eleven

883 62 0
                                    

Sudah seminggu sejak kepergian dari Haruto  yang ntah kini berada dimana,  sang tuan rumah tak pernah pulang lagi sejak hari itu.  Dan selama seminggu pula Junkyu ntah kenapa merasakan kekosongan yang mendera di relung hati kecilnya.

Seperti pagi ini, kini si manis hanya duduk pada kursi panjang yang ada di ruangan balkon kamar itu yang pemandangannya langsung menuju halaman belakang Mansion yang mewah itu.

Sesekali Junkyu akan menikmati udara yang menyapa wajah ayu berserinya yang agak pucat.

Bahkan bercak merah keunguan itu masih ada walau saat ini warna nya sudah tersamarkan. 

Semua awalnya menenangkan,  sebelum tiba - tiba Junkyu merasakan rasa pusing yang mendera kepalanya.  Junkyu mendesis nyeri,  namun pada akhirnya ia terjatuh dari kursi balkon ke permukaan karpet berbulu yang lembut itu.

Disaat yang sama, ada Asahi yang masuk sembari membawa nampan yang berisi makanan dan obat untuk Junkyu.  Namun manik kucingnya itu tak menemukan keberadaan dari Asahi yang membuat Asahi pun bingung dan mencari keberadaan Junkyu saat ini.

Mulai dari lemari,  kamar mandi,  dan ruang ganti pakaian yang ada di dalam kamar Haruto Asahi cari keberadaan Junkyu.  Namun ia belum menemukannya,  yang akhirnya membuat si manis berwajah kucing itu seketika panik,  namun kala maniknya melihat siluet seseorang di balkon membuat Asahi menghela nafasnya lega.

Langsung saja Asahi berjalan melangkah ke arah balkon untuk  mengecek sang Nyonya.  Namun baru saja tiga langkah awal  ia berjalan,  manik Asahi membulat dengan wajah kagetnya.

Junkyu jatuh pingsan dari tempat duduk balkon ke bawah, tepatnya di karpet.  Sontak saja Asahi bergegas berlari ke arah Balkon. 

" Kyu!  Kyu!  Bangun hei!  " ucap Asahi seraya menepuk - nepukkan tangannya itu di pipi tembam Asahi yang tak sadarkan diri.

Dengan segera Asahi memapah tubuh tak sadarkan diri Junkyu dan merebahkannya di kasur king size itu. 

Merogoh saku celananya,  Asahi dengan segera mengetikkan dial nomor dan melakukan panggilan pada seseorang.

" Halo "

" Ya? Ada apa Hyung? "

" Doyoung,   tolong datang ke Mansion.  Nyonya pingsan dan tak sadarkan diri. " panik Asahi

Terdengar suara dubrakan di ujung panggilan sana, 

" Tunggu!  Aku akan segera kesana.  Dan hyung! kau cobalah dengan minyak angin untuk membantu menyadarkannya."

Tut!

Panggilan pun dimatikan,  dan kini Asahi mencari minyak angin dalam kotak P3K yang ada di dalam kamar itu.

Setelah dapat,  dengan segera Asahi membuka penutup minyak angin itu dan mendekatkannya dengan hidung si manis.

" Ayolah..  Ayolah " ucap Asahi,   bahkan manik kucingnya itu kini berkaca - kaca. 

Ceklek!

Pintu kamar itu kembali terbuka,  menampakkan Doyoung dengan jubah dokternya yang kini membenarkan letak kacamatanya.

" Hyung,  biarkan aku memeriksanya terlebih dahulu.  Mungkin ia kelelahan. " ucap Doyoung menenangkan bawahan terbaik dari Watanabe Haruto itu.

Sedangkan Asahi mengangguk dan mempersilahkan Doyoung untuk memeriksa keadaan Junkyu. Namun pada saat memeriksa perut Junkyu, Doyoung merasakan kejanggalan.

Doyoung mengernyitkan keningnya,  kemudian kembali fokus memeriksa area perut Junkyu dengan alatnya sekali lagi. Dan kini ia menatap ke arah Asahi yang menatapnya cemas dengan pandangan yang sulit diartikan.

" A-ada apa?  " tanya Asahi yang tak paham dengan raut wajah yang Jihoon keluarkan.

Doyoung menghela nafasnya, 

" Ntah ini berita buruk atau baik.  Aku juga bingung Hyung. " tukas Doyoung dengan helaan nafasnya.

Asahi kini semakin bingung dengan ucapan dari Doyoung yang menurutnya berbelit.

" Jangan berbelit - belit,  ucapkan poin pentingnya langsung Kim Doyoung!.  Jangan membuatku berfikiran buruk dengan keadaan Nyonya!! " ucap Asahi panik yang tanpa sadar membentak Doyoung.

Sedangkan Doyoung mengalihkan pandangannya dari Asahi ke arah tubuh Junkyu yang terbaring di ranjang kings size itu.

Membuat Asahi yang kepalang kesal dengan sikap Doyoung mencengkram kedua bahu sempit dokter manis itu dan membalikkan paksa tubuhnya.

Saat Asahi ingin berujar—

" Junkyu hamil. "

—ucapan Doyoung membuat cengkramannya mengendur,  diikuti tubuhnya yang mundur tiga langkah. 

Hening,

Kedua sosok pria manis yang berbeda tinggi badan itu terdiam dengan pandangan yang sulit diartikan terpancar di wajah rupawan keduanya.

Hingga tak menyadari setitik air mata menetes dari sudut manik Junkyu yang tertutup.

Karena Watanabe Haruto trauma dengan bayi dan anak kecil.

***

BRAK!!

" APA YANG KAU UCAPKAN?!! JANGAN MENGADA - ADA!!! " Teriakan Haruto menggema di ruang kerjanya.

Salah satu bawahannya yang menyampaikan pesan dari Asahi sontak saja menundukkan kepalanya,  ia berdiri tegap walaupun dalam hatinya gelisah setengah mati.

" Gugurkan dia.  " ucap Haruto.

Sontak saja bawahan Haruto mendongak, menatap wajah Haruto yang kini memerah serta rahangnya yang kian mengeras.

" A-ap—"

" GUGURKAN!! "

BUAGHHH!

Suara pukulan terdengar kencang nan menggema di ruang kerja Haruto itu,

Bukan.  Bukan bawahannya yang terkena pukulan hingga terjatuh. 

Tapi Haruto sendiri.

Sosok yang menjadi pemukul itu ialah So Junghwan. 

Dengan wajah memerah emosi miliknya ia memukul ketua nya itu dengan membabi buta.

Srek!

Suara tarikan kerah baju Haruto oleh tangan Junghwan terdengar keras memecah keheningan diruang kerja itu.

Bawahan Haruto itu izin pergi ketika menangkap sinyal dari ujung manik Junghwan.

Yang kini hanya meninggalkan Haruto dengan Junghwan saja sendiri.

" DIMANA OTAKMU WATANABE HARUTO?!!!  " Teriak Junghwan di depan wajah sang ketua.

Persetan dengan konsekuensi apa yang nanti ia dapat.  Sosok dihadapannya sudah benar - benar tidak waras.

Haruto hanya diam,  ia menatap datar ke arah manik Junghwan yang kini memerah dan berkaca - kaca.

Srek!

Bruk!

Cengkraman pada kerah bajunya terlepas dan Junghwan spontan jatuh terduduk.  Ia menekuk kedua lututnya dan menangis pilu dihadapan Haruto yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Hiks..  " tangis Junghwan menggema di ruangan itu.

Haruto mengalihkan pandangannya. Maniknya berkaca - kaca.  Namun ia enggan mengeluarkan bulir air matanya.

Nyata,  ia pernah menggugurkan janin.

Janin dari Sejin.

Secara tidak sengaja.

***
tbc

EVIL HUSBAND | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang