[01]

102 19 5
                                    

🌟🌟🌟

Berjuang menghilangkan sebuah rasa kekecewaan memang tidak mudah. Akan tetapi, tidak ada salahnya mencoba melakukannya. Karena, semua akan mendapatkan sebuah hasil. Meskipun, mungkin tidak sesuai ekspetasi. Jadi, mari berusaha untuk terus mengejar sebuah kebahagiaan.

🌟🌟🌟

Jauhin sahabat sendiri memang nggak gampang, tapi gue pasti bisa. Gue nggak mau perasaan ini terus menghantui. Apalagi, Banyu udah pernah nolak gue secara halus.

Berlian, memikirkan hal itu cukup matang. Meskipun, nyatanya ia masih tetap berada di jangkauan jarak Banyu. Sahabatnya. Seperti sekarang, ia berada di toilet perempuan sekolahnya. Membersihkan muka, sembari terus memikirkan hal yang sebenernya tak perlu banyak dipikirkan.

Berlian menghela napas, memutuskan akan tetap pada rencananya menjauhi Banyu. Agar, dirinya tak terpenjara pada perasaan yang tak seharusnya dirasakan. Terlebih, persahabatannya dengan Banyu lebih penting dari segalanya. Perasaan lebih dari sahabatnya pada Banyu sudah mulai pudar. Karena, ia sadar tak mungkin bisa memiliki sebuah ikatan lebih dari sahabat bersama Banyu.

Saat Berlian, masih sibuk dengan pemikirannya. Tiba-tiba ia mendengar suara pintu terbuka. Sehingga, ia menghentikan kegiatan mencuci mukanya. Kemudian, menoleh ke arah orang yang sepertinya sudah berada di belakangnya.

"Cewek gatel ini ternyata ada di sini, Sel."

Berlian mengerutkan kening, saat mendengar perkataan sinis itu.

"Sel, buruan ngomong ke cewek gatel ini biar jauhin cowok lo." Dahlia berbicara kepada temannya yang berada di sampingnya. Selena.

Berlian menatap penuh tanya ke arah Selena. Gadis yang merupakan kekasih Banyu.

"Kayaknya gue nggak perlu banyak ngomong di sini, Ly. Gue harap, kalo emang lo mau jauhin Banyu jangan setengah-setengah." Selena kini mulai berbicara pada Berlian. Karena, ia sebenarnya sadar Berlian memang sedang menjauhi Banyu. Akan tetapi, hal itu justru membuatnya berpikir Banyu semakin memberi perhatian kepada Berlian. Bahkan, Banyu terkesan khawatir bila Berlian menjauhinya.

Berlian tak menyangka akan mendengar perkataan sinis dari Selena. Karena, selama ini yang ia tahu Selena selalu baik serta mempunyai tutur kata lembut.

"Lo denger itu, kan, Ly? Harusnya lo lebih sadar diri, biar Banyu bisa lebih fokus sama Selena. Apalagi, sekarang status Selena itu pacar Banyu." Dahlia kembali berbicara seperti memperingati Berlian.

"Banyu bakalan tau mana prioritas dia, kok. Kalo emang dia perhatian sama gue bukannya itu wajar. Karena, kita berdua udah sahabatan dari kecil. Jadi, lo nggak perlu khawatirin kalo Banyu bakalan lebih merhatiin gue, Sel." Berlian mengatakan hal itu, sembari menyunggingkan senyum. Tak menyangka, ternyata Selena tidak sebaik yang dipikirkannya selama ini. "Satu hal lagi, rasa kekhawatiran lo, bisa menjadi boomerang buat diri lo sendiri, Sel."

"Lagipula, urusan gue mau jauhin Banyu itu hak gue. Lo nggak perlu ngatur maupun ikut campur. Gue tau batasan, apalagi persahabatan sama Banyu udah terjalin lama." Berlian kembali berbicara pada Selena. Seakan ia tak merasa gentar dengan peringatan dari Selena.

"Gue harap, lo beneran jauhin Banyu. Karena, gue nggak mau perhatian cowok gue terbagi-bagi." Selena kembali berbicara, sembari mengingatkan Berlian.

Love Syndrome [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang