"Fuhh.. akhirnya selesai juga tugas gue" ucap topan meregangkan tubuhnya, ia mengeluarkan ponselnya dan bermain games.
Cantika melirik ke arah topan" lu dah selesai" tanyanya menaikan sebelah alisnya.
"Udahlah! Mau lihat?" Serunya lalu bertanya kepada Cantika
"Kalau mau lihat, lihat aja lah" sambungnya tanpa melirik ke arah gadis cantik itu dan tetap fokus pada gamenya.
Tidak perlu lama, Cantika langsung mengambil buku topan dan melihatnya.
Clara yang berada di samping Cantika, memajukan badannya melirik buku topan setelah Cantika membukanya.
"Wih! Tumben cepet banget biasanya lu paling males banget kalo ngerjain matematika " tanya Clara
" Sejak kapan gue males ngerjainnya, gue bukannya males ya "
"Terus?"
"Mager aja "
"Sama aja bego, cuma beda pengucapan doang " ucapnya menatap kesal topan.
Topan tertawa mendengarnya.
Celestia dan Lian hanya bisa diam menatap Clara dan topan yang sedang bertengkar kecil.
Ini baru pertama kalinya celestia kerja kelompok bersama teman-temannya yang populer di sekolah.
Dia sedikit canggung, sebenarnya ia tadi ingin menolak untuk ikut kerja kelompok bersama mereka, namun belum sempat ia menolak.
Dia teringat perkataan Kakak nya
"Cobalah untuk berteman sayang, mungkin temanmu bisa membantu mu dan melindungi mu dari mereka"Perkataan sang kakak itulah yang membuat celestia mau tidak mau ajakan kerja kelompok bersama mereka, siapa tau ia akan menjadi teman mereka, dan dia bisa meminta bantuan kepada mereka, untuk balas dendam kakak nya kepada kepala sekolah dan juga para pembully itu.
Pikirannya pecah saat ia mendengar suara telepon
Lalu mereka semua mengalihkan pandangannya, melirik ke arah ponsel clara yang berbunyi di atas meja.
Clara langsung mengambil ponselnya tersebut "halo? Iya ada apa?" Tanya Clara
Gadis cantik itu nampak tersenyum-senyum. Membuat Lian yang sedari tadi curi-curi pandang kepada Clara yang sedang menerima telepon dari seseorang yang dia tidak tahu siapa.
Pendengaran Lian yang begitu tajam, tidak sengaja mendengar suara pria dan pria itu ingin bertemu dengan Clara di sebuah cafe.
Lian mengerutkan keningnya, siapa orang yang sedang berbicara dengan gadis cantik yang ada di depannya itu.
Setelah selesai berbicara Clara langsung mematikan telfon nya.
"Siapa?" Tanya Cantika yang berada di sebelah Clara.
"Oh itu.. Jovan, dia ingin bertemu dengan ku" jawab Clara
"Jovan?!" Pekik Lian, membuat empat orang itu sedikit terkejut dan menatap ke arah nya.
" Eh.. ma...maaf" gugup Lian saat semua mata menatap ke arah nya.
"Lu kenapa dah" tanya topan
Clara menatap ke arah Lian, membuat Lian semakin gugup " gu...gue gue... Pengen ke ka.. kamar mandi" ujarnya
" Ada di atas, pergilah" kata Clara masih bingung dengan sikap Lian yang begitu gugup.
Lian pun mengangguk dan langsung pergi ke atas dia ingin sekali mengumpat untuk dirinya sendiri. Dia tidak bisa menahan malunya.
Clara masih menatap Lian yang sudah pergi menjauh dari pandangannya
"Aneh""Tunggu... Tunggu... Maksud lu Jovan si anak band yang lu diam diam suka'i itu kan?" Tanya Cantika memastikan
KAMU SEDANG MEMBACA
school games
Short Story" Lo kan yang bunuh, pak kepala sekolah?" lian " kok Lo nuduh gue " Clara " bentar, celestia mana?" Davin " wajah nya kok, mirip kamu" topan " aku gak tau" celestia