Cermin itu memantulkan penampilan hinata saat ini, ia sudah memakai seragam pelayan yang diberikan adiknya dipesta ulang tahunnya. Ia melirik jam dimeja dan sudah menunjukkan pukul lima sore, ia lalu memilih untuk berangkat sekarang dengan menaiki bus.
Ia sudah menukar shift kerjanya dan meminta libur selama satu hari, hinata yakin malam ini ia akan sangat sibuk membantu diacara ulang tahun hanabi. Jadi ia ingin istirahat keesokan harinya dan akan memulai bekerja lagi dua hari kemudian.
Hotel yang akan ia tuju tentu saja adalah hotel milik ayahnya sendiri, hotel bintang lima yang berpusat dikota tokyo. Hotel itu sudah tidak menerima tamu selama ulang tahun hanabi berlangsung.
Hinata membuka tas miliknya lalu mengambil roti dan juga susu, ia mengisi sedikit perutnya sebelum bekerja malam ini. Hinata tidak boleh lalai dalam pekerjaan malam ini ia tidak ingin ayahnya marah padanya.
Hinata hanya ingin diakui oleh keluarganya.
****
Hinata langsung memasuki area ruangan dimana sudah banyak para pekerja hotel berada disana untuk bertanggung jawab dibagiannya masing-masing, ini sudah dipilih jauh-jauh hari. Sementara hinata ia bebas membantu dimana saja ia bisa memilihnya, dan mengantar minuman pada tamu yang ia pilih. Hal ini sudah biasa ia lakukan direstoran jadi ia bisa lebih santai.
Semua sudah mulai berdiri distand mereka masing-masing saat jam menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit, sebentar lagi para tamu akan mulai berdatangan. Hinata diam sambil memandang para tamu yang mulai datang satu persatu, wow pakaian mereka sangat berkelas hinata benar-benar kagum melihatnya. Tentu saja mereka semua adalah orang-orang yang memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis dan mereka menjalin kerja sama dengan perusahaan hyuuga milik ayahnya.
Berbicara tentang ayahnya, hinata baru saja melihat seluruh anggota keluarga hyuuga datang untuk menyambut para tamu undangan. Ayah, kakak, adik, paman, bibi dan anggota yang lainnya.
Mata rembulan hinata menatap wajah dan penampilan adiknya dengan sangat dalam, ia tersenyum melihat adiknya yang sangat bersinar malam ini. Ia benar-benar tak percaya gadis manis dan cantik itu adalah adik kandungnya sendiri.
Tepukan dipundaknya membuat hinata terkejut, seorang pelayan lainnya meminta hinata untuk membawa minuman kepada para undangan. Hinata lalu segera menuju try yang sudah berisi aneka minuman yang sudah disediakan. Ia mengambilnya dan mulai memberikan kepada orang-orang yang sudah datang.
Acara ini diisi beberapa para penyanyi yang sudah diundang, hinata sempat melihatnya tadi dipapan acara.
"Permisi tuan, silakan minumannya"
Dengan cekatan hinata memberikannya pada tamu undangan, dan beberapa menit setelahnya para mc memberikan beberapa sambutan dan kemudian acara dimulai dengan penyanyi yang mulai menaiki panggung dan mengisi acara dengan nyanyian dan hiburan lainnya.
Setelah beberapa penampilan penyanyi lainya, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan kini saatnya puncak acara dimulai. Kue tingkat yang disediakan sudah berisi lilin dan para mc memberi aba-aba dan mereka mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun, dan lalu make a wish dan potong lilin.
"Silakan nona hanabi kuenya dipotong dan berikan suapan pertama pada yang disayang"
Hanabi memotong kue tersebut dan memberikankanny kepada ayahnya.
"Aku sangat senang bisa kembali merayakan ulang tahunku dengan keluarga besarku, terima kasih kepada teman-temanku dan juga para rekan kerja ayah dan kak neji yang sudah berkenan untuk hadir malam ini. Dan untuk ayah dan juga kak neji terima kasih banyak sudah menyiapkan acara ini dengan meriah, aku berharap kita tetap bersama dan cinta yang kalian berikan kepadaku tidak akan pernah padam. Aku sangat mencintai kalian."
"Kami sangat mencintaimu anakku" pelukan erat pun terjadi, hanabi menangis memeluk ayah dan kakaknya. Para tamu bertepuk tangan dengan meriah melihat keluarga hyuuga yang berbahagia malam ini.
Sementara itu hinata dengan senyum getir memandang itu semua dalam diam, ia senang melihat kebahagian menyelimuti keluarga besarnya. Tapi tak bisa ia pungkiri ia cemburu melihat itu semua.
"K-kapan a-aku b-bisa ikut merasakan pelukan hangat itu" hinata berguman sendiri dan meneteskan air mata ditengah riuhnya tepukan para undangan, ia memutuskan untuk pergi ke toilet. karena sedikit terburu-buru hinata malah tidak sengaja menabrak seorang wanita dan membuat semua minuman yang ia bawa tumpah mengenai pakaian wanita itu.
Pecahan kaca terdengar dengan sangat keras, hal itu membuat mereka jadi pusat perhatian. Hyuuga hiashi yang mendengar suara bising itu lalu mendekati tempat itu.
"Fugaku,mikoto"
Hinata yang sedang berjongkok memungut pecahan kaca menjadi takut saat mendengar suara ayahnya, ia menjadi gugup sendiri.
Hiashi yang melihat pelayan itu adalah anaknya, mendekatinya yang sedang memungut pecahan kaca dan lalu dengan sengaja menginjak tangan hinata yang mana membuat tangan hinata berdarah terkena pecahan beling itu.
Menggigit bibirnya sendiri dan berusaha meredam suaranya hinata tetap mengambil pecahan kaca itu dengan tangan bergetar.
"Maaf atas ketidaknyamananya fugaku,mikoto aku benar-benar menyesal"
"Tidak apa hiashi, kami baik-baik saja" mikoto memberikan senyumannya dan mengatakan ini bukanlah hal yang besar. Hiashi lalu memanggil orang untuk menyuruh hinata pergi dan membereskan kekacuan tersebut.
"Selamat ulang tahun untuk anakmu hiashi"
"Terima kasih"
Hiashi menyuruh seorang pelayan dan memintanya untuk meminta kedua anaknya datang menyapa keluarga uchiha yang datang.
"Selamat malam tuan dan nyonya uchiha" hanabi membungkuk dihadapan kedua pasangan suami istri tersebut.
"Selamat malam juga sayang, kau benar-benar cantik mirip dengan mendiang ibumu" tangan mikoto terulur dan menyentuh pipi hanabi dengan lembut.
"Maafkan kami karena membuat anda tidak nyaman paman dan bibi" neji ikut menginstrupsi percakapan mereka.
"Kau tenang saja nak, kami tidak apa-apa"
"Kapan kau pulang dari kanada neji?" Fugaku bertanya nelihat putra sulung hiashi yang ada diacara ini.
"Enam bulan yang lalu paman, aku pergi melihat cabang yang terkena kendala disana dan sekarang sudah teratasi"
"Baguslah, kau benar-benar hebat seperti ayahmu"
"Tentu saja aku adalah ayahnya" mereka tertawa dan bercanda gurau sebentar, keluarga uchiha dan hyuuga sudah berteman sejak lama. Jadi mereka sudah seperti sebuah keluarga.
Setelah berbincang sesaat fugaku dan mikoto memutuskan untuk pulang kerumah, terlebih saat ini pakaian wanita itu tengah basah.
Setelah mereka berdua pergi acara kemudian berlanjut dan saatnya para tamu menikmati hidangan malam.
*****
Darah masih menetes ditelapak tangan hinata, dengan perlahan ia mencabut beling kecil yang tertancap ditangannya.
Sakit, rasanya sangat nyut-nyutan tangannya masih sedikit bergetar. Dengan perlahan ia mencuci tangannya yang berdarah.
"Tti-idak a-apa hinata, kau pernah merasakan rasa sakit yang sangat hebat lebih dari pada ini" gumam hinata sedih.
****
Terima kasih sudah baca minna 😊
Silakan vote
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Cahaya (Sasuhina)
Werewolf*Sasuhina Fanfic* Naruto milik masashi kishimoto Warning 21++++++ Akan ada adegan kasar dan kekerasan. Harap baca sesuai umur.. .... Lima ratus tahun lamanya aku menunggumu dan kini kau disini..