Bab 3: Aku dan Mereka

493 63 13
                                    

Happy reading

.

.

.

“Baiklah semuanya, tolong perkenalkan nama kalian” kata guru itu

“Halo, aku Gempa, senang bertemu dengan kalian semua” sapa remaja berbaju coklat

" Aku Taufan” remaja berbaju biru itu tersenyum

“Aku Thorn, senang bertemu dengan kalian semua” ucap seorang pemuda berpakaian hijau dengan wajah polos

“Aku Blaze, dan beruang kutub ini adalah Ice” kata remaja berbaju oranye-merah sambil menunjuk remaja berpakaian biru yang mengantuk

“Halilintar” jawab remaja berbaju merah itu dengan dingin

Setelah mereka selesai memperkenalkan diri, guru mengatur tempat duduk untuk mereka

Semua orang di kelas membenci Solar sehingga dia hanya bisa duduk sendiri sehingga ada kursi kosong di sebelahnya

Gempa duduk di samping Solar, Ice duduk di samping Blaze, Taufan duduk di samping Hali, Thorn duduk bersama siswa lainnya

"Halo, aku Gempa" Gempa mengulurkan tangannya untuk mengenal Solar namun tentu saja Solar tidak menghiraukannya

Mata Solar masih hanya memandang ke luar jendela

"Apakah ada sesuatu yang menarik di luar sana?" tanya Gempa

Solar berbalik dan menatap Gempa "Jangan dekati aku, nanti kamu menyesal"

"Menyesal? Tentang apa? Rumor?"

Solar membuka matanya lebar-lebar karena terkejut. Ia mengira Gempa tidak mengetahui rumor tersebut sehingga ia mulai berbicara dengannya, namun ternyata sebaliknya

"Kamu tahu? Jadi kenapa kamu masih berbicara denganku, aku seorang pembunuh. Apakah kamu tidak takut?"

"Penjahat sejati tidak akan pernah mengakui bahwa dirinya adalah penjahat," ucapan Gempa membuat Solar menjadi kaku

"Berarti kamu tidak" lanjut Gempa

"Tidak, kamu salah" kata Solar sambil berdiri

“Solar, kelas belum selesai” Guru mengingatkan Solar

Solar duduk di kursi dan berbalik dengan wajah merah sambil bergumam, "Sial, memalukan sekali"

Gempa melihat telinga Solar yang agak merah dan terkekeh "Tidak ada pembunuh yang berperilaku sepertimu"

Saat istirahat, kakak-kakak Gempa datang mengajaknya ke canteen bersama mereka

"Mau ikut kami, Solar?" tanya Gempa

"Tidak, terima kasih tapi aku tidak lapar"

Sebuah suara keluar dari perut Solar, membuat wajahnya memerah

"Ahahaha...perutmu tidak bisa berbohong" Blaze memeluk perutnya dan tertawa sambil menunjuk ke arah Solar, membuat wajahnya semakin memerah

"Blaze" Suara Gempa yang mengancam membuat Blaze kaget dan terdiam

“Tidak apa-apa, tidak perlu malu-malu” ucap Taufan sambil menarik tangan Solar

"JANGAN SENTUH AKU" teriak Solar sambil menarik kembali tangannya sehingga membuat semua perhatian tertuju padanya

Bughh

"Sudah cukup, adikku memperlakukanmu dengan baik dan kamu tidak menghargainya. Kamu bersikap kasar sekali" Hali membanting meja dan berjalan ke arah Solar lalu berkata

(AllSol)✨Karena aku bersinar paling terang✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang