Chapter 18

11.4K 320 10
                                    

Selamat membaca semuanya🤗
Jangan lupa vote and komen yaaaw😙

"Chek chek, " suara mikrofon mengalihkan perhatian warga sekolah.

"pemberitahuan kepada ANANDA KAMI ALESYA MIKAELA ABRAHAM untuk segera menghadap bk karena wali sudah menunggu, terimakasih. " Pengeras suara yang berasal dari kantor menggema keseluruh penjuru sekolah.

Eca meringis pasti semuanya semua mendengar namanya disebutkan.

"Tunggu apalagi ca? lo mau di panggil sekali lagi hah? " tanya Tasya karena sedari tadi mereka sudah menyuruh Eca untuk segera kesana.

"Iya iya ini gue pergi, " Semua mata tertuju pada Eca, gadis cantik yang terkenal santai dalam segala situasi.

Pintu ruang Bk terbuka menampilkan mama tiri Eca yang sedang mengobrol dengan ibu Shinta selaku guru Bk.

"Ya bu, saya minta maaf dengan kelakuan Eca yang mungkin selalu bikin ibu pusing, " ucap Mima Eca dengan lembut.

"Ma, " panggil Eca membuat kedua wanita paruh baya itu menoleh bersamaan.

"Sini duduk samping saya, " Bu Shinta menepuk kursi kosong di sebelahnya. Eca menurut saja karena kursi lain pun tidak ada.

"Jadi apa hukuman saya bu? " tanya Eca santai.

"Kamu itu bener bener ya, udah bikin teman kamu celaka tapi dengan santai kamu minta hukuman? tidak ada rasa menyesal kah kamu?

"Buat apa saya menyesal toh, itu salah dia mengganggu saya makan dan menghina mommy saya. " Jawab Eca tenang. "Ni ya bu, kalo misalnya ibu lagi duduk santai, tiba tiba bu Endah datang marah marah dan menghina mamanya ibu, ibu terima ngga? " Bu Shinta mengusap wajahnya kasar.

"Saya diam aja padahal, " gumam bu Endah.

"Dek gak boleh begitu ah, " tegur Mima.

"Iya habis Eca disalahin, kalo ibu tetap ngga percaya saya nggak bersalah ibu boleh tanya seluruh warga sekolah karena mereka menjadi penonton saya dan tu cabe berantem. "

Bu Shinta menghela nafasnya pelan. "Okey kalo begitu saya hukum kamu  dengan membersihkan taman belakang 2 hari," putus bu Shinta.

"Nah gini kan enak, ayo mima kita pulang, " Ajak Eca.

"Bu sekali lagi saya minta maaf dan saya permisi," Mima bener bener tidak enak hati dengan guru Eca. Kelakuan Eca bikin geleng geleng kepala.

Mima menggandeng tangan Eca untuk pulang. "Dek lain kali jangan begitu ah sama gurunya, kasian tau gurunya cape ngurusin adek terus, " tegur Mima.

"Eca baru kali ini berantem ma, kalo biasanya mah masuk bk karena nggak buat tugas, " kekeh Eca.

Mima menatap Eca lamat, matanya tak sengaja melihat kebiruan di sudut bibir putrinya.

"Di apain aja sama temen mu dek? " tanya Mima, karena dia mengira itu ulah teman berantem tadi.

"Gak diapain ma, cuma ditarik rambut sama menghina mommy, "Eca belum sadar kalo mima sudah curiga dengan lebam di sudut bibirnya.

" Sebelum sebelumnya? "

Eca menggeleng, "gak pernah berantem, ini baru pertama kali. "

BUNGSU DAN LUKANYA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang