*Esok harinya
Pagi ini kelas lisa memulai pelajaran olahraga di lapangan, Lisa dan Chiva duduk di tepi lapangan sembari menunggu guru olahraga tiba dan memulai pelajaran. Teman teman yang lainnya sibuk mengobrol dan ada beberapa yang sedang memainkan bola basket. Lisa hanya menatap lurus kedepan nya, ia tidak terlalu suka pelajaran olahraga, karena terlalu banyak bergerak dan mengeluarkan keringat.
Ditengah tengah lemunan nya, Chiva teman Lisa menggoyangkan bahu lisa, ia menatap kalung yang dipake Lisa dan Chiva mulai bertanya
"Kalung ini beneran ada kutukan nya sa?" Tanya Chiva
"Ngga lah ngaco" Jawab Lisa
"Alasan mereka ngebully lo kan karena rumor kalo kalung yang lo pake itu ada supranatural nya, lagi pula model kalungnya juga aneh Sa" Ucap Chiva kembali
"Gua gatau jelas kenapa mereka jadiin kalung gue tuh alasan mereka ngebully gue, tapi ini peninggalan dari mendiang nyokap bokap gue, ini kalung keluarga gue, dan gue percaya dengan gue pake kalung ini, maka gue akan di beri perlindungan dari nyokap bokap gue yang jagain gue dari langit" Ucap Lisa
Chiva hanya mengangguk paham dan masih memperhatikan kalung Lisa, Tiba-tiba terlintas dipikiran Chiva untuk menanyakan apa makna dari gambar ombak di kalung Lisa
"Terus kalo ombak? Apa ada makna lainnya?" Tanya Chiva lagi
"Ombak adalah cerminan dari permasalahan yang kita hadapi. Selayaknya ombak, permasalahan pasti datang dan pergi. Kadang permasalahan itu sangat besar dan mengacaukan hidup. Adakalanya permasalahan itu seperti ombak kecil yang tidak memberikan dampak apapun" Jawab Lisa tenang, ia tersenyum dan lamunan nya membawa nya kepada masa lampau saat ibu nya memakaikan nya kalung tersebut.
*Flashback on
(Ibu pakein kalung ke lisa)
"Lisa pake kalung ini ya, kalo nanti ibu udah ga ada, lisa bisa inget lewat kalung ini, kalo ibu s'lalu jagain lisa dimana pun ibu berada" Tutur ibu lisa dengan lembut sambil mengelus surai panjang lisa (batuk)
lisa mengangguk mengerti atas ucapan ibunya, dan dia sudah ikhlas jika ibunya akan pergi meninggalkan nya, semenjak kematian ayahnya setahun yang lalu, kesehatan ibu mulai menurun, ibu jadi lebih sering sakit sakitan walaupun sudah sering kali dibawa ke dokter.
*lisa memeluk ibunya dan pikiran lisa kembali ke masa sekarang
"Sa ayo, itu gurunya sudah datang, kita pemanasan dulu" Seru Chiva sembari berdiri menuju lapangan.
Lisa yang masih terduduk di tepi lapangan akhirnya ikut menyusul Chiva menuju tengah lapangan dan mulai mengikuti pemanasan sebelum berolahraga.
***
Setelah pelajaran olahraga, siswa siswi masuk ke kelasnya untuk mengambil baju ganti dan berganti di kamar mandi sekolah.
Saat Lisa duduk di kursinya dan melihat ke laci dibawah meja, ia tidak menemukan baju gantinya, pasti lagi lagi temannya mengambil dan menyembunyikannya. Lisa kembali duduk tegak dan pandangannya menyisir di setiap sudut kelas, siapa tau mereka menyembunyikan nya di atas AC kelas atau bahkan di balik papan tulis.
Gotcha! Lisa menemukan totebag nya tergantung di samping pintu kelas, ia berjalan untuk mengambil totebag tersebut dan segera mengganti baju nya.
Lisa membuka totebag nya dan tidak menemukan baju gantinya, didalam tas tersebut hanya terisi sampah kertas kosong dan ada satu kertas yang didalamnya ada suatu tulisan yang menyuruh lisa untuk menemuinya (orang yang menyembunyikan baju lisa)
'Lo mau baju lo balik? Lo tunggu dikelas setelah pulang sekolah, gue akan kembalikan baju lo'
Kurang lebih seperti itu tulisan dari kertas tersebut.
'Apalagi yang mereka akan lakukan? Tidak kah mereka bosan mengganggu ku setiap harinya?' Batin Lisa
Lisa bertekad untuk bertemu dengan 'sosok' yang menyembunyikan baju ganti nya, ia akan mempertegas bahwa ia sudah cukup muak dengan permain yang mereka buat.