Chapter 24

10.8K 313 14
                                    

Selamat membaca semuanya🥰
Jangan lupa vote and komen yaaaaw😙















Malam semakin larut Eca baru saja keluar dari rumah sakit, tadi setelah kemo Eca harus dirawat sebentar karena efek yang dirasa Eca parah. Eca tak pulang sendirian, ia dianter oleh dokter Amel kerumah nya. Sebelum nya ia sudah memberitahu orang rumah kalo ia sedang berada di rumah Sherly, jadi tidak perlu khawatir.

"Makasih ya kak, sudah mau nganterin, " ucap Eca sembari turun dari mobil.

"Iya sama sama ca, kalo gitu kakak langsung pulang ya, " ucap dokter Amel.

"Iya kak, hati hati. " Dokter amel mengangguk sebagai jawaban.

Eca masuk pelan pelan, ia melihat beberapa lampu sudah dimatikan, itu artinya mereka sudah pada tidur. Eca sedikit merasa lega karena tidak diinterogasi apalagi kepala nya masih pusing.

Tap

Lampu seketika hidup semua, terlihat mommy, papa dan Aurora menunggu dikursi tamu.

"Dari mana kamu Alesya? " Mommy terlihat marah, ia menatap Eca tajam tak ada bedanya dengan papa.

"Dari rumah Sherly mom, kan sud-"

"Rumah Sherly mana yang kamu maksud? kalo rumah Sherly yang ini tidak ada bahkan Sherly sedang kerumah neneknya di bandung mommy sendiri tadi yang pastikan, " Eca mendadak gugup, sungguh ia lupa mengabari Sherly sebelum memakai namanya.

"Mommy gak tau ya sya, apa salah mommy hingga kamu bandel seperti ini? kamu selalu mengulang kesalahan yang sama, bahkan hukuman dari papa saja tidak bisa membuat kamu jera, " Eca menatap mommy tak percaya, berarti mommy tau kalo ia sering dipukul oleh papa, dan mommy hanya diam?


"Kalo kamu begini terus, mommy ajukan lagi hak asuh kamu, mommy menyesal pilih kamu, kamu benar benar nakal, beda dengan Cici mu, " Eca benar benar shock mendengar amarah mommy yang begitu menyakiti hatinya.

Tanpa disadari air matanya berjatuhan, ibunya yang dianggap sangat menyayangi nya ternyata menyesal telah memilihnya.

"Mom, " tegur Aurora, ia merasa mommy terlalu berlebihan.

Mommy seolah tersadar dengan apa yang diucapnya tapi tak membuat ia menyesal, biarkan ini jadi pelajaran untuk Eca agar tidak mengulangi kesalahan nya.

"Maaf tapi mommy bener bener kecewa dengan kamu Alesya, entah yang keberapa kali ini kamu bohongin mommy, sebegitu gak berharga mommy dimata kamu hingga kamu menyakiti mommy sedalam ini? mommy tau mommy sibuk bekerja, tapi bukan berarti mommy gak ada waktu untuk kamu dan Aurora, Mommy selalu berusaha ngeluangin waktu bersama kalian, tapi ternyata gak cukup juga ya nak? "

"Mommy berusaha ngertiin kamu yang tidak ingin dikekang biar apa? biar kamu nyaman tinggal sama mommy, mommy berusaha tidak marah saat kamu lebih sering ngabisin waktu bersama mama tiri kamu ketimbang mommy, mommy berusaha nggak marah saat tau kamu dipanggil bk dan dipanggil orang tua malah mama tiri kamu ajak, mommy takut kalo marah kamu malah meninggalkan mommy dan memilih ikut daddy kamu hiks...tapi sekarang mommy udah cape liat kelakuan kamu yang gak pernah berubah, mommy cape harus ngertiin kamu terus ca, sekarang terserah kamu saja mommy bener bener cape, "Mommy terduduk disofa lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

BUNGSU DAN LUKANYA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang