"Apa kamu pernah mengalami kecelakaan mobil?" Tanya Sunjae.
"Ya" jawabku.
"...itu 15 tahun lalu. Tapi aku tidak ingat bagaimana aku mengalami kecelakaan itu atau seperti apa rasa sakitnya"
"...aku sama sekali tidak ingat apapun. Di satu sisi, aku mensyukuri itu"
"Maaf tentang tadi" kata Sunjae.
"...tentang kesalahpahamanku dengan celana renang"
"Siapapun akan salah paham dengan situasinya" jawabku.
"Kamu melakukannya karena mengkhawatirkanku" kata Sunjae.
"Benar" kataku.
"Aku tahu. Tapi aku akan tetap berkompetisi" kata Sunjae.
"...aku akan berpartisipasi dalam kompetisi dan memenangkan medali apapun yang terjadi"
"...tapi jangan khawatir. Akan ku pastikan kebalikan dari mimpimu terwujud. Percayalah padaku"
•••
Keesokan harinya, aku bergegas untuk menonton Sunjae. Dia benar-benar akan melakukan kompetisinya hari ini.
"Astaga, untung aku tidak telat" gumamku. Lalu aku mencari tempat duduk disekitar tribun ini.
Saat aku sudah duduk, Sunjae melihat kearah ku begitupula denganku. Aku senang dia tersenyum sekarang.
"Ambil posisimu"
Setelah bel dibunyikan, mereka mulai menyelam. Ah aku tidak akan berhenti berdoa untuk Sunjae.
"Hore!" Teriak Sunjae.
Syukurlah! Dia berada diperingkat pertama. Aku lega
"Kamu keren sekali, Sunjae!" Teriakku.
Sunjae melihatku dan kami akhirnya melakukan eye contact. Aku senang sekali melihat dia tersenyum sekarang.
Setelah selesai pertandingan, Sunjae mengajakku untuk berjalan-jalan disekitar sini.
"Omong-omong, ayahmu datang untuk menyemangatimu tadi" kataku.
"...tidak apa-apa jika kamu ada di sini sekarang?"
"Ya" jawab Sunjae.
"Bagaimana bahumu? Apakah baik-baik saja?" Tanyaku.
"Ya" jawab Sunjae.
"Kenapa dia tampak kesal?" Batinku.
"Omong-omong kita mau kemana?" Tanyaku.
"Ya" jawab Sunjae.
"Apa?" Tanyaku.
"Benar. Bukankah aku sudah bertanya? Ayo kita makan" jawab Sunjae.
"Dia kesal karena lapar" batinku.
"Tentu. Kita harus makan. Aku juga lapar, kamu mau makan apa?" Tanyaku.
"Mari berjalan-jalan sekarang. Saat menemukan restoran bagus, kita bisa masuk" jawab Sunjae.
"...oh! Bagaimana jika kita makan disini?"
"Hei! Ayo makan itu!" Kataku sambil berlari ke restoran didepan itu dan meninggalkan Sunjae.
Betul, kita berdua makan Samgyetang Kaya Rasa. Entah aku merasa ingin makan ini.
"Kamu baru lomba renang 200 meter, kamu harus makan-makanan sehat. Kamu suka makanan panas mendidih, bukan?" Kataku.
"...makanan kita datang"
Lalu aku mempersiapkan sendok dan segala peralatan makan dan gelas untuk minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Runner
FanfictionIm Sol bergulat tentang tantangan berat untuk mengubah masa depannya, didorong oleh tekadnya yang pantang menyerah.