MTB 04

274 23 1
                                    

MTB 04

Dava kini tengah bersiap menyelesaikan tugasnya, tak lama Dava sudah selesai dengan tugasnya dan sekarang dia tengah membereskan alat alat miliknya.

"Dav, mau ikut kumpul gak sore ini?." Tanya Dudung.

"Gak tahu." Jawab Dava seadanya.

"Tumben, biasanya lu ready ready saja." Ucap Dudung.

"Bapak nya si gembel dateng ke gua tadi pagi, minta bantuin urus mobilnya si gembel." Jelas Dava.

"Widih, tumben lu mau." Ejek Dudung.

"Gua iyain permintaan ayahnya, bukan anaknya." Tegas Dava dan diangguki oleh Dudung.

"Tapi ini sudah sore banget loh Dav, yakin lu mau kerjain sekarang?." Tanya Dudung.

"Aman, cuma bikin kunci doang."

"Yasudah, gua duluan balik ya. Oh iya, kalo masi sempet nyusul aja ke tongkrongan ya." Ucap Dudung dan diangguki oleh Dava.

Sepeninggalan Dudung, Dava membuka ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Gabriel, setelah bertukar pesan dengan Gabriel, Dava langsung bergegas menuju ke parkiran.

Dava tiba diparkiran tetapi dia belum melihat keberadaan Gabriel disana, "Sudah nyusahin, ngaret lagi." Kesal Dava.

Sekitar sepuluh menit Dava menunggu, tetapi Gabriel tak kunjung datang. Dava menghela napasnya berat, "Gua paling benci banget soal nunggu." Kesal Dava.

Dava bangkit dari duduknya kemudian dia mulai membuat kunci untuk mobil Gabriel, tak membutuhkan waktu yang lama bagi Dava membuatnya, setelah selesai Dava menaruh kunci tersebut diatas kaca mobil bagian depan, dia menempelkan menggunakan lakban dan setelah itu Dava memutuskan untuk pulang.

Tak lama dari Dava pergi, Gabriel tiba dengan napasnya yang terengah engah, dia berlari begitu cepat dari gedung kedokteran dari lantai tiga sampai ke parkiran yang benar benar di ujung.

Gabriel mengatur napasnya, matanya menelusuri semua parkiran tetapi dia tidak melihat keberadaan Dava disana. "Katanya gua disuruh ke parkiran, kok dia nya gak ada sih." Ucap Gabriel yang masih merasa bingung.

Gabriel berjalan kearah mobilnya kemudian dia melihat kunci yang tertempel dikacanya, Gabriel mengambil kunci tersebut kemudian dia mencoba membukanya dan ternyata berhasil. Gabriel menghela napasnya lega ketika dia akhirnya bisa menggunakan mobilnya kembali.

"Untung gua masih pake mobil jadul yang masi pake kunci gini." Ucap Gabriel.

"Tapi kayanya gua mau beli mobil baru deh, yang sudah canggih, kalau bisa dia bisa yang sudah konek ke ponsel." Ucap Gabriel seraya menjalankan mobilnya.

Setibanya dirumah, Gabriel langsung masuk kedalam rumah tetapi dia tidak melihat ayah dan ibunya di manapun, Gabriel berpikir mungkin mereka belum pulang bekerja. Gabriel masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk makan malam.

Disisi lain Dava kini tengah menonton film bersama ayah dan ibunya, jarang sekali momen seperti ini didapatkan oleh Dava. Awalnya Dava akan ikut berkumpul dengan Dudung dan teman temannya yang lain, tetapi melihat ayah dan ibunya sedang ada dirumah  dia memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama ayah dan ibunya.

"Gimana kuliah kamu Dav?." Tanya ayahnya.

"Aman." Jawab Dava.

"Kamu kapan lulus?." Tanya ibunya.

"Sekitar beberapa bulan lagi bu." Jawab Dava.

"Kamu gak perlu membuat bengkel yang kamu bicarakan tempo lalu ya." Ucap ayahnya.

Dava menatap ayahnya bingung, "Lho, kenapa?." Tanya Dava.

Ayahnya menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Dava, "Sebenarnya kemarin ayah cek kedokter Dav, ayah awalnya sakit kepala yang tak sembuh sembuh jadi ayah memutuskan untuk cek, tetapi setelah melihat hasilnya ayah rasa sebaiknya kamu yang melanjutkan menangani perusahaan." Jelas ayahnya.

"Jawab jujur yah, ayah kenapa?, ayah sakit apa?." Tanya Dava khawatir.

"Ayah kanker otak Dav." Jawab ibunya lirih.

Dava terdiam, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Dia benar benar terkejut dengan apa yang terjadi, Dava tak bersuara tetap dia langsung memeluk ayahnya dengan tangisannya yang sudah pecah.

"Kamu mau kan meneruskan perusahaan ayah?." Tanya ayahnya lirih.

"Tidak perlu menunggu Dava lulus, besok Dava yang bakal masuk kerja, ayah istirahat saja dirumah." Ucap Dava.

"Memangnya kamu sudah tahu seperti apa kerjaannya, kamu saja yang di kerjakan cuma mesin mesin itu." Ejek ayahnya.

"Ayah!." Kesal Dava.

"Iya, besok akan ayah beri arahan untuk kamu." Ucap ayahnya dan di angguki oleh Dava.

Kini waktu menunjukkan pukul delapan malam, Dava baru selesai mandi, kini dia tengah melihat lihat jas yang harus dia kenakan besok pagi. Ya, besok pagi Dava harus sudah mulai ke kantor untuk melihat lihat dan dia juga akan belajar apa saja yang harus dia kerjakan besok.

Dava membuka ponselnya kemudian dia memutuskan untuk menelpon Dudung, karena dia akan menceritakan hal ini kepadanya.

Tak lama telpon tersebut tersambung, Dava mendengar jika Dudung sepertinya sedang makan, karena dia mendengar Dudung seperti sedang mengunyah.

"Kenapa Dav?." Tanya Dudung.

"Besok gua titip absen ya, gua gak masuk dulu besok." Ucap Dava.

"Lho, kenapa nyet!." Tanya Dudung terkejut, karena memang selama ini Dava sangat rajin sekali.

"Gua harus mulai ambil alih perusahaan ayah gua, besok gua harus ke kantor." Jelas Dava.

"Terus kuliah lu gimana bego!."

"Gua bakal atur jadwal sebaik mungkin, biar gak banyak bolos."

"Yasudah."

"Oke, thank you." Ucap Dava kemudian dia memutuskan panggilannya.

Dava membaringkan badannya diatas kasur seraya melihat jadwal kerja yang dikirimkan ayahnya, disela sela Dava fokus kepada jadwal kerjanya fokusnya teralihkan kepada pesan masuk dari Gabriel.

Entah apa yang merasuki Dava, setelah dia melihat pesan dari Gabriel dia langsung membuka dan membalasnya. Setelah bertukar pesan dengan Gabriel, Dava kembali melanjutkan membaca jadwal kerjanya.

Disisi lain Gabriel kini tengah menangis dalam diam, dia tidak menyangka jika mencintai seseorang yang tidak mencintainya itu benar benar menyakitkan.

"Dava benar, menyukai seseorang bukan karena dari fisik tetapi dari hati." Isak Gabriel.

"Harusnya lu sadar El, cinta pandangan pertama gak selalu menjadi hal yang menyenangkan." Lirih Gabriel.

"Semangat El, lu harus move on dari Dava!." Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.


THOR TARO LINK POV/ROOM CHATNYA DI KOMEN YAAA, SILAHKAN DIBACA DAN DI LIKE💗

MY TECHNIC BOYFRIEND [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang