Twin Lost

Chapter 2

"Eh?"

.
.
.

Clover melihat Rivan Sedang memecahkan piring dan Rivan memakan pecahan piring tersebut seketika Clover terkejut dan memukul punggung Rivan dengan keras
"HUEK!"
"Jangan makan itu bodoh! Kau ingin bunuh diri secara konyol?!"
"Uh... Hehe... Maaf saya memang setiap hari makan pecahan kaca tapi sudah terbiasa..."
Ucapan Rivan membuat Clover bingung dengan Rivan
"Hah?,Aneh juga dirimu ini... Pertama kalinya Aku menemukan Manusia seperti mu dari Manusia yang sering ku temui."
"Ahaha... Yeah... Begitu lah hidup penuh manusia random... Random...hm... Apa ku juga termasuk?"
Clover hanya diam saja dan melihat dapur milik Rivan sangat berantakan
"Ah yeah... Apakah kau dari kelompok Kegelapan juga kan? Hehe kita teman!"
Rivan pun merangkul Clover
"AughajsjskkwkajsjajKaojdkskana! Lepasin Asu! Badan ku kejepit"
"Tidak mau hehe,Ohh akhirnya ku punya teman aww tapi menyakitkan juga teman sejak kecil ku bermusuhan denganku... Kuharus apa...,Hm...huft minggu depan nanti ada perang lagi... Sudah bertahun-tahun perang tapi tidak merdeka terus..."
Clover pun mengangguk dan tepar
"Rasanya tidak ingin ikut saja... Tapi bagaimana ya...masalahnya saya selalu bolos perang..."
"Nani?!"
Rivan pun tiba-tiba shock mendengar Clover selalu bolos lalu Rivan pun menjewer Clover
"Sakit!
Rivan pun membanting Clover ke lantai
"Awas saja jika kau bolos lagi nanti aku...jadikan kau Sapi Qurban-"
"Ampun"
Clover pun ketakutan dengan Rivan lalu Clover pun lari namun ketika Clover lari Rivan pun mengejarnya hingga pada akhirnya Rivan jatuh di atas Clover dan tidak sengaja saling ciuman
"Huh? HUEK-"
Rivan pun langsung mual
"Jigong kau seperti rasa jus apel basi-"
"Kan kau yang jatuh ke arah ku"
"Tapi kenapa kau di depanku?!"
"Mana aku tahu hal itu!"
Seketika Rivan dan Clover bertengkar hingga saling lempar barang hingga ber jam-jam Pertengkaran masih belum selesai
.

.

.

.

.

.

Selang beberapa jam mereka berdua belum selesai bertengkar hingga ada seseorang yang membuka pintu dan masuk melihat mereka berdua bertengkar
"Pantas saja kenapa berisik sekali ternyata... Kalian berdua?!!!"
Seketika ia pun melemparkan meja ke arah Rivan dan Clover
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!"
Rivan dan Clover pun terkena meja itu dan terbanting ke dinding lalu sekian beberapa kesunyian pun datang Rivan hanya diam dan senyum tertekan
"Ayolah Malikun memang ada denganku?"
Clover pun bertanya ke Malikun dengan gemetar
"Ya karena kau juga bertengkar dengan... Eh... Siapa?"
"Rivan, salam kenal Malikun manusia kampr-"
Lalu tiba-tiba Rivan kena tumbuk oleh Malikun lalu Rivan terdiam lagi karena wajahnya penuh biru-biru
"Haish... Kalian ini... Kenapa bisa kompak sekali bodohnya."
Malikun hanya menghela nafas dan menatap Mereka berdua
"Ah yeah... Oh?"
Rivan melihat Malikun membawa makanan dalam kantung plastik besar lalu Rivan mengambil salah satu makanan tersebut dan memakannya
"Ah... Akhirnya... Ku bisa makan makanan seperti ini daripada kaca dan biskuit kadarluarsa..."
"Apa? Jadi kau memberikan ku biskuit kadarluarsa tadi?!"
Clover langsung terkejut dan panik akan terjadi sesuatu
"Sudahlah tidak keracunan kok...,Huh... Ku setiap hari makan makanan yang sedap adanya saja di rumah... Walaupun ingin makan makanan luar sana...tapi aku tidak memiliki uang...uangku habis karena membayar Perawatan Clover di Rumah sakit tadi dan itu uang terakhir..."
Lalu seketika Malikun memberikan uang sebanyak 700 ribu
"Woah... Sultan juga kau.... Hehe Terima kasih... Akhirnya ku bisa ke kafe dan menemui perempuan yang ku cintai itu..."
"Siapa itu?"
Clover pun penasaran dan melihat Rivan sedang senang dengan semangat
"Ohh~ Nona cantik ku~ Hiruna~ aww akhirnya ku bisa berkencan lagi dengannya dan saling menceritakan kehidupan masing-masing...juga bisa melihat dia jika sedang marah ah... Sungguh lucu..."
Lalu seketika Malikun memukul kepala Rivan
"Sudahlah jangan halu nya kelewatan...huh..."
"Hehe baiklah kita langsung saja!"
Rivan pun pergi ke kafe dengan cepat
"Hey! Tunggu!"