Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Libur panjang sekolah sudah berakhir yang berkisar waktu 2 minggu. Kini semua murid termasuk guru mulai kembali pada kegiatan mereka. Termasuk Sabil, selama liburan ia menginap dirumah orang tuanya karena rindu orang tuanya.
Bahkan tak jarang kekasihnya mengajaknya berkencan, terutama setelah Saddam naik jabatan. Saddam merayakan hal tersebut dengan mengajak kekasihnya dinner disebuah restoran yang cukup mewah. Namun sekarang maupun Sabil dan Saddam kembali pada kegiatan mereka masing-masing yaitu bekerja. Saddam sudah masuk kerja sejak hari Senin, sedangkan Sabil masuk hari Rabu dikarenakan ia sempat tak enak badan.
Sabil membuka pintu ruanganya. Sabil melihat ruanganya yang masih tertata rapi saat terakhir ia jumpai, Sabil memasuki ruanganya lalu menyimpan tasnya dimejanya. Ia datang agak mepet dengan jadwal ia masuk kelas 2 jam sebelum istirahat pertama. Sabil melihat jam tanganya, sebentar lagi jam pelajarannya.
Sabil mulai menyiapkan barang barangnya, namun baru saja sesaat Sabil keluar ruanganya. "DORR PAK SABIL!" Teriak seseorang mengejutkan Sabil, "AYAM AYAM SABIL!" Latah Sabil lalu menutup mulutnya menggunakan tangannya. Sabil bisa mendengar gelak tawa dari seseorang yang baru saja iseng mengejutkannya, Sabil menatap orang itu dengan tatapan kesal.
Sesuai dugaan Sabil, Nalendra pelaku yang sengaja membuat Sabil terkejut. Sabil menjewer telinga Nalendra, membuat Sang empu menghentikan gelak tawanan lalu meringis kesakitan. "Aku baru masuk lagi loh.. tapi kamu, Nalen udah bikin ulah lagi.." Ucap Sabil dengan penekanan nada, "Akhh aduh kak! Maaf maaf! Bercanda doang!" Teriak Nalendra meminta maaf pada Sabil.
Sabil menghela nafas, lalu melepaskan jewerannya dan mulai berjalan meninggalkan Nalendra. "Tunggu kak! Eh pak! Eh kak! eh apa ya, tunggu!" Teriak Nalendra menyusul Sabil, padahal niat Nalendra keruangan Sabil untuk memanggil Sabil agar mengajar diruanganya malah ia kena jewer.
.........¤¤¤.........
Sabil keluar dari kelas setelah mengajar dan berniat beristirahat tidur sebentar diruanganya, karena masih merasa tak enak badan. Setelah sampai diruanganya Sabil langsung duduk dibangkunya lalu menyilangkan tanganya dimeja, kemudian menyanggah kepalanya menggunakan tangganya dan mulai memejamkan matanya.
Sebenarnya diruangan Sabil ada sofa namun ia tidak bisa seenaknya tidur disana, ia takut tiba-tiba ada yang masuk. Sabil hanya menutup pintu ruanganya sedikit namun tetap membuka tirai jendela ruanganya. Tak lupa ia sempat memasang alarm di jam pelajaran ia berikutnya.
.........¤¤¤.........
Nalendra berjalan menuju tempat ia biasa beristirahat, kemana lagi jika bukan ruangan Sabil. Namun saat ia sampai Nalendra melihat dari jendela, Sabil yang tengah tertidur dimejanya. Nalendra diam-diam masuk kedalam ruangan Sabil, berusaha tidak menimbulkan suara berisik agar Sabil tak terbangun.
Nalendra memegang dahi Sabil, 'anget' batin Nalendra. Nalendra berjalan pelan pelan untuk keluar dari ruangan Sabil, lalu ia berlari menuju kelasnya. Nalendra ingat saat Sabil mengajar tadi, ia tampak lesu mungkin karena masih tak enak badan. Nalendra tau Sabil 2 hari yang lalu tak masuk karena sakit dari anak kelas sebelah.