4.paman

236 29 2
                                    

"Inojin"

Pria itu memanggil anak kecil digendongan hinata, berjalan mendekati mereka berdua dan dapat hinata rasakan lehernya dipeluk erat oleh inojin. 'Siapa ini' batin hinata.

Tampan sekali.

"Kau membuat nenekmu khawatir inojin, sekarang ayo pulang"

"Pulang saja sendiri" inojin tidak mau menatap pria itu dan menenggelamkan kepalanya pada leher hinata.

"Uumm. Maaf tuan,apa anda ayah inojin"

"Aku tidak mempunyai anak nakal seperti dia"

"Dasar paman jelek,tidak tampan,jomblo"

Kuping hinata berdengung, astaga teriakan inojin kencang sekali.hinata benar-benar terkejut tak menyangka ia akan berteriak seperti ini. " hei inojin tak baik bicara begitu,pamanmu menjemputmu" raut pria ini sangat datar, pandangannya menatap tajam ke arah hinata. Seolah-olah ia tengah mengamati musuhnya, apa pria ini berfikir hinata adalah penculik?.

"Uumm. Tuan mohon maaf, saya bukan orang jahat. Tadi saya bertemu inojin ditaman dekat sini sedang menangis"

Hinata mencoba menjelaskan, ia tak mau pria ini salah paham dengan dirinya. Bisa-bisa ia dilaporkan ke polisi atas tunduhan penculikan, hinata tak bisa membayangkan itu.

Pria itu diam, lalu mendekat dan mencoba untuk mengambil keponakannya. Inojin telihat marah ia berteriak dan memukul lengan pria itu. Sedangkan hinata cuma diam, sampai akhirnya inojin berada dalam gendongan pria itu. inojin masih berteriak sambil menjambak rambut pria itu.

"Apa kau hyuuga?"

Tentu saja ia hyuuga, mata yang ia miliki adalah khas seorang hyuuga. Dan hinata yakin semua orang tahu akan hal itu.

"Bukan tuan"

Pria itu menatap tak percaya ke arah hinata, gadis ini pasti berbohong. Tapi itu tidak penting sama sekali, tapi jika difikir lagi rasanya ia pernah bertemu dengan gadis ini. Rambut indingonya itu memang sangat mirip dengan gadis yang ia temui dulu.

"Paman Itachi, jangan menatap kakak hinata terlalu lama" inojin yang sudah bosan menjambak rambut pamannya, menginstrupsi dirinya.

"Sudah selesai marahnya?"

"Uumm, paman tadi kakak membelikan aku bubur dan susu"

"Kau tidak sopan, meminta seenakmu saja"

"Aku lapar tau, dasar paman jelek" inojin berteriak dan lagi-lagi menjambak rambut pamannya.

"Maafkan tindakan keponakanku nona, aku akan mengganti uangmu"

"Ti-tidak usah tuan, saya tidak keberatan sama sekali. Inojin anak yang sangat manis"

Itachi pria itu langsung mengambil uang dari dompetnya dan memberikannya pada hinata, setelah mengucapkan terima kasih pria itu pun langsung pergi meninggalkan hinata.

"Sampai bertemu lagi kakak hinata" inojin melampaikan tangannya, sebelum memasuki mobil pamannya. Dan kemudian mobil itu melesat meninggalkan hinata sendiri dihalte bus.

Pandangan hinata jatuh pada uang yang ada ditangannya. "Banyak sekali".

****

"Semakin hari kau semakin nekat inojin"

"Biarkan saja, toh papa dan mama tidak ada"

Itachi, pria itu langsung menelpon ibunya memberitahu bahwa inojin sudah ia temukan. Melirik ke arah keponakannya yang sedang menatap keluar jendela mobil dengan pandangan sedih, itachi sangat tahu apa yang difikirkan inojin saat ini.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, mereka tiba dimansion uchiha. Mikoto, nenek dari inojin berlari dan memeluk cucunya itu dengan khwatir. Ia tak henti-hentinya menangis saat mendekar kabar putranya hilang disekolah, fikiran negatif terus berputar diotaknya takut terjadi hal buruk dengan cucunya ini.

"Nenek aku capek, mau tidur"

"Baiklah sayang"

Mikoto memanggil seorang pelayan untuk membawa cucunya ke kamar untuk beristirahat.

"Itachi, maaf membuatmu repot"

"Tak apa ibu, besok inojin harus dikawal oleh bodyguard dia bahkan sudah berani bolos sekolah sekarang"

"Iya sayang, ibu juga akan membicarakan hal ini pada ayahmu. Dan juga pada adikmu itu, dia harus pulang sekarang"

"Hm"

"Apa kau ingin makan dulu? Ini sudah siang nak lebih baik makan dulu, baru kembali ke kantor"

"Baik bu"

****

"Acara keluarga hyuuga akan dihadiri oleh orang tuamu alpha"

"Hn"

"Ini sudah jam makan siang, apa kau tidak ingin makan?"

"Tidak"

Mungkin karena frustasi, bosnya ini jadi tidak memiliki selera makan.suigetsu tau bahkan saat ini bosnya mengalami penurunan berat badan akibat fikirannya yang tidak tenang, setelah kematinn soulmatenya ia tidak memiliki lagi semangat hidup. Semua seakan-akan hampa, gelap dan tidak ada cahaya sama sekali.

"Sasuke sudah 30 tahun berlalu, aku harap kau bisa melupakan masa lalumu"

Lirikan tajam ia dapatkan, tentu saja karena ia sudah lancang. Tapi ia tidak bermaksud buruk, ia hanya mencoba memberi nasihat kepada sahabatnya ini.

Kita tidak bisa terus menerus terkekang dalam kenangan masa lalu yang membuat kita sakit, seperti yang orang-orang katakan waktu terus berjalan. Selama kita hidup tentu kita akan mengalami rasa sakit  tapi setidaknya kita bisa menciptakan kebahagian kecil untuk diri kita sendiri.

Raut wajah yang dulu pernah menampilkan senyum kini sudah tidak pernah terlihat, yang ada hanya raut datar dan juga pandangan kosong.

"Sebagai sahabatmu aku hanya mencoba memberimu semangat hidup alpha, kau tahu bukan kalau.."

Cklek

Perkataan suigetsu terpotong oleh suara pintu yang terbuka, menampilkan sosok alpha yang memimpin klan uchiha saat ini Uchiha fugaku. Ia memasuki ruangan dengan raut datar, feromon yang dikeluarkan saat ini menandakan kalau ia tengah marah saat ini.

Mengerti akan suasana yang tidak baik suigetsu memutuskan untuk pergi, bisa mati ia jika berada disini karena aura intimidasi yang ada pada pria itu.

"Pulanglah, ibumu sangat merindukanmu"

"Aku sibuk ayah"

Sibuk apanya, yang ia lakukan hanya duduk bengong selama bertahun-tahun. Fugaku tahu anaknya ini sekarang tidak dalam kondisi yang dibilang baik. Jadi ia mencobq untuk berbicara dengan pelan.

"Tinggalkan pekerjaanmu, temui ibumu jangan membuatnya terus-terusan khawatir. hubungi juga kembaranmu untuk pulang kalian benar-benar membuatnya merindu"

Tidak ada sahutan, sasuke malah sibuk memeriksa berkas yang ada diatas mejanya. Fugaku memejamkan matanya sejenak untuk memgatur amarahnya, ia tidak ingin menghajar putra bungsunya ini yang semakin lama malah seakan acuh bahkan kepada orang tuanya sendiri.

"Pulanglah nak, demi ibumu"

Pria itu berbalik pergi, sekilas fugaku melihat foto yang ada diatas meja putranya. Fugaku tahu benar bagaimana sakitnya kehilangan belahan jiwa kita sendiri rasanya seperti akan mati.

Werewolf hanya memiliki seorang belahan jiwa, ia tahu benar akan hal itu akan tetapi ramalan yang mengatakan jika kekasih putranya itu akan terlahir kembali membuatnya sedikit terkejut. Belum pernah ada hal yang seperti ini dan ini membuatnya menjadi ragu.

Apapun itu ia berharap kebahagian akan datang pada ketiga putranya.

****




Makasi sudah baca minna 😊

Silakan vote

Tekan

👇

Menanti Cahaya (Sasuhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang