Hyunsik tersentak setelah mendengar suara tersebut kepalanya segera menoleh untuk menatap sosok laki-laki dengan pakaian tradisional Korea yang begitu lusuh dan kotor.
Dirinya terdiam seribu bahasa menatap pria tersebut menurunkan semua kayu bakar yang diangkutnya tadi.
“Istri seharusnya tetap berada di dalam, disini dingin” ucapnya penuh kekhawatiran menghampiri Hyunsik mencoba untuk menyentuhnya tetapi segera ditepis oleh Hyunsik.
“Jangan coba menyentuhku dengan tangan kotormu” ucap Hyunsik penuh penekanan.
Pria tersebut menatap telapak tangannya yang memang terlihat kotor setelah mengangkat banyak kayu bakar tersebut, tidak sempat cuci tangan karena terburu-buru saat melihat Hyunsik berdiri di halaman rumah mereka.
Rumah? Benar tempat kotor dan sempit ini adalah rumah mereka berdua.
“Maaf aku–” belum sempat pria itu menyelesaikan kalimatnya harus terpaksa berhenti dan mengejar Hyunsik yang tiba-tiba berjalan menjauh darinya.
Astaga apa yang terjadi sebenarnya? Hyunsik kebingungan menatap jalanan di sekitarnya yang hanya tumbuh dengan tanaman hijau.
Aghh sialan kenapa seluruh tubuhnya terasa sangat sakit? Hyunsik hanya ingin segera pergi dari tempat ini namun rupanya dirinya tengah berada di hutan? Gunung? Entahlah karena Hyunsik hanya melihat jalanan yang turun kebawah dan banyaknya benda hijau ini.
Menoleh kebelakang untuk memastikan dan benar saja pria aneh yang memanggilnya sebagai istri tadi mengejarnya dengan raut wajah khawatir.
“Sial pria mesum itu terus mengejar– Argh!” teriak Hyunsik saat kakinya tanpa sengaja menginjak batang tumpukan daun yang ternyata berisi penuh akan jebakan didalamnya.
Kakinya bahkan mengeluarkan banyak darah membuat Hyunsik yang setadinya merasa lemah harus terpaksa terduduk di tanah merelakan hanboknya yang terlihat mahal itu harus kotor akan tanah dan darahnya sendiri.
Bodoh sekali pikirnya sudah tahu keluar tidak memakai alas kaki malah nekat untuk kabur secepat mungkin.
“Istri!”
Pria itu berlari untuk menghampiri Hyunsik yang sudah terduduk diam merasakan sakit dari seluruh tubuhnya terlebih lagi pada kakinya yang terkena jebakan itu.
“Istri seharusnya tetap di rumah, lihatlah kaki istri yang terus berdarah” ucapnya penuh kesedihan.
Tanpa berfikir panjang pria itu mengangkat tubuh Hyunsik seperti pengantin mengabaikan rengekan dan pukulan yang Hyunsik daratkan pada bahu lebarnya membawa Hyunsik untuk kembali pada tempat kumuh itu.
“Hey lepaskan aku!” racaunya tidak jelas karena pria itu sepertinya benar-benar menulikan telinganya mengabaikan Hyunsik.
Kembali memasuki tempat kotor tersebut pria itu menjatuhkan tubuh Hyunsik di atas tumpukan jerami yang Hyunsik duga sebagai tempat tidurnya.
“Aghh! Hey ini sakit!” kembali berteriak.
Ayolah seharusnya pria itu tahu bahwa Hyunsik tengah kesakitan saat ini tetapi lihatlah bagaimana tubuhnya malah dijatuhkan begitu saja. Tumpukan jerami ini bukanlah ranjangnya yang empuk dasar sial tentu rasanya akan sangat sakit.
Saat dirinya membuka mulutnya kembali berniat untuk mengomel pria tersebut dengan cepat menutup mulut Hyunsik membuatnya terdiam membeku saat belahan bibir kenyal tersebut dengan kurang ajarnya melumat bibirnya.
Hyunsik menutup matanya rapat merasa aneh akan hal baru tersebut. Meskipun dia berandalan kurang ajar tetap Hyunsik tidak pernah melakukan hal diluar batas seperti berciuman atau sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different world | Lexhyun
FanfictionHyunsik tuan muda sombong yang terbiasa akan kekayaan yang melimpah dan kehidupan yang mudah terpaksa harus menerima karmanya hidup sebagai orang buangan bersama dengan sosok pria yang mengaku sebagai suaminya. karena sebuah karma yang mendatanginya...