4 - Sorry

29 5 4
                                    

Setelah bel berbunyi tanda pelajaran telah usai dan waktunya pulang. Seluruh siswa-siswi bersemangat membereskan bawaan mereka dan bersegera untuk pulang. Dan itu juga termasuk 5 serangkai ini

"Bel pulang ini selalu yang gue tunggu-tunggu waktu di sekolah, emang cuma bel pulang lah yang suaranya bikin gue semangat kembali, dan emang cuma bel pulang lah yang bisa bikin gue bahagia" ucap Egga yang ga ketinggalan sama kepribadiannya yang dramatis. Di sisi lain Zhifa merasa lega, Egga masih tetap sama seperti sebelumnya, selalu dramatis dan lucu.

"Hadeuhhhh lu sehari aja ga dramatis hidupnya gabisa kah?" celetuk Novan

"Hidup itu kalo ga drama ga asik broo" ucap Egga dengan tampangnya yang menggemaskan. Teman-temannya hanya bisa tersenyum geleng-geleng kepala, terkecuali Fikran.

Zhifa melirik sebentar kearah Fikran yang hanya diam. Setelah itu Fikran pun menoleh kearah Zhifa. Dan terjadilah eye contact diantara mereka. Tiba-tiba Novan menepuk bahu Fikran, dan membubarkan lamunan mereka berdua.

"Fik! nanti jadi kan lo ke rumah gue" ucap Novan menyadarkan Fikran dari tatapannya.

"Iya" jawab singkat Fikran. "Eh kek nya gue duluan ya, tadi mama gue nitip beliin sesuatu, duluan yaa" ujar Fikran sembari tos persahabatan mereka

"Wuishh anak mama banget ya lo, hati-hati Fik" ucap Tata yang di angguki oleh Fikran.

Setelah Fikran hilang di ujung belokan lorong. Mereka berempat pun juga menuju ke depan untuk pulang. Tiba-tiba Tata teringat sesuatu

"Eh gue lupa, gue juga harus beliin titipan mami gue" ucap Tata tiba-tiba sambil menepok jidatnya yang membuat mereka berhenti tiba-tiba juga.

"Ini si bocil kalo berhenti selalu dadakan, untung ni rem gue kuat, jadi aman dah, emangnya titipan apalagi?" Tanya Novan

"Tadi pagi mami gue minta di beliin buah-buahan, buah di rumah gue udah mulai abis, PLIS KALIAN MAU GA ANTERIN GUE, PLZ PLZ YA" ucap Tata memohon kepada teman-temannya.

"Eh Ta, kalo sekarang ini kayaknya gue gabisa, maaf ya, kalian bisa pergi bertiga, bentar lagi gue telpon supir gue" ujar Zhifa meminta maaf karena tidak bisa mengantarkan Tata.

"Iya Jip santaiii ajaa, lo hati-hati ya kalo pulang" ucap Tata yang di angguki oleh Zhifa. Melihat itu tiba-tiba Novan menyenggol lengan Egga untuk memberinya sebuah kode. Egga yang paham akan maksudnya Novan tersenyum tipis dan segeralah dia beraksi.

"Eh kek nya gue juga ga bisa nganter deh, HEHE, gue sibuk" ucap Egga dengan ketawa mematikannya itu yang di selingi wajah sinis Tata dan senyuman puas dari Novan.

"Halah lu kalo males nganterin bilang aja kek, pake acara sibuk-sibuk segala, gue tau lu tuh pengangguran dan gada kerjaan, OHHH ATAU GUE TAUUUUU, LU MAU NYARI KESEMPATAN KARENA JIPA JUGA GABISA NGANTER KAN, OH GITU YAAA???" ucap Tata

"GAGITU YA WOI, ya karena gue temen yang baik hati dan tidak sombong, gue ga mau ngerusak acara ngedate kalian, icikiwirrrr" Ujar Egga sembari menggandeng tangan Zhifa untuk lari karena mungkin abis ini Tata akan memelototi dirinya.

"DADAAAHHHHH KALIAANNN, HAVE FUN YAAAA" ucap Egga sembari melambaikan tangan kepada Tata dan Novan. Tata yang melihat itu wajahnya sudah merah karena marah dan juga malu. Sedangkan Novan hanya cekikikan melihat tingkah Egga yang selalu berhasil anehnya. HAHAHA.
.
.
.

Setelah berada ada lorong ujung, Egga pun memelankan langkahnya, dia melirik kearah Zhifa. Egga ketawa sedikit melihat Zhifa yang tersenggal, dan memberikannya minuman yang tadi sempat dia beli waktu istirahat kedua. Zhifa menerima minuman itu dan meminumnya, karena jujur dia merasa haus karena berlari.

"Sorry Jip, HEHE" ucap Egga dengan cengirannya, yang berhasil membuat Zhifa ketawa. Egga yang melihat itu merasa senang, rasanya dia pengen banget jingkrak-jingkrak. Ternyata sebuah senyuman dari Zhifa itu mampu membuat Egga gila, segila-gilanya.

"Lu emang manusia ngeselin ya Ga" ucap Zhifa

"Ngeselin-ngeselin gini banyak yang naksir tau" ujar Egga dengan kepedeannya tingkat dewa yang membuat Zhifa tersenyum dan geleng-geleng kepala.

Tiba-tiba dering telepon berbunyi. Dering telepon Zhifa dari maminya. Setelah itu dia izin sebentar ke Egga untuk mengangkat teleponnya sebentar. Setelah selesai, Egga pun bertanya "Kenapa Jip?"

"Tadinya gue diajak keluarga gue keluar buat ke reunian keluarga besar gue, eh ternyata acaranya ga jadi, di undur besok" ucap Zhifa

"Oh gituuu yaaaa" ucap Egga, dalam hatinya dia sedikit senang sih, karena mungkin dia bisa ngajak Zhifa jalan? atau hanya sekedar beli es krim? hahahah pikiran Egga pun melayang layang di kepala yang tak sadar membuat dia ketawa-ketawa sendiri.

"Egga? aih lu kenapaaaaa plisss HAHAHAH" ucap Zhifa yang lama-lama gemas sendiri sama tingkahnya Egga

"Hah, engga kok gapapapapa" ujar Egga

"Yaudah bentar ya gue mau telpon supir gue dulu" ucap Zhifa yang membuat kaget Egga. Buru-buru lah Egga menghentikan kegiatan Zhifa.

"JANGANN JIPPP!!!" ucap Egga yang membuat Zhifa kaget dan heran. "Kenapa Egga?"

"Eh anu, emmm anu Jip, sebagai permintaan maaf gue tentang tadi, izinin gue nganter lu pulang hari ini, sekalian nanti kita mampir dulu gue beliin es krim pliss, mau ya?" ujar Egga. Karena melihat sikap Egga yang sangat manis membuat Zhifa ketawa, dia menyetujui nya yang membuat Egga kegirangan loncat-loncat.

"THANKS JIPP, AYO PULANG" ucap Egga sambil menggenggam erat tangan Zhifa dan mengayun-ayunkan tangannya.

LUCU BGT??!!!!! (Author ngetiknya sambil senyum2 sendiri huhuhu jadi gemess sendiri)

Disisi lain seseorang melihat kejadian itu dan dia sangat merasa kesal. Dia akan membuat hidup Zhifa menderita. Dia ga rela Egga dekat dengan Zhifa. Sebuah senyum jahat terukir di wajah seseorang itu.

"DALAM PELUKAN DUSTA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang