Chapter 7

51 0 0
                                    

RYAN DAN ASTI

"Tadi kata temen lu kita di mana?", tanya Asti.

"Di ruang guru.", jawab Ryan singkat.

"Kertas nya mana ?", pinta Asti.

"Gw tinggalin.", jawab Ryan dengam samtainya.

"ohhh... HAH ?! LU TINGGALIN ?! KALO GITU GIMANA CARA NYA KITA TAU BARANG APA YG HARUS DI CARI PINTER ?!!!!?!!", Asti berteriak.

"Menurut Oho Asa, benda itu membawa sial kepada org yang berbintang cancer. Jadi gw foto aja kertas nya, nih.", jelas Ryan sambil memberikan HP nya kepada Asti.

"ohh", jawab Asti.

RUANG GURU
•Asti & Ryan•
- Penggaris pendek
- Penghapus
- Cekrekan
- Spidol
- Buku Absen
- Buku kehadiran guru
- Buku nilai IPS
- Buku nilai PKN
- Buku nilai BIndonesia
- Buku nilai Binggris
- Buku nilai Matematika
- Buku nilai Seni Rupa
- Buku nilai Seni Musik
- Buku nilai Agama
- Buku nilai IPA
- Serutan
- Gunting
- Bendera Hijau

Sesampainya di Ruang Guru, ruangan tersebut tampak gelap. "Buset ini ruang guru gk ada lampu kali ya ?", kata Ryan sembari mencari saklar lampu.

Setelah mendapatkan salkarnya dia langsung menyalakan lampu dan mulai mencari barang-barang yang tertera di kertas tersebut. Mereka sudah mulai menggumpulkan semua barang, tinggal 2 lagi ya itu cekrekan dan gunting.

"As lu liat heckter gak?", tanya Ryan.

"Heckter? Apaan tuh ?", tanya Asti bingung. Lalu Ryan menemukan benda yang Ia sebut heckter.

"Ini nih heckter, masa gak tau sih ?!", kata Ryan.

"Bahkan itu nama nya cekrekan!", kata Asti.

"INI HECKTER !", kata Ryan yg menganggap dirinya benar.

"ITU CEKREKAN RYAN!!"

"Tch, apa kata lu dah gw ngalah aja.", kata Ryan sambil memasukan hecker kedalam kantongnya.

"Asti sekarang cari gunting.", perintah Ryan.

"Iye, tukang atur"

"KETEMU!!!", seru Asti bahagia.

"Sini kasih gw.", pinta Ryan.

"GAK ! Orang ini gw yg nemuin!", Asti mulai bertindak layaknya anak kecil.

"Kasih gw gak!", perintah Ryan.

Mereka pun mulai memperebutkan gunting itu, tanpa disadari gunting itu meleset mengenai jari Asti.

"Oww...", pekik Asti.

Melihat hal itu Ryan langsung mengambil ahli tangan Asti yang berdarah dan memasukan jari yang berdarah itu kedalam mulutnya.

Asti hanya terdiam dan menatap Ryan bingung.

"Ayo ke UKS, nanti gw obatin.", ajak Ryan. Asti hanya mengangguk.

Sembari menggobati luka Asti, Ryan berkata, "Sorry ya... gw gak bermaksud ngelukain lu. Kalo sakit bilang."

"Gpp kok, ini cuman luka kecil", Asti tersenyum kecil kepada Ryan.

Future True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang