EXTRA PART to END

5.9K 119 92
                                    

"JENO! DAREN!"

Teriakan Keyra terus bergeming disetiap sudut rumah itu. Ini bukan kali pertama,kedua anak itu memang sangat sulit untuk bangun pagi. Jangankan anaknya, ayahnya pun sama. Membuat Keyra hampir gila menghadapi ketiga lelaki itu.

"Bangun, gak!"

"Iya,Bunda marah marah mulu"

"Gimana ga marah!? Ini hari terakhir sekolah,kalian ga takut telat!?"

"Daddy aja pasti masih molor"

Keyra mendengus kesal lalu beranjak menuju kamarnya. Sesekali ia terus mengumpat kesal.

"Harusnya gue masih menikmati masa lajang,'kan diumur segini? Siapa sangka gue udah punya dua anak tambah satu bayi tua" Gerutunya kesal

"Marah marah mulu. Ntar cepat tua" Ucap Jake diatas meja makan itu

"Jangan bikin emosi deh pagi pagi. Gimana anak anak mau tepat waktu kalau kamunya aja telat bangun mulu!?"

"Aku sama mereka beda lah, Sayang. Tujuan nya juga beda. Mereka udah bisa bawa kendaraan masing masing"

"Ngeyel mulu deh kalau dibilangin. Dikira Keyra ga cape,apa!?"

"Iya maaf. Terus mereka mana? Belum beres juga,'kan?"

___

Daren menatap pintu kamar kakaknya yang masih tertutup rapat. Ada beberapa pergerakan disana hingga pintu itu terbuka lebar.

Sang pemilik bilik itu terdiam, menatap Daren dengan datar di ambang pintu.

"Ngapain lo?"

"Gue mau ngomong" Ucap Daren "Tapi di dalem kamar lo dulu"

Daren menarik kakaknya memasuki kamar itu. Ia mengeluarkan secarik kertas dan menunjukkan dengan ragu.

"Gue dapet sp lagi"

Jeno mendengus kesal. Ia hanya menatap kertas itu sebentar lalu ingin beranjak pergi.

"Kak,gue mohon sekali lagi aja" Pinta Daren

"Dulu juga ngomong gitu lo"

"Ini terakhir,gue janji"

"Kasus apa?"

"Sepele doang. Gue bawa cewe gue keluar asrama di jam patroli"

"Sepele lo bilang?"

"Iya gue minta maaf,janji abis ini ga bakal ada surat panggilan orang tua lagi. Tapi kali ini bantuin gue,gue takut Bunda ngamuk"

Jeno merampas surat itu dengan kesal lalu keluar dari sana dan menuju meja makan.

Awalnya semua hanya diam membisu. Menikmati sarapan pagi hingga selesai.

"Bun" Panggil Jeno "Kayanya Bunda harus ke sekolah lagi"

"Ngapain?"

"Tau nih,tanya anaknya aja" Jeno bangkit berdiri menyerahkan kertas itu pada Bundanya membuat Daren melotot sempurna

"Apa lagi sih ini?" Ucap Keyra memelas

"Kak..." Panggil Daren melihat Jeno yang melangkah pergi

"Surat panggilan lagi? Kamu ngapain lagi?" Tanya Keyra lelah membuat Jake segera mengelus lengan nya

"Itu,Bun. Em,Daren..."

"Kamu minta Kakak kamu bohong lagi?"

Daren itu anak yang terbilang nakal. Dia sering mendapat surat panggilan untuk orangtua atas kelakuan nya yang diluar nalar disekolah.

Maniac Step Brother (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang