MTB 11

391 18 2
                                    

MTB 11

Kini waktu menunjukkan pukul setengah dua dini hari tetapi Gabriel tak kunjung tertidur, dia benar benar terjaga karena suatu hal.

"Tapi ini gak akan kenapa kenapa kan?." Tanya Gabriel kepada dirinya sendiri.

Gabriel menghela napasnya berat, dia melirik jam yang berada di kamarnya, "Sudah jam segini, Dava sudah tidur belum ya." Gumam Gabriel.

Gabriel membuka ponselnya kemudian mengirimkan pesan kepada Dava, Gabriel cukup terkejut ketika melihat pesannya yang langsung dibalas oleh Dava, namun Gabriel juga senang, dia jadi bisa ditemani oleh Dava.

Tak lama bertukar pesan, kini ponsel Gabriel berdering mendapat panggilan masuk dari Dava dan dengan cepat Gabriel menerima panggilan tersebut.

"Halo." Sapa Gabriel.

"Sambil tidur ya, emangnya besok ga ada jaga atau kelas?." Tanya Dava.

"Dav." Panggil Gabriel.

"Hm?."

"Alasan kamu mau pacaran sama aku apa sih?." Tanya Gabriel tiba tiba."

Gabriel mendengar helaan napas dari sebrang sana, Gabriel tersenyum miris, "Harusnya tahu El, dia itu gak benar benar suka sama lu." Batin Gabriel.

"Kan sudah gua bilang, kalau gua nyaman sama lu, gua gak suka kalau lu sama yang lain, gak suka kalau lu sama Mark, apalagi lu nanti nikah sama Mark, gua gak bisa." Jelas Dava.

"Terus kapan kamu bakal putusin Anya?." Tanya Gabriel. Dia sengaja menanyakan hal seperti itu, karena dia ingin tahu sejauh apa perasaan Dava kepadanya.

"Secepatnya pokonya." Jawab Dava.

"Sekarang kamu gak tidur karena chating sama dia?." Tanya Gabriel lagi.

"Iya el, kan tadi sudah bilang sama lu."

"Kamu rela gak tidur biar bisa chatingan sama dia?." Tanya Gabriel ketus.

"Jangan ngambek ya, aku kaya gini biar dia gak curiga." Jelas Dava.

"Susah juga ya jadi selingkuhan." Ucap Gabriel dengan malas.

"El, gua tadi di chat sudah bilang ya gua gak suka kalau lu bahas kaya gini." Tegur Dava.

"Iya, karena yang berhubungan sama gua, lu gak akan suka." Ucap Gabriel kemudian mematikan sambungan telponnya.

Gabriel menghela napasnya berat, "Salah sendiri sih, kenapa bisa mau jadi selingkuhin." Gumam Gabriel.

Disela sela Gabriel melamun dan meratapi nasibnya yang sebagai selingkuhan, dia mendapatkan panggilan masuk lagi dari Dava, tetap kini James tak mau menerimanya karena suasana hatinya sudah berubah, tak lama panggilan tersebut terputus dan kini Gabriel mendapatkan pesan masuk dari Dava.

Gabriel menghela napasnya berat, "Gini amat ya jadi selingkuhan." Keluh Gabriel.

Gabriel tak mau terlalu berlarut larut memikirkan soal cintanya, dia memutuskan untuk tidur karena besok pagi dia harus kembali bertugas.

Malam telah berganti, kini waktu menunjukkan pukul sembilan pagi. Gabriela sudah berada di rumah sakit, tetapi hari ini dia tidak ikut memeriksa, dia hanya sekedar membantu dokter.

Sejak pagi Gabriel belum mengabari Dava, dia masih merasa kesal dengan Dava karena masalah semalam. Gabriel juga berpikir kalau Dava juga bekerja, jadi tidak mungkin juga kalau dia mencari dirinya yang tidak mengabari.

Gabriel membuka ponselnya dan dia tidak melihat satupun pesan masuk dari Dava. Gabriel menghela napasnya berat, "Lagian dia juga punya Anya, kalau gak sama gua ya sama Anya." Batin Gabriel, kemudian dia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celananya.

MY TECHNIC BOYFRIEND [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang