Malam hari
Di rumah yang begitu besar, namun terlihat sunyi , celestia tengah duduk di balkon kamar nya. Menatap ke arah bulan yang bersinar.Saat tengah menatap bulan , dia merasakan ada sebuah tangan sedang mengusap kepalanya.
Dia menoleh, melihat siapa pelaku yang tengah mengusap kepalanya itu" kenapa belum tidur Hem..." Mendengar itu celestia hanya menggelengkan kepalanya, lalu kembali menatap bulan
Melihat celestia seperti itu, sosok itu menghembuskan nafasnya pelan, dia duduk di samping celestia.
" Apa dia melihat ku " tanya nya seketika ,menunjuk ke atas
Mendengar celestia berbicara seperti itu, sosok itu bingung dan menatap ke arah yang di tunjuk oleh celestia.
Dia hanya melihat bulan yang begitu indah dan di hiasi oleh bintang' yang bersinar." Sayang, apa kamu baik' saja" tanya nya kepada celestia
Tidak ada jawaban, gadis cantik itu malah tertawa dan menatap ke arah sosok itu.
" Apa dia sedang menertawakan ku" ucapnya lalu tertawa dengan raut wajah sedih
" C-celestia" gumamnya takut
" Hmm apa ibu memanggil ku?" Tanya celestia kepada sosok itu
Mendengar itu, sang ibu mulai takut
Tapi berbeda dengan celestia. Gadis cantik itu malah tersenyum saat melihat sang ibu ketakutan." Kenapa ibu merasa takut, apa ibu takut dengan ku" ucapnya
" Sayang kenapa kamu seperti ini, kau seperti bukan celestia " kata sang ibu
" Apa maksud ibu, ini aku celestia " ucapnya
" T-tidak k-kau bukan celestia putri ku" ujarnya menangis
" Apa yang ibu bilang, aku putri ibu " katanya
"Tidak ,Jika kamu masih melakukan ini kepada celestia, ibu tidak akan segan' me-"
"Apa, apa ibu akan membunuh ku?" Tanya nya
Tidak ada jawaban, sang ibu hanya menggelengkan kepalanya, melangkah mundur
"Katakan Bu, apa ibu akan membunuh celestia mu ini " ucapnya lagi , melangkah maju ke arah sang ibu
Kini Sang ibu mulai terpojok, dia sangat ketakutan melihat putri nya seperti ini
" S-sayang ibu mohon, jangan seperti ini lagi " mohon nya menangis
Tiba' saja, tubuh celestia terjatuh ke lantai balkon itu, dengan mata yang terpejam indah
Melihat itu, si ibu langsung berlari memeluk putri nya itu.
" Celestia, bangun sayang" ucapnya menepuk pipi celestia
KAMU SEDANG MEMBACA
school games
Short Story" Lo kan yang bunuh, pak kepala sekolah?" lian " kok Lo nuduh gue " Clara " bentar, celestia mana?" Davin " wajah nya kok, mirip kamu" topan " aku gak tau" celestia