Chapter 18

81 2 1
                                    

"Aduh! Males gw kesana! Gw mau pulang ah!", kata Asti yang mencoba pergi dari lapangan tapi, langkahnya terhenti saat Clarissa menahannya.

"Ayolah! Jangan pulang! Gak asik lu", pinta Clarissa.

Tanpa disadari, Emely dan Raysa sudah tidak ada diantara mereka. "Emely sama Raysa mana?", tanya Nathania sambil melihat sekelilingnya.

"Eh itu! Mereka lagi duduk tuh! Disitu", kata Cheryn sambil menunjuk kearah mereka berdua yang sedang duduk di pinggir lapangan.

Dengan segera, Nathania menghampiri mereka berdua dan membenturkan kepala Raysa ke kepala Emely.

"Serius amat liatinnya", ejek Nathania yang sedari tadi menahan tawa bahagia.

"NATH!! Pusing anying", teriak Emely yang memenggangi kepalanya.

"Ahh elu Nath!!", teriak Raysa dengan suara lantangnya yang membuat seisi lapangan mengalihkan pandangannya ke Raysa. Tapi, baginya itu tidak terlalu bermasalah.

"Hahahahahaha sakit ya? Sorry".

Melihat hal itu, Clarissa ingin menghampiri mereka bertiga namun, langkahnya terhenti saat Asti menarik tangannya.

"E-eh! Jangan dulu deh", perintah Asti.

"Kenapa?"

"Lu gak liat semua orang yang ada disini? Mereka semua lg pada liatin Raysa tau.. Gw sih gak mau ikutan", jelas Asti yang menjaga imagenya.

"Oke! Let's see them from a distance", kata Cheryn dengan logat inggrisnya.

"Okay!", balas Clarissa.

Tiba-tiba GOM kecuali Eska dan Ryan, menghampir Nathania, Raysa dan Emely.

"Raysa, lu kenapa?", tanya Edgar yang nampak prihatin dengan Raysa.

"H-hah? Gakpapa", jawab Raysa.

Edgar mengeluarkan botol minum dinginnya dari dalam tasnya dan memberikannya kepada Raysa. 'Ha? dia mau ngapain?', batin Raysa. "Ini buat apa?", tanyanya.

"Dimana bagian yang sakit? Sini gw kompres...", tanya Edgar dengan senyuman manisnya.

"Disini", Raysa menunjuk kepalanya yg tadi terluka akibat ulah Nathania.

Edgar pun duduk disebelah Raysa dan menaruh botol minum itu diatas kepala Raysa.

"Gimana?", tanya Edgar dan tersenyum lagi yang membuat hati Raysa luluh melihatnya.

"Dingin Hahaha..", kata Raysa, "Thanks ya!", sambungnya.

"You're welcome", kata Edgar dengan senyum manisnya.

"Em.. Kepala lu kenapa? Kok daritadi lu pengangin mulu sih?", tanya Daniel kepada Emely.

"I-iya nih.. Tadi kepala gw dijedotin ke kepala Raysa sama Nathania", kata Emely dengan nada sedikit merengek.

"Ohh.. Get well soon ya!", kata Daniel sambil mengelus kepala Emely.

"H-hah?! Hm.. Thanks ya...", kata Emely malu.

Clarissa, Asti, dan Cheryn pun menghampiri mereka. "Nca! Liat Emely sama Daniel deh", bisik Asti.

"Ekhem! Ciee Emely!! Kepalanya dielus-elus Daniel Hahahaha!", kata Clarissa yang membuat GOM mengalihkan perhatiannya ke Emely dan Daniel.

"H-hah?! Anying lu Nca!! Apaan sih! G-gak kok! Ngingo lu nca", kata Emely sambil melempar tangan Daniel yang sedaritadi mengelus kepala Emely.

"Hahaha Emang! ngigo lu nca! Hahaha", kata Nathania yang mencoba membantu Emely.

Future True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang