3 - Canggung

11 4 1
                                    

"Jip weekend jalan yuk sama gue" ucap Egga dengan santainya. Seolah-olah seperti tidak ada Fikran disana yang sudah menatap tajam ke arah nya.

"Hah apa apa? ini kalian kenapa pada mau ngajakin gue keluar pas weekend sih?" ujar Zhifa, karena dia sebenernya juga bingung kenapa secara bersamaan kedua sahabat yang berada di depannya mengajaknya keluar.

"Enak aja lu Ga, dateng-dateng ngajakin Zhifa keluar pas weekend, GUE DULUANN YEE MONYETT" sarkas Fikran kepada Egga. Dia ngerasa kesal sekali karena Egga dengan santainya seperti itu.

Egga yang mendengar itu memasang wajah tidak berdosa nya itu seraya berkata "Oh"

Mendengar ungkapan Egga yang dengan santai, Fikran pun menarik lengan Zhifa untuk menjauh dari Egga. "Sorry Ga, Zhifa weekend sibuk, soalnya mau keluar sama gue" ucap Fikran.

Zhifa yang sedari tadi hanya diam plonga plongo melihat kedua sahabatnya yang sedang adu mulut, dan pasrah ketika tangannya di tarik Fikran, jujur dia bingung harus melakukan apa dan harus gimana. Tapi ketika tangan dia di tarik oleh Fikran, tiba-tiba dia merasa tangan satunya di tarik juga oleh Egga.

Zhifa sekarang sangat bingung menghadapi 2 cowok yang menarik-narik kedua tangannya.

"HEHH WOII WOIII, kalian ini apa-apaan sih, kasian ini loh anak orang nanti tangannya bisa putus kalian tarik-tarik gitu" syukurlah Tata datang untuk menyelamatkan Zhifa dari duo teman kematiannya. Egga dan Fikran pun melonggarkan dan melepaskan tangannya Zhifa.

"Kalian kalo mau main tarik tambang tuh pake tali tambang lah pea, jangan pake tangannya bestie gue, udah tau Zhifa anaknya lemah lembut gini kalian malah nyakitin, apaan banget sih kalian ini, galucu ya kek gitu itu, kek anak kecil tau ga, dikira ini ga sakit apa, MINTA MAAF SEKARANG JUGA GA KALIAN!!" ujar Tata sembari mengusap-usap tangan Zhifa yang di tarik-tarik. Sedangkan Egga dan Fikran hanya diam mendengarkan Tata yang sedang menceramahi mereka.

"Ngapain ini malah diem-dieman?! ga denger tadi gue nyuruh minta maaf?! apa mau gue ngomong pake toa sekalian biar kalian denger?!!" ucap Tata marah-marah

"Iya iya, minta maaf" ucap mereka bersamaan

"Cuih? gitu doang? kalian ga di ajarin jadi gentleman? pantes aja kalian tuh JOMBLO, ga laku-laku, cewe-cewe mana mau sama cowo yang modelannya kek kalian, MINTA MAAF YANG BENER GA!!" ujar Tata dengan panjang lebar. Jujur Tata merasa emosi melihat tingkah sahabatnya yang di luar nalar ini, dia ga terima sahabatnya Zhifa di perlakukan kasar seperti itu.

"Zhif gue minta maaf ya, gue ga maksud buat nyakitin atau nyelakain lo, tp gue gamau kalo lo cuma bisa asik sama si sialan Egga ini" Ujar Fikran dengan nada yang sangat menyesal, dan melirik tajam ke arah Egga. Egga yang merasa namanya di sebut, memasang wajah sinisnya kepada Fikran.

"Dih dih, lu cemburu kan? bilang aja lu cemburu" sahut Egga.

"Lu ga minta maaf Ga? apa mau gue panggilin guru BK?" ucap Tata dengan tangan yang berada di pinggang. Melihat itu, Egga segera cepat cepat meminta maaf.

"Maaff jipppp, gue juga ga bermaksud kayak gitu, cuma ya gue gasuka aja lu deket-deket sama cowo lain, gatau jip, gue ngerasa jealous aja" ujar Egga dengan menatap Zhifa dalam. Jujur gatau kenapa dia merasa jealous melihat Zhifa dekat dengan cowo lain, ya meskipun toh itu sahabatnya sendiri.

Mendengar ucapan permintaan maaf dari sahabat-sahabatnya, Tata merasa sangat bingung, apakah kedua sahabatnya ini menyukai Zhifa? kenapa saling ngerasa jealous ketika Zhifa dekat sama cowo, meskipun itu sahabatnya sendiri? Tata benar-benar di buat pusing.

"Jadi ini kalian sama-sama saling jealous? apa kalian ini sama-sama suka sama Zhifa??" Ucap Tata penuh tanya. Mendengar itu Zhifa juga di buat bingung dan kaget. Sedangkan Fikran dan Egga, mereka hanya diam.

"Hahahahahha apasihhh, enggalah Ta, yakalii yakann" Tawa garing Zhifa tiba-tiba memecah keheningan. Hening. Zhifa merasa sangat bingung. Canggung.

TEEETTTTT.... TEEETTTTT...

Suara bel sekolah tanda masuk kelas berbunyi yang memecah keheningan diantara mereka. Egga tanpa mengucapkan sepatah kata melengos pergi meninggalkan teman-temannya. Dan Fikran pun begitu. Tata menggandeng tangan Zhifa untuk kembali ke kelas. Canggung. Ya ini yang dirasakan Zhifa saat ini. Jujur dia merasa takut dan bingung.
.
.
.

Saat berada di dalam kelas, mereka sangat merasa canggung. Tidak seperti biasanya yang selalu rame sendiri dan selalu banyak tingkah. Zhifa sangat merasa bersalah sekali saat ini. Dia merasa dia lah yang membuat suasana jadi dingin seperti ini. Tata yang melihat Zhifa yang sedang gelisah, Tata memegang tangan Zhifa untuk mencoba menenangkannya.

"Gausah terlalu di pikirin, wajah lo keliatan capek banget, cuci muka dulu gih sono" ucap Tata. Zhifa pun tersenyum lalu mengangguk, dan dia berdiri izin pergi ke toilet untuk membasuh wajahnya.

Ketika di toilet, dia membasuh wajahnya di sebuah westafel, lalu mengelap wajahnya dengan tisu yang dia bawa. Tiba-tiba seseorang datang dan menghampiri Zhifa.

"Jauhin Egga, sebelum lo tau akibatnya!" ucap seseorang itu.

"DALAM PELUKAN DUSTA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang