Chapter 1

20 3 2
                                    

.
.
.

"Saya mengapa berada di sini? Huh?"

Pemuda itu melihat sekitarnya yang di kerumunan orang-orang sedang menghebohkan kejadian di depan matanya,Pemuda itu menjauhi Rumunan tersebut karena merasa tidak nyaman lalu pergi ke tempat yang cukup sepi dari sana
"Apa yang mereka lakukan huh?"
Pemuda itu melihat orang-orang sedang melihat kecelakaan di depan mereka namun mereka tidak membantu korban kecelakaan tersebut malah men video kan juga men viral kan hal itu seketika Pemuda itu mendekati Korban tersebut dan membantunya
"Meraka bodoh sekali... Bukannya membantu nya malah men video kan hal ini..." Batin pemuda itu yang hendak membawa korban ke Rumah sakit terdekat.

Saat di rumah sakit,Pemuda itu tidak meninggalkan Korban tersebut begitu saja malah menunggu nya hingga terbangun "Huh... Beruntung lah Dia masih bisa terselamatkan... Jika tidak kemungkinan saja dia bisa mati jika tidak segera di tolong." Pemuda itu melihat ke luar jendela dan merasakan angin yang bertiup juga keheningan di sekitarnya yang cukup nyaman namun keheningan tersebut tiba-tiba hilang karena Pemuda tersebut mendengar korban tadi sudah terbangun lalu ia menghampiri nya dan bertanya kepada nya "Anda baik-baik saja?" Pemuda itu bertanya kepada nya dan seketika Orang tersebut sedikit terkejut juga terburu-buru ingin meninggalkan nya "Eh? Tunggu-" Pemuda itu menahan ia agar tidak terburu-buru "T-tapi saya tidak ingin merepotkan Anda untuk membayar biaya diriku dan saya baik-baik saja-" Ia pun seketika ingin pergi namun akibat tertahan oleh Pemuda itu dan akhirnya ia tidak jadi melarikan diri "Tidak masalah,Saya sudah membayar biaya dirimu tadi... Jadi tidak apa" ujar pemuda itu dan membuat orang tersebut sedikit ragu,seketika ia di antar oleh Pemuda itu untuk kembali ke tempat tinggal "Ah... Rumah mu berada di mana? Huh?" Pemuda itu bertanya kepada nya namun ia hanya menggeleng kan kepala dan seketika Pemuda itu mengerti maksud dari itu "Ah... Baiklah kau boleh numpang di rumahku" Pemuda itu menawarkan tempat tinggal untuk nya dan ia pun merasa senang "Benarkah? Uh... Terima kasih... Ah- Nama saya Clover... Jika Anda siapa?" Clover bertanya Kepada pemuda itu "Nama saya? Nama saya Rivan,dan... Salam kenal Clover senang saya bertemu denganmu.." Rivan sedikit tersenyum karena sikap dan perilaku Clover tidak terlalu buruk seperti orang-orang yang ia temui dan Clover juga hanya mengikuti Rivan yang akan menuju Rumahnya.
Sekian beberapa lama kemudian sampai nya di rumah Rivan,Rivan menyuruh Clover untuk duduk di kursi ruang tamu dan menunggu Rivan membuatkan teh untuk nya Sementara Clover menunggu juga melihat sekitaran Rumah Rivan yang cukup tua dan antik tidak seperti rumah-rumah orang sekarang tinggal Clover ternotis dengan benda-benda yang berada lemari itu dan Clover pun mendekati nya untuk melihat benda tersebut namun seketika Rivan muncul dengan membawa Teh juga biskuit untuk Clover "Ah... Clover kau sedang apa di sana?" Rivan bertanya sambil menaruh Teh dan biskuit tersebut di meja "Ah... Saya hanya melihat-lihat saja,uh Rivan mengapa Rumah mu seperti terlalu tua kuno juga antik? Tidak seperti rumah yang orang lain miliki?" Clover penasaran dan meminum teh yang di sajikan oleh Rivan "Oh... Rumah saya memang seperti ini sejak 70 tahun yang lalu tidak pernah saya renovasi seperti bentuk rumah sekarang,karena bagi saya Rumah ini unik untuk di tinggal." Rivan berkata seperti itu membuat Clover penasaran yang unik dari hal itu "Oh Clover mengapa kau tidak ingin pulang ke rumah mu? Apakah kau ada masalah di dalam rumah mu yang jelek itu?" Rivan bertanya dengan tatapan datar dan sedikit ngeledek "Ah... Saya tidak punya tempat tinggal-"
"Huh? Tidak memiliki tempat tinggal?" Rivan sedikit terkejut dan heran kenapa Clover tidak punya Rumah
"Ya... Saya kabur dari panti asuhan... Dan saya sedang me hindarkan mereka yang ingin menemukan saya... Saya tidak ingin kembali lagi ke sana... Di sana... Sungguh menyakitkan..." Seketika Rivan pun mengetahui hal itu dan pergi kekamar,Clover terdiam dan di tinggalkan oleh Rivan.

.

.

.

.

.

.

.

"Ini ambilah." Rivan kembali dan memberikan pakaian lalu Rivan mengubah penampilan Rambut Clover yang gondrong tidak karuan itu menjadi lebih baik "Kau mengubah penampilan mu... Mereka tidak akan bisa menemukan dirimu walaupun kau sedang di samping nya." Seketika Clover pun memakai pakaian yang di berikan kepada Rivan "Terima kasih..." Clover pun tersenyum "Ah... Tidak masalah... Oh ya kau bisa membantuku? Saya sedang membutuhkan seseorang untuk membantu saya melarikan diri dari Kecahayaan yang mengincarku,Entah kenapa saya masih bisa saja di temukan uh... Padahal penampilan ku sudah beda dari yang mereka ketahui,Ah... Sialnya... Uh!" Rivan duduk di sofa dan tiduran "Uh... Tentu saya tidak keberatan untuk membantu mu." Seketika Clover membuat Rivan semangat dan berbinar lalu Rivan bangun dari sofa dan mendekat ke Clover lalu merangkulnya "Oh... Anak baik Terima kasih sudah ingin membantuku! Saya senang sekali hehehehe,Tapi... Jangan anggap hal itu mudah karena penjahat dan Penyelidikan kini bisa jadi mata-mata dan mereka bisa melacak kita secara diam-diam... kecahayaan sekarang sudah menggunakan trik liciknya untuk menemukan seseorang yang harus mereka tangkap mengerti?" Rivan pun sedikit tatapan tajam kepada Clover lalu Clover mengiyakan nya dan Rivan melepaskan Clover "Ya... Waktunya kau harus istirahat... Oh astaga... Saya lupa saya tidak memiliki kamar dua... Kau tidak mau kau tidur satu kasur denganku... Ku tidak ingin kau tidur di lantai atau di ruang tamu atau di mana pun..." Rivan pun mengantarkan Clover ke kamarnya untuk istirahat,Clover sedikit terkejut karena kamar Rivan berantakan parah buku berserakan kasur tidak rapi meja penuh lukisan dan cat juga kuas rak lemari tidak rapi juga isi nya "Astaga... Rivan... Kamar mu..." Clover sedikit terkejut namun Rivan hanya menjawab nya dengan santai "Maaf memang kamar ku seperti ini... Sudah lama bertahun-tahun saya tidak membersihkan nya,tapi masih nyaman di tempati kok karena tiada hewan kotor yang masuk ke sini." Rivan rebahan di kasurnya dan mengambil buku novel kesukaan nya,Clover seketika rebahan di samping Rivan dan melihat buku yang Rivan baca itu "Apa yang kau baca itu?" Clover bertanya dengan penasaran "Ah... Ini hanya buku tentang 48 hukum saja... Di buku ini tiada menyenangkan nya isinya hanya tentang hukum kekuasaan namun... Cukup berguna untuk di kehidupan.... Karena ini tentang bagaimana kau bersikap dengan seseorang dengan baik... Untuk orang zaman kini mungkin mereka menyuruh buku ini untuk tidak di jual beli kan lagi..." Seketika Clover penasaran dengan isi buku tersebut dan bertanya lagi kepada Rivan "Memang ada apa di buku itu? Mengapa bisa seseorang tidak menyukai buku tersebut?"
"Karena yang ada di buku ini di bilang jahat... Karena isinya di bilang tidak menghargai dan tidak di hormati... Menurut mu itu aneh?"
"Uh... Tidak."
"Baguslah...,kau ingin membacanya? Silahkan." Rivan memberikan buku tersebut kepada Clover dan pergi ke dapur,Clover pun sendiri di dalam kamar dan membaca buku tersebut.
.

.

.

.

.

Beberapa lama kemudian Clover pun tertidur namun di saat ia sedang ingin tertidur lelap ia tiba-tiba di kejutkan oleh suara pecahan kaca di dapur,seketika Clover pun langsung terbangun dan pergi ke dapur untuk memeriksa,Namun ketika Clover datang ke dapur ia terkejut yang telah terjadi di depan matanya.
.

.

.

.

.

Be to Continued...

Twin LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang