six

1K 71 0
                                    

Sinar mentari menyapa pagi.  Suara kicauan burung pun saling bersahut - sahutan membentuk suara simfoni merdu di pagi hari yang cerah ini. 

Terlihat disebuah rumah mewah didalam kamar yang bernuansa gelap itu nampak sesosok tubuh kurus Junkyu yang hanya terbalutkan oleh selimut hitam tebal dengan bagian leher bahu sempitnya yang terekspos menampakkan bekas kissmark.

Bak sebuah canvas putih yang dinodai oleh cat berwarna gradasi merah keunguan.  Rambut sebahu Junkyu bagian depannya itu nampak menutupi wajah depannya.  Bahkan wajah nya terdapat bekas air mata dengan darah di sudut bibir kirinya. 

Bahkan kedua pergelangan tangan dan kakinya itu terdapat bekas ikatan borgol yang telah dilepaskan oleh suaminya saat mereka melakukan penyatuan kemarin malam. 

Tarikan nafas Junkyu teratur,  ia tertidur nyenyak setelah digempur oleh suaminya dari pukul 9 malam hingga jam 4 pagi dini hari. 

Di kasur itu hanya ada Junkyu , sedangkan Haruto sedang berada di dalam ruang ganti baju untuk bersiap berangkat ke kantor perusahaannya. 

Ia mungkin akan menyuruh sekretaris nya untuk mengosongkan jadwal kerjanya hari ini dan akan beristirahat di ruangannya.

Haruto pun keluar dari ruang ganti pakaiannya sembari membawa jas hitam di tangan kanannya. Ia berjalan ke arah nakas di samping tempat tidur yang kini terisi oleh Junkyu yang sedang tertidur itu lalu mengambil dompet dan kunci mobil miliknya. 

Sebelum beranjak Haruto menatap ke arah istri kecilnya yang nampaknya kelelahan setelah ia gempur semalaman hingga dini hari tadi.  Haruto mendekatkan dirinya pada tubuh istrinya lalu melayangkan kecupan singkat di kening Junkyu yang tertutup rambut halusnya yang sebahu itu. 

" Mimpi indah,  sayangku. " ucap Haruto

Kemudian ia beranjak untuk berjalan keluar dari kamar, 

Ceklek! 

Pintu tertutup dari luar dan Haruto segera mencari Asahi yang mungkin saat ini sedang bersama Jiyoon, karena biasanya pukul 6 pagi ini Asahi sudah berkeliaran memantau rumah mewah atau yang biasa disebut dengan nama Mansion ini.

Dan hanya ada empat orang bodyguard dengan sepasang robot canggih yang bertugas menjaga sang istri kecilnya.

Haruto berjalan mendekat ke arah empat penjaga itu. Para penjaga itu dengan sigap memberikan hormat dan tak lupa ucapan selamat pagi mereka pada Haruto yang dibalas dengan anggukan saja.

" Pagi Boss. " ujar mereka bersamaan.

" Hmm " deham Haruto seraya menganggukkan kepalanya sekilas.

" Tugas kalian selesai,  panggil penjaga lain. " ucap Haruto datar

" Penjaga hari ini sedang dalam perjalanan Boss. " ucap salah seorang penjaga itu pada Haruto.

" Bagus.  Aku pergi. " ucap Haruto lalu pergi meninggalkan para penjaga itu yang kembali membungkuk hormat padanya. 

***

" Asahi.  "

Panggil Haruto pada Asahi yang saat ini sedang memangku Jiyoon dipangkuannya. 

" Iya Tuan?  " tanya Asahi.

Sedangkan Jiyoon membalikkan badannya dan memilih memeluk Asahi,    ia menyembunyikan wajahnya di perpotongan dari manusia bermata kucing  itu.

" Mandikan istriku pada pukul 9 pagi.  Jangan ganggu dia sebelum ada instruksi dariku. " ucap Haruto.

Ia melirik ke arah Jiyoon yang bersembunyi dipelukan Asahi itu dengan lirikan dingin. 

Asahi mengangguk. 

" Dimengerti Tuan. " ucap Asahi.

" Aku pergi,  jaga istriku dan anak itu baik - baik.  Hamada Asahi. " ucap Haruto dan pergi meninggalkan Asahi yang hanya dapat mengangguk dan berguman iya pada Haruto.

Selepas kepergian Haruto,   Jiyoon yang berada di dalam pelukan nya itu mendongakkan kepalanya menatap ke arah Asahi yang ikut menundukkan kepalanya menatap Jiyoon yang membuat hidung keduanya saling bersentuhan. 

Membuat Kekehan lucu Asahi tak dapat ditahan lagi oleh sang empu,  sedangkan Jiyoon hanya mengerjapkan matanya polos. 

" Jagoan,  anda belum mandi.  Dan waktunya untuk membersihkan diri.  " ucap Asahi kemudian bangkit dengan Jiyoon yang ada didalam gendongannya. 

***

Jam bergulir dengan cepat dan kini jam sudah menunjukkan jam 9 kurang. 

Terlihat Junkyu yang mengerjapkan manik bundarnya itu perlahan,  ia berusaha bangun namun ringisan kecil yang ia dapat. 

Rasa sakit yang berasal dari pantat dan pinggangnya yang menjadi korban dari keganasan suaminya sendiri kemarin malam hingga dini hari. 

Ceklek.

Pintu terbuka,  menampakkan Asahi yang datang dengan seorang anak kecil lucu yang digandeng oleh Asahi menatap polos ke arah Minghao.

Junkyu menaikkan selimut agar tubuhnya tertutup oleh selimut dan tidak mengotori pandangan polos anak lelaki kecil yang menggemaskan itu. 

Junkyu tersenyum tipis pada anak kecil itu dibalas dengan senyuman ceria oleh si kecil. 

" Nyonya, saatnya anda mandi.  Mari saya Bantu. Dan untuk mu jagoan kecil duduklah di sofa hm?  " ucap Asahi.

Junkyu diam,  ia tidak menjawab dan menanggapi ucapan dari Asahi sedangkan Jiyoon menganggukkan kepalanya membuat rambut lucunya bergoyang - goyang dengan lucu dan menggemaskan. 

Kemudian Asahi menggiring Junkyu untuk ke kamar mandi secara perlahan.  Dan meninggalkan Jiyoon yang terduduk diam di sofa kamar itu. 

Waktu terus berlalu, 

Dan akhirnya Junkyu telah selesai dengan acara mandi dan berpakaiannya.  Junkyu pun duduk secara perlahan pada sofa yang telah dialasi bantal oleh Asahi. 

" Hai " sapa Junkyu pada nya

Sedangkan si kecil menatap ke arah Asahi untuk meminta persetujuan.  Asahi mengangguk disertai senyuman tipis.

" Eum..  Halloo.. "

Junkyu tersenyum, 

" Nama mu siapa?  " tanya nya lagi

" Ca Yunniee " ucap si kecil

" Cha Jiyoon,  Nyonya " koreksi Asahi yang diangguki oleh Junkyu.

Junkyu tersenyum ,

Sejenak ia melupakan rasa sakitnya selama dikurung oleh suaminya berkat kehadiran Jiyoon disini. 

Dan Haruto sudah memberikan izin pada Asahi untuk membawa masuk Jiyoon ke dalam kamar yang bermaksud menemani Junkyu yang merasa kesepian akibat dikurung di dalam kamar tanpa ada celah untuk keluar. 

Dan keduanya pun bermain,  dengan mainan yang para pengawal bawa dibantu oleh pelayan rumah. 

Sedangkan Asahi tersenyum tipis menatap tingkah lucu keduanya. 

***
tbc

EVIL HUSBAND | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang