Kepala gadis kecil itu tertunduk dengan meremas erat jaket kotor yang dipakaianya dan menahan rasa sakit ditubuhnya.
"Hei nak, tidak apa-apa jangan takut. Ini aku berikan permen"
Dengan gemetar tangan kecil itu mengambil sebuah permen dari seorang pria yang memakai pakaian dokter, pria itu menyeringai dan pergi meninggalkan gadis tersebut.
Hinata gadis kecil itu memandang permen yang ia pegang dengan rasa gelisah, melihat ke arah kaki telanjangnya sendiri. Terdapat cairan putih yang masih menempel, cairan putih itu.
Menjijikkan sekali.
***
Kelopak mata hinata terbuka dengan lebar, mimpi itu tiba-tiba muncul lagi. Ia bangun dan mengambil air minum diatas meja lalu menegukknya dengan perlahan.
Melirik ke arah dinding dan melihat saat ini pukul empat pagi, karna mimpi itu muncul lagi ia menjadi takut sendiri Tanpa sadar air mata miliknya terjatuh.
"Hal buruk apa lagi yang akan terjadi padaku?"
Mencoba menenangkan dirinya sendiri, hinata diam selama beberapa saat hingga ia mulai bisa tenang. Ia kemudian kembali tidur dan berharap hal buruk tidak akan datang lagi padanya.
Tapi tidak semua harapan baik akan datang pada kita, hal itu terjadi sekarang saat hinata terbangun pagi ini ia benar-benar dikejutkan dengan kedatangan dua orang pria yang saat ini duduk didalam kamarnya.
Ia benar-benar terkejut setengah mati, kenapa mereka disini? Apa ini mimpi?
"Wah, wah tak disangka, kau benar-benar anak buangan hyuuga hiashi. Kau diperlakukan seperti hama disini"
"Kau benar, bahkan kamar ini lebih layak dijadikan gudang"
Kepalanya mendadak pusing, tubuhnya gemetar ia ingin keluar dari kamar ini. Ia lalu bangun dengan tergesa keluar dari kamar mencoba untuk bersembunyi disuatu tempat, ia menatap sekeliling rumahnya kenapa, kenapa rumahnya sangat sepi? Kenapa tidak ada satu pun pelayan yang berlalu lalang? Ada apa? Kemana semua orang pergi.
Saat ia berlari lagi, tiba-tiba rambutnya dijambak oleh seseorang dari arah belakang.
"Hei manis, merindukanku?"
Tidak, tidak, tidak, tidak.
Pria itu, wajah itu.
"Kau membuat neji marah karena hal buruk yang terjadi pada ulang tahun hanabi, aku tidak tahu detailnya tapi neji ingin aku bertemu denganmu"
Suara itu, dengan cepat hinata memukul wajah pria itu dengan ketakutakan yang luar biasa ia tidak ingin disini. Ia harus pergi.
Pukulan lemah itu membuat pria itu bergairah, ia sudah lama tidak merasakannya dan saat ini ia ada disini menyentuh tubuh gadis ini.
"Ayo kita kembali mengulang masa lalu"
Dengan cepat tangan kurus itu ditarik dengan paksa, hinata meronta dan berteriak seperti orang gila.
Tidak, ia tidak mau.
Kami-sama kumohon.
***
"Paman sasuke, besok-besok jika mencari pacar jangan seperti mama ya. Suaranya benar-benar membuat telinga sakit"
"Kau terus saja bilang masalah pacar padaku"
"Ini saran paman, kau harus melihat dengan mata yang tajam"
"Aku tak ingin punya pacar"
Inojin yang mendengarnya mendengus geli, apa pamannya ini tidak ingin menikah?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Cahaya (Sasuhina)
Manusia Serigala*Sasuhina Fanfic* Naruto milik masashi kishimoto Warning 21++++++ Akan ada adegan kasar dan kekerasan. Harap baca sesuai umur.. .... Lima ratus tahun lamanya aku menunggumu dan kini kau disini..