Chapter 13

43 4 2
                                    

Suasana diruangan itu sangat sunyi. Tidak ada yang berbicara sekalipun. Kecuali, saat Nathania, Cheryn dan Raysa datang. "Cher, Sorry! lu gak marahkan?", tanya Patrick. Cheryn berjalan mengacuhkan permohonan maaf Patrick dan membaringkan badanya dikasur.

"Cher, lu marah?", tanya Emely.

"Gak kok HAHA siapa yang bilang?", tanyanya balik.

"Y-ya udah gakpapa".

"Gw ngantuk ah!", kata Cheryn.

'Dia marah, dia marah. Bego banget sih gw', batin Patrick. Daniel yang melihat Patrick ketakutan, menghampirinya dan bertanya, "Lu kenapa sih?".

"G-gak, gakpapa gw Fine-Fine aja HAHA", jawabnya dengan nada agak menyesal.

"Serius lu?", tanya Daniel dengan tatapan serius. "Bener.. Gw gakpapa".

Tiba-tiba Daniel berdiri dan memanggil Emely. "Em.. Bilangin maaf ya dari temen gw", ujar Daniel.

"Huh?! Kenapa mesti gw? Kenapa gak dia aja? Gak gentle ew", balas Emely dan kembali ke grupnya. Dengan pasrah Daniel pun berkata, "Yasudah".

Psstt! Psstt! Panggil Edgar kepada Raysa. Raysa menghampirinya. Lalu Edgar menarik tangan Raysa dan berkata, "Gw bosen disana".

"Ohh!", kata Raysa dengan nada malasnya.

"Lu mau temenin gw gak?", tanya Edgar.

"Ke?", tanpa berpikir panjang Edgar langsung menarik Raysa keluar dan menuju ke Ruang Tata Boga.

Diperjalanan Raysa terhenti menahan langkahnya, "Ish! Lepasin. Mau kemana sih lu?".

"Udah ikut aja", mereka melanjutkan perjalanan mereka. Sesampainya di Ruang Tata Boga. Edgar masuk kedalam ruang itu dan menggambil sesuatu.

"Lu mau ngapain sih disini?", tanya Raysa.

"Mau ngambil ini", kata Edgar sambil mengeluarkan barang yang Ia cari.

"Cuman mau ngambil HP doank? Kenapa mesti sama gw? Kenapa gak sama GOM?", tanya Raysa kesal. Edgar berusaha menenangkan Raysa dan berkata, "Umm.. Gini, gw takut pas gw kesini bareng teman-teman gw, ada kecoak. Nah lu taukan reaksi gw nanti bakal gimana? Yaudah daripada gw malu.. Gw ajak lu aja".

"Anjir! HAHAHAHA gak penting banget jir! Yaelah HAHAHA", kata Raysa yang kemudian tertawa tidak karuan.

Tiba-tiba Raysa terkejut saat melihat Edgar sudah memasang tampang mengerikan, seperti ingin membunuh seseorang. Raysa terdiam sejenak, lalu Ia berkata, "Umm.. Balik yuk! Udah malem nih! Brr.. Gw kedinginan".

Dalam sekejap Edgar melepaskan jaket yang Ia pakai dan memakaikan jaket itu kepada Raysa.

"Hm.. Udah gak kedinginan lagikan?", tanya Edgar. Raysa hanya temengun dan tidak tau harus berkata apa lagi.

'Anjir! Gw kan lagi bohong. Kok malah--? Gakpapalah hoki', batin Raysa.

"Udah gak usah! Mental gw kuat kok!", kata Raysa sambil melepaskan jaket itu.

"Udah pakai aja!".

Di Dalam Kamar.

GOM sudah tertidur, tapi hanya beberapa anak MOC saja yang masih bangun yaitu, Clarissa, Cheryn dan Emely. "Ada yang masih bangun gak?", bisik Cheryn. "Gw!", seru Clarissa dan Emely. Mereka bertiga pun duduk.

"Kenapa gw gak bisa tidur ya?", tanya Emely sambil mengusap-usapkan matanya.

"Gaktau.. Kalo gw sih udah kebiasaan gak bisa tidur malam", jawab Clarissa.

"Um! Bener-bener gw juga tuh", sahut Cheryn.

Karena merasa bosan, Emely menghitung jumlah anak-anak MOC.
1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 'Um.. Kok kurang ya?', batin Emely. "RAYSA!!", teriak Emely pelan.

"Kenapa Em? Lu kenapa?", tanya Clarissa bingung.

"Raysa kenapa bukannya Raysa lagi--? Eh!", Cheryn terkejut melihat salah satu sahabatnya menghilang begitu saja.

Tiba-tiba, terdengar suara gesekan pintu di ruangan itu. "RAYSA?!", sontak Emely langsung menghampiri Raysa.

"Habis dari mana aja lu?", tanya Emely.

"Ekhem.. Berdua-duan yee", seru Cheryn.

"Apaan sih lu Cher! Gw cmn nemenin dia ke Ruang Tata Boga doang kali", sahut Raysa bergidik terkejut.

"Hm? Serius?", tanya Cheryn balik.

"Ish! Apaan sih Cher! beneran kok!", kata Raysa kesal.

Cheryn tertawa, "HAHAHA easy kali Ray! Iyadeh",  Cheryn mengajak Raysa untuk ke tempat tidur. Raysa membaringkan badannya dan entah kenapa tiba-tiba Ia mulai senyum-senyum sendiri.

"Hey! Lu kenapa?", tegur Emely.

"Hah? Gakpapa", jawab Raysa sambil memejamkan kedua matanya.

"Anjir! Temen kita gila!", seru Clarissa.

"Apaan sih nca Hahaha.. elu keleus yang gila", balas Cheryn sambil menepuk punggung Clarissa.

"Ahh udah-udah, gw mau tidur", kata Raysa yang kemudian memiringkan badannya dan terlelap.

"Iya deh gw juga", kata mereka bertiga dengan kompaknya.

Future True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang