Izinkan Aku Memilih

CHAPTER XII "Pengakuan"

"Ris....kamu pulang sekarang..."

Sementara itu di rumah, mamanya Faris menelfon Faris untuk segera pulang ke rumahnya, dia terlihat gelisah , mondar mandir kesana kesini seperti orang kebingungan.

"Udah ma tenang...... Biar kita cari tahu yang sebenarnya dari Faris", ucap suaminya.

Cit......

Suara mobil berhenti.

Faris tergesa-gesa masuk ke dalam rumah menghampiri ibunya. Terlihat di ruang keluarga, semua keluarga sudah berkumpul di ruang tamu menunggu kedatangan Faris.

Ceklek....

"Ada apa ini?.....kok pada ngumpul kaya gini?", tanya Faris.

Semua orang terlihat sinis menatap Faris.

"Ris lo mendingan jujur aja ke kita semua deh.....", ucap Rega.

Faris yang tidak tahu apa yang terjadi, dia hanya duduk dan bertanya apa yang sebenarnya harus di ungkapkan kepada semuanya, sedangkan dia tidak tahu apa yang mereka pikirkan.

"Ada apa?", tanya Faris.

Semua hanya terdiam menatap Faris,ketika suasana mulai tenang lagi dan lagi Faris di pojokan oleh Rega.

"Jujur Ris...", ucap Rega.

"Kalian tuh mau aku berkata jujur kaya gimana?", tanya Faris.

Ketika semua terdiam, mamanya langsung berbicara mengemukakan apa yang mereka ingin tahu dari Faris.

"Asta ayahnya Fatih kan?.....", tanya ibunya.

"Maksudnya?", Faris hanya terdiam pura-pura tidak tahu apa-apa.

"Rega bilang Fatih bukan anak kandung kamu kan?....", tanya ibunya lagi.

Tiba-tiba dari luar Asta masuk sembari menggendong Fatih, dia menyela, menjawab pertanyaan mamanya Faris.

"Udah cukup....", ucap Asta.

Dengan kasar, Rega langsung menghampiri Asta.

Plak.....

"Bangsat lu...", ucap Rega.

Dengan keras, Rega menampar pipinya Asta hingga terlihat merah membekas.

Melihat Asta mendapatkan perlakuan kasar dari kakaknya, Faris langsung memisahkan mereka berdua.

"Gak usah kamu belain cowo brengsek itu....", teriak Ayahnya Faris.

"Kalian mau tau kan kebenarannya?.....ya emang dia ayahnya! ayah dari Fatih", teriak Faris membela Asta.

Ketika Rega ingin menghampiri Asta kembali, Asta meminta waktu kepada mereka semua untuk bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Maaf semuanya..... Saya emang ayah kandung dari Fatih, tapi ayah yang sebenarnya itu cuman Faris..... Saya minta maaf kepada semuanya karena sudah membuat masalah dalam keluarga ini, tapi maksud kedatangan saya ini bukan untuk mengambil Fatih, saya hanya ingin ikut bertanggung jawab menafkahi Fatih sebagaimana seharusnya seorang ayah menafkahi anaknya....", ucap Asta wajahnya menunduk meneteskan air mata.

Dengan raut wajah yang kesal Ayahnya Faris menghadap Asta, dia berdiri tegak tepat di depan Asta.

"Kemarin-kemarin lo kemana? Lo tuh laki bukan? Harusnya lo jangan lari dari tanggung jawab lo, kasian anak gua selama 3 tahun jadi korban dari perbuatan lo!", bentak ayahnya Faris.

Asta hanya bisa menunduk dan meminta maaf.

"Udah cukup....", teriak ibunya Faris.

Dap...