CHAPTER IX "Selingkuh"

1 0 0
                                    

Astagfirullah.......

Ceklek.....

"Re.....Rere.......", teriak Faris.

Ketika pulang Faris terkejut melihat keadaan rumah, terlihat kaca depan rumah pecah. Faris yang panik memanggil Rere dan mencarinya ke seluruh ruangan.

"Kenapa bisa pecah kaya gini......", ucap Faris.

Ketika Faris masuk ke ruang keluarga dia melihat tulisan di layar Tv yang bertuliskan ~gua pergi dari rumah, gak usah cariin gua lagi~, ternyata pesan itu dibuat oleh Rere yang kabur dari rumah, pada akhirnya Faris tahu bahwa kaca jendela pecah itu diperbuat oleh Rere yang kabur melarikan diri dari rumah.

Faris yang cemas menelfon teman-temannya Rere yang dia tahu, namun tidak ada satupun yang tahu akan keberadaan Rere dimana,

"Halo Gis...lo lagi sama Rere gak.....", tanya Faris di telfon.

"Gua gak tau Ris....coba lo ke rumah Desta, barang kali dia ada dirumahnya si Desta", jawab Giska.

Karena dia merasa ada yang tidak beres, Faris langsung menuju ke rumah Desta.

Tuk...tuk...tuk....

"Maaf Des gua ganggu tidur lo.... Gua mau tanya apa Rere ada ke sini?", tanya Faris.

"Hmmmm.....gua tau Ris.. tapi gua disuruh tutup mulut sama si Rere.....", jawab Desta.

Disitu Faris memohon kepada Desta untuk memberitahu keberadaan Rere, bahkan Faris menawarkan uang supaya Desta bisa buka mulut soal keberadaan Rere.

Uwa....uwa....uwa....

Fatih terus menerus menangis.

Melihat Fatih ,Desta menyuruh Faris masuk terlebih dahulu ke dalan rumahnya.

"Ya udah masuk dulu Ris...Kasian tuh si dedenya kedinginan kayanya..", ucap Desta ketika mendengar suara tangisan bayinya Faris.

Desta merasa iba ketika melihat Fatih menangis karena kedinginan, diapun memberikan selimut kecil untuk menyelimuti Fatih yang kedinginan.

"Gua mohon Des, kasih tau gua dimana Rere", Faris memohon kepada Desta.

Karena melihat ketulusan Faris, Desta memberitahukan keberadaan Rere.

"Faris.....Rere ada di bar deket taman kota...tadi gua yang jemput Rere dan membawanya kabur, awalnya gua menolak, tapi karena Rere itu temen deket gua, jadi gua bantu dia", ucap Desta.

Faris sangat berterima kasih kepada Desta yang mau memberitahukan keberadaan Rere.

"Sekarang lo susul Rere ya Ris, gua tau perjuangan lo gak main-main, bahkan lo mau relain kebahagiaan hidup lo cuman buat nolong si Rere", ucap Desta.

"Iya Des, gua tau gua homo tapi sebagai kepala rumah tangga, sekarang gua berusaha nahan hasrat gua sama cowo, bahkan dari sebelum menikahpun gua berusaha nahan hasrat gua", ujar Faris.

Desta mengelus Faris dan menyuruh Faris untuk segera menjemput Rere dan membawanya pulang.

Ketika Faris akan beranjak pergi, Desta menawarkan dirinya untuk menjaga Fatih sementara Faris pergi ke bar mencari Rere.

Plak........

"Pulang lo sekarang.......", teriak Faris.

Sesampainya disana, dengan emosi Faris menampar Rere di depan semua orang, tak segan diapun langsung menariknya keluar dari bar.

Terlihat di bar Rere sedang minum-minum dengan teman temannya begitupun dengan kekasihnya.

"Lepasin dia..... Lebih baik lo yang pulang sekarang atau gua panggil security ke sini buat usir lo!", ucap seorang pria bernama Evan

Evan adalah kekasih Rere, mereka sudah menjalin hubungan selama 2 bulan.

Semua mata tertuju kepada mereka yang sedang berdebat.

Pertengkaranpun tidak bisa dihindari, Ervan memukul wajah Faris sembari memaki-makinya.

"Dia istri gua...jadi gua berhak maksa dia buat pulang...", teriak Faris.

"Heh....boty lo tu pantasnya nungging sana.....",Evan teriak balik ke Faris.

"Anjing lo ya.... ", teriak Faris.

Sekali lagi Evan memukul kepala Faris hingga Faris mimisan.

"Boty tuh pantasnya nungging, apa perlu gua ewe lu juga?", ucap maki Evan.

Namun Faris tidak menghiraukan makian dan juga pukulan dari Evan, yang dia inginkan hanya Rere pulang bersamanya.

Melihat Faris memaksa Rere pulang, Evan semakin emosi dia memukul tanganya Faris menggunakan botol minuman keras.

Prak........

Tak lama security datang memaksa Faris untuk keluar dari bar, Farispun tak bisa berbuat apapun yang akhirnya dia memilih pergi tanpa membawa istrinya pulang.

Faris sangat kecewa dengan perbuatan istrinya yang kali ini melewati batas, namun di satu sisi dia harus menerima keadaan tersebut untuk anaknya.

Dengan keadaan luka di kepala dan ditangan Faris menguatkan dirinya  menjemput anaknya di rumah Desta.

"Ris tangan lo kok berdarah kaya gitu....kepala lo juga ko memar ayo masuk biar gua obati luka lo", ucap Desta.

"Makasih Des, gua mau pulang aja, kasian lo sama doi lo keganggu gara-gara gua", ucap Faris.

Menolak bantuan Desta, Faris langsung pulang menuju rumahnya.

Dalam perjalanan, Faris tak henti-henti menangisi keadaanya saat ini, dia sedikit menyesal karena telah gagal menjadikan Rere menjadi apa yang dia mau.

5 hari berlalu

Pagi itu, Faris sedang berada di teras rumahnya menggendong Fatih seperti biasanya, hari-hari Faris menelfon Rere yang tak kunjung pulang ke rumah, bahkan dia sampai mencari ke rumahnya Evan, namun kondisi rumah Evan kosong tidak berpenghuni.

Dor...dor......dor.........

"Buka gerbangnya woi".....

Ketika Faris akan masuk rumah, terlihat Rere sedang menggedor-gedor pagar meminta masuk kedalam, namun Terlihat disana juga ada Evan bersamanya.

"Akhirnya kamu pulang juga ....", ucap Faris.

"Ini surat cerai dari gua.....", ucap Rere.

Izinkan Aku MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang