"lalu winwin dan yuta asik berbincang-bincang mengabaikan jaemin yang kini duduk di bangku sofa yang sama

"Ck jadi nyamuk kan"lalu tiba-tiba ada panggilan masuk ke ponselnya dengan nama kontak yang bertuliskan 'nomor tidak dikenal'

Jaemin memutuskan untuk menaiki tangga untuk menuju kamarnya sambil mengangkat telpon itu

"Halo?"jaemin terpaksa menyapa dahulu karna si penelepon tak juga berbicara

"Halo? Kalo gaada yang penting saya matiin"ucap jaemin dan beberapa detik kemudian ada suara dari telpon itu

"Hai na"jaemin menghentikan langkah kakinya yang masih ada di tengah-tengah tangga saat ia mendengar suara Jeno lah yang menyapa nya

"Maaf kalo kamu jadi risih,karna aku cuma mau tau kabar kamu aja" ucap jeno saat tidak mendengar jawaban dari jaemin

Jaemin melihat kelantai bawah dimana ada ayah dan bundanya lalu kembali berjalan menaiki tangga menuju kamarnya

"Iya gapapa kok aku ga risih"

"Gimana kondisi kamu?"

Jaemin membaringkan tubuhnya diatas kasurnya saat telah sampai dikamar "udah baikan kok obatnya ampuh" tiba-tiba sedikit senyum samar terlihat dipipi si manis

"Ahh syukurlah kukira kamu masih sedikit pusing"terdengar tawa jaemin di seberang

"Hahahaha ga lagi kok,by the way-" ucapan jaemin terhenti saat winwin membuka pintu kamarnya

"Sayang turun bentar yuk ada Tante Taeyong"ucapan winwin membuat jaemin sedikit terpatung melihat ponsel disebelah telinganya

"Oh oke bunda"winwin pun lalu meninggalkan jaemin yang masih asik dengan ponselnya

"Kata bunda aku mama kamu kesini,ngapain??"Jeno melotot sebentar lalu terdengar suara grusak-grusuk di seberang telepon jaemin

"HYUNG!Bubu and dad mana?! Yak!Bisa tidak bicara pelan-pelan?! Tidak bisa, pokoknya dimana bubu? Tak tau tadi katanya mau jalan-jalan malam" jaemin terkekeh mendengar pembicaraan di seberang telpon nya

Astaga Jeno masih tidak berubah,jaemin menggeleng-gelengkan kepalanya walau tak dapat dilihat oleh Jeno

"Omo Nana!!"Taeyong berteriak histeris saat melihat jaemin yang berada di ujung tangga lalu ia segera menghampiri nya

Jaemin juga sedikit berlari agar sampai di lantai dasar lalu membalas pelukan Taeyong yang begitu erat

"Astagaa kamu bertambah cantik nanayaaaa"puji Taeyong sambil mengelus-elus pipi chubby jaemin

"Tante bisa aja"ucap jaemin membuat senyuman Taeyong berubah menjadi wajah garang yang dibuat-buat

"Bubu!"perintah Taeyong eh tapi sepertinya itu mutlak bukan perintah

Ketiga orang dewasa yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala, jaehyun bahkan hanya bisa mengulas senyum nya melihat tingkah lucu sang istri

Jaemin yang merasa tidak sopan jika bermain ponsel saat ada tamu pun segera mematikan telpon Jeno lalu duduk di samping Taeyong

"Bagaimana kabar kamu Nana? Bubu dengar kamu masuk rumah sakit"ucap Taeyong membuat jaemin tertawa canggung

"Cuma kelelahan bubu"jaemin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Capek dia Tae kerja di perusahaan nya yuta"ucapan winwin membuat pipi jaemin merona malu

"Aish bundaaaaa"rengek jaemin mengundang gelak tawa empat orang yang ada disana

"Jinjja kiyowokk"Taeyong mencubit kedua pipi jaemin hingga membuat jaemin kesakitan

"Bubu sakit"Taeyong pun lalu melepaskan nya dan tersenyum malu "mian"





"Astagaa!! Bubu bisa-bisanya" Jeno hanya bisa menghela nafas saat melihat aksi nekat bubunya

"Dia kenapa Hyung?"dijawab gelengan oleh Mark

"Entahlah gila mungkin"ucap Mark lalu mereka berdua kembali asik bermesraan membiarkan Jeno yang tengah mengoceh-oceh sendiri seperti orang gila













Jeno melangkah kan kakinya dengan semangat 45 saat tiba di perusahaan NYt Ent karna ia akan bertemu lagi dengan sang pujaan hati untuk mendiskusikan tentang kerjasama mereka

Sebelum memasuki ruangan ia meniup telapak tangan nya dulu lalu membawa tangan itu untuk mengusap rambutnya kearah belakang

Dan sedikit merapikan jas nya lalu mengetuk pintu rapat dan membuka nya

Renjun yang sedari tadi melihat nya hanya bisa mengernyit dibuatnya

Senyuman Jeno tiba-tiba luntur saat ia melihat disana ada Kun dan... Seorang pria berambut hitam?

Kenapa rambut pria itu hitam? Rambut nananya kan coklat keemasan

Dan rahang Jeno jatuh dibuat nya saat pria itu berbalik dan menatap Jeno

"Siang Jeno"sapa pria itu

Jeno menatap renjun lalu menatap pria itu dan tersenyum paksa akhirnya

"Siang juga om yuta"Jeno menelan ludahnya lalu mendekat kearah yuta dan duduk dihadapannya

Mereka pun mulai membahas kerjasama denagn sangat teliti dengan dipimpin oleh sekretaris Jung jeno yaitu Huang renjun

"Terimakasih atas kerjasamanya jeno"yuta menyodorkan satu tangannya dan dibalas oleh Jeno dengan senyuman yang tetap terpaksa

"Senang juga bekerjasama dengan om"















To be continue......

Jangan lupa vote and komen ya
Kamsamida 🙏🏻

idiot cinta || NOMIN ft chanmin[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang