Chapter 15

13K 318 1
                                    

Selamat membaca semuanya😃
Jangan lupa vote and komen yaaaw😙

Eca masuk ke dalam mansion dengan perasaan takut, ingatan nya melayang ketika dimarah oleh daddy dan berakhir di kurung dalam ruang loteng.

"Assalamu'alaikum, " ucap Eca sambil membuka pintu perlahan.

Terlihat disana mommy dan papa sedang menunggu nya disofa. Melihat Eca, mommy segera menghampiri Eca dan memeluk nya erat. Ia begitu khawatir karena Eca tidak memberi kabar dan tidak bisa dihubungi.

"Syukurlah sayang kamu pulang, mommy khawatir sekali dengan mu dek, " mommy mengecup pipi Eca dengan sayang.

"Aku gapapa mommy, maaf telah membuat mommy khawatir tadi aku ketiduran di rumah teman, " alibi Eca.

"Iya gapapa sayang, gih sana masuk kamar kamu pasti cape, " ucap mommy pengertian.

Papa yang sedari tadi diam bersuara, "Tunggu papa di kamar dek. "

Seketika rasa panik menyeruak dalam hati Eca, pasti nanti Papanya akan memarahinya habis habisan.

"Iya pa, mom Eca naik atas dulu, " pamit Eca sambil mencium pipi mami singkat.

"Goodnight sayang, " ucap Mommy.

"Night mom, " balas Eca berlalu pergi.

Setelah berganti pakaian, Eca duduk di sofa kamarnya menunggu kedatangan sang papa, tangannya menjadi panas dingin.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Papa datang dengan wajah datar nya seperti biasa. Tak lupa Papa kembali menutup pintu bahkan mengunci dari dalam.

"Jongkok, " perintah Papa dengan nada tak ingin dibantah.

"B-buat a-apa pa? " tanya Eca terbata bata.

"JONGKOK SAYA BILANG, " ulang Papa dengan nada tinggi, beruntung kamar putrinya kedap suara jadi tidak ada yang mendengarkan.

Dengan takut takut Eca meng jongkok seperti perintah papa. Papa membuka ikat pinggangnya dan tersenyum miring.

Ctar

Satu cambukan mendarat di punggung mulus Eca, Eca kaget akan kesakitan yang luar biasa dirasanya.

CTAR

"Ini buat kamu yang udah buat istri saya khawatir menunggu kamu pulang. "

CTAR

"Ini buat kamu yang telah melanggar peraturan saya, "

CTAR

"Ini buat kamu yang suka keluyuran malam malam. seperti jalang, "

Eca tak bersuara ia hanya memendam kesakitannya dalam dalam, berharap rasa perih itu segera menghilang.

"Ini hukuman untuk mu, jangan di ulangin ya putri kecil papa, " sebelum pergi papa sempat mengacak acak rambut Eca sebentar.

Setelah kepergian papa Eca menangis dalam diam, seumur umur ini pertama kali ia ia dipukul. Rasanya begitu perih, tapi ini salahnya yang membuat mommy khawatir.

BUNGSU DAN LUKANYA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang