seventeen

771 54 0
                                    

Junkyu menatap ke arah sosok laki - laki manis yang nampak menahan kantuk namun tetap tersenyum pada nya.

" Ada apa dengan wajah ku?  "

tanya nya bingung namun nampaknya senyum manis dirinya pun tak kunjung hilang di wajah indahnya

Membuat Junkyu dengan spontan menggelengkan kepalanya itu dengan heboh,  membuat rambut panjang sebahunya yang indah itu bergerak ke kanan dan kekiri membuatnya terlihat menggemaskan.

Bahkan Asahi kini tersenyum tipis menatap ke arah Junkyu yang sibuk menggelengkan kepalanya heboh dengan raut wajah bersalahnya.

Sontak saja kekehan lucu terpancar dari sosok yang memakai piyama bermotif landak itu,  ia nampak berjalan mendekat ke arah Junkyu dan memegang kedua bahu si manis milik oknum Watanabe Haruto itu.

" Hei?  Tidak apa..  Aku hanya bercanda tadi. " ucapnya dengan nada lembut.

Membuat gelengan kasar Junkyu seketika berhenti begitu saja,  kini si manis yang resmi menyandang marga Watanabe Junkyu itu menatap kearah si manis dengan pandangan bingung nya.

" Hahahahaha..  Kenapa kamu sangat menggemaskan sekali sihh???  " geram sosok ber piyama landak itu dengan gemas.

Ia sangat tidak kuat dengan yang gemas - gemas seperti ini,  batinnya.

Namun apakah ia lupa jika ia pun tadi bertingkah menggemaskan dengan senyum keibuannya? 

Astaga..

Sedangkan Asahi sejak tadi hanya menatap interaksi kedua makhkuk menggemaskan dihadapannya.

Hei?

Apakah lelaki berwajah bak kucing itu lupa kodrat? 

Karena menghadapi kedua makhluk menggemaskan. 

Ahh sudahlah..

Dengan senyum manisnya,  sosok berpiyama itu kemudian mengulurkan tangannya pada Junkyu.

" Aku Danniel Choi,  sedangkan nama Korea ku adalah Choi Hyunsuk dan orang - orang disini memanggil ku dengan nama Danny.  Senang bertemu dengan mu Kim ahh maksudku itu Watanabe Junkyu. " ucap Hyunsuk dengan senyum manisnya.

Junkyu tersenyum tipis membalas senyuman Hyunsuk,  ia kemudian mengambil tangan Hyunsuk yang terulur padanya dan menjabatnya balik.

" Salam kenal,  Hyunsuk Hyung..  " ucap Junkyu.

Hyunsuk tersenyum,  kemudian ia menggiring kedua submissive itu untuk duduk di sofa panjang sedangkan ia duduk di sofa tunggal.

Senyum manis Hyunsuk sontak menghilang,  dengan tatapan dinginnya.  Sedangkan manik Asahi yang memang terlihat datar kini malah semakin datar sedatar - datarnya.

Membuat Junkyu yang memang merasakan hawa tak enak ini tentu  saja bingung dan takut.

" Kalian tahu bukan?  Jika kalian datang kemari bukan hanya sekedar tinggal disini sementara saja? " ucap Hyunsuk.

" Ya. " ucap Asahi datar.

" Junkyu,  kau diincar.  " ucap Hyunsuk dengan nada pelannya yang sarat akan kekhawatiran.

Junkyu hanya diam,  otaknya masih berusaha untuk menerima apa yang dimaksud oleh Hyunsuk. Manik indahnya menatap bingung ke arah Hyunsuk yang menatapnya dengan pandangan sendu.

" M-maksudnya?  " bingung Junkyu.

Sedangkan Hyunsuk menghela nafasnya perlahan,  ntah hilang kemana rasa ngantuknya yang mendera nya beberapa menit yang lalu.

" Junkyu..  Kau diincar oleh orang - orang yang menjadi musuh Clan Mafia suamimu. " ucap Hyunsuk.

" Oleh sebab itu kau tinggal bersama ku disini,  untuk mengamankan mu.  Karena akses masuk kedalam sini sangat susah dan juga tak terdeteksi oleh peta di website ponsel bahkan komputer.  " lanjutnya serius.

" K-kenapa harus aku?  " bingung Junkyu.

Manik Hyunsuk menatap sendu ke arah junkyu yang nampak linglung di hadapannya.

" Karena mereka tahu kelemahan seorang Watanabe Haruto. Monster tak berperasaan dalam mematikan dan menghabisi orang - orang pengganggu di dunia bawah.  "

***

Ucapan Hyunsuk masih terngiang - ngiang saja di dalam otak Junkyu.  bahkan saat si manis akan menutup mata dan akan memasuki alam mimpi ia kini di hantui oleh ucapan Hyunsuk.

Manik nya menatap ke arah langit - langit kamar yang memiliki cat cream itu dengan pandangan kosong.

Junkyu itu membenci Haruto.

Junkyu membenci suaminya.

Ia yakin dengan itu.

Setelah apa yang ia dapat selama menikah dengan Haruto yang mungkin masih terhitung beberapa bulan ini.

Kekerasan yang suaminya torehkan.

Lontaran kata jahat yang keluar dari mulutnya.

Juga tatapan datar seolah suaminya itu bukan sosok Watanabe Haruto yang ia kenal selama pacaran itu berikan padanya.

Seolah - olah mereka adalah kedua orang yang berbeda dalam satu tubuh.

Atau apakah tubuh mereka tertukar? 

Tanpa sadar dari manik kosong itu keluarlah air mata yang kini membasahi wajah si manis yang kini menangis tergugu menatap ke arah langit - langit.

Tak heran jika Junkyu akan terus menangis setiap tengah malam dengan alasan yang sama.

Dan pada akhirnya tangisan si manis Junkyu berhenti diikuti dengan deru nafas nya yang teratur.

Menandakan sang empu telah tertidur pulas dan mengarungi mimpinya.

***

BRAKK!

Suara dobrakan pintu membuat mereka yang sedang berpesta miras serta narkoba itu menoleh,  kemudian menggeram marah setelah apa yang dilihat jika penjaga yang bertugas menjaga pintu itu kini tubuhnya telah terpisah dengan kepalanya. 

Bahkan badannya pun kini terpotong - potong. 

Tak beraturan.

Dengan organ - organ yang tercecer dimana - mana dengan bau amis darah yang sangat kentara.

" SIALAN KAU!!!  APA MAU MU HAH?!!  " Ucap sang ketua dengan nada marah.

Sring..

Suara ujung dari pedang yang terkena dengan permukaan lantai itu kini menambah kesan menyeramkan.

Maniknya menatap dingin ke arah mereka yang beberapa dari mereka ada yang mabuk.

Hingga kini ia ada di hadapan sang ketua.

" Kau bertanya apa mau ku?  , maka akan dengan senang hati aku jawab.  "


















































































































" membunuh mu dan kelompokmu.  Untuk membalaskan dendam ibuku selanjutnya.  "

SRINGGG!!

BRUG! 

" AKHHHH "

***
tbc

EVIL HUSBAND | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang