BAB 3 DULU DAN SEKARANG

5 0 0
                                    

Mesty baru menyadari bahwa Mr S adalah seorang predator seks setelah tidak sengaja melihat beberapa berita pelecehan seksual di media sosial. Motif- motif pelaku benar-benar memiliki kemiripan dengan pola sikap Mr S kepadanya. Berawal dari pembawaan diri yang menonjol sehingga membuat Mesty terkesan hingga kagum sampai ingin mencontohnya dalam organisasi pelajar di luar sekolah yang pernah Ia ikuti dulu, lalu Mr S menjadi sumber belajar yang memuaskan untuk Mesty. Namun semakin lama berhubungan dengan Mr S, Mesty merasakan dia terlalu agresif dan tidak sungkan melakukan physical touch dengan beda gender di forum muslim sekalipun, seperti berdempetan dan colek jari. Selain itu Mr S juga terlalu sering mengajak bertemu berdua. Meski sejujurnya Mesty merasa sangat canggung tapi sesekali Ia mau-mau saja diajak bertemu, Mr S mengajak Mesty bertemu di perpustakaan dengan tawaran berbagi koleksi vidio edukasi menarik. Pernah suatu hari Mesty kaget saat menyaksikan Mr S membuka file di flashdisknya dan tidak sengaja membuka folder yang berisi full vidio senonoh. Tanpa dibuka pun gambar filenya sudah memperlihatkan gambar-gambar semacam itu. Mr S segera mengklarifikasi bahwa itu hanyalah file titipan teman. Mesty masih bisa percaya dan berprasangka positif dengannya kala itu.

Selain sering mengajak Mesty ke perpustakaan, Mr S juga sering mengajak Mesty ke rumahnya, karena tiap Mr S menawarkan untuk berkunjung ke rumah Mesty, Ia selalu menolaknya, ya tidak nyaman saja ada teman lelaki yang berkunjung ke rumahnya apalagi kalau sendirian dan lama. Anehnya Mesty merasa tidak enak untuk menolak ajakan Mr S bermain ke rumahnya, meski sesungguhnya Ia tidak nyaman dengan sikapnya. Pernah juga Mr S tanpa izin Mesty langsung main ke rumahnya, tentu saja itu membuatnya panik dan tidak nyaman. Mesty takut dikira punya pacar dan tidak serius sekolah oleh ayahnya. Jika awalnya Mr S sering berbagi sumber belajar tentang motivasi dan agama, lama-lama Ia juga berbagi tentang hal-hal yang bersifat supranatural. Ia bercerita bahwa Ia memiliki kemampuan menyembuhkan dan mencoba membantu menyembuhkan sakit Mesty, padahal Mesty merasa sehat-sehat saja, meski begitu Mesty sempat terpengaruh dengan segala narasinya. Sempat Ia mau disentuh telapak kakinya oleh Mr S dengan alasan mau menyembuhkan sakit Mesty, namun setelah itu Ia kapok main ke rumah Mr S. Meski saat itu logikanya belum bisa menjelaskan namun intuisinya mengatakan Ia harus menjauh dari Mr S.

Mesty sangat bingung memahami semua sikap Mr S. Kadang Ia terlihat normal dan positif namun kadang juga rumit dan emosional. Meski begitu, Mesty sempat mencintainya. Cinta yang tumbuh dari rasa kagum dan pertemuan yang intens. Cinta yang membingungkan dirinya sendiri pada akhirnya, galau karena rindu sekaligus ingin menjauh karena banyak sakitnya.

Sudah sangat lama Ia hilang kontak dengan Mr S meski beberapa kali Mr S berusaha menghubunginya lagi. Mesty sempat bingung, mau meneruskan menjauhinya atau menyambung pertemanan kembali dengan Mr S. Sejak Mesty kuliah di Solo, Ia sudah tidak pernah bertemu lagi dengan Mr S, karena mereka berdua beda kota. Mr S berkuliah di Surabaya. Mesty sangat terganggu dengan upaya Mr S yang ingin silaturahmi lagi dengannya, akhirnya Ia memberanikan diri untuk berteman lagi dengannya. Benar saja, itu adalah sebuah keputusan yang salah, karena Mr S makin menjadi-jadi. Ia tidak segan untuk meminta foto dan vidio syur sampai mengajak berhubungan badan. Mesty belum pernah memili teman seaneh Mr S. Sejak saat itu Ia memutuskan untuk memblock Mr S.

Setelah melihat berita yang bersliweran di media sosialnya terkait kejahatan seksual, Mesty baru menyadari bahwa kemungkinan besar Mr S adalah predator seksual, dan Mesty hampir menjadi korbannya. Dugaan Mesty dikuatkan oleh konfirmasi beberapa rekan organisasi perempuannya juga yang ternyata diperlakukan sama oleh Mr S. Butuh beberapa tahun kemudian bagi Mesty untuk menyadarinya. Dibalik sifatnya yang ceria, Ia menyimpan rasa rendah diri yang belum pulih, dan sejak Haikal menyatakan perasaannya, perasaan minder itu terobati. Ia merasa lega sebab dirinya ternyata masih pantas dicintai oleh orang baik.

Selama ini Mesty mengira bahwa Haikal adalah sosok yang dingin, ternyata dia sangat hangat dan penuh semangat. Selain itu dalam hubungan mereka, ternyata Haikal lah yang paling antusias serta kreatif memberikan kesegaran. Haikal mengirimi surat cinta tiap bulan di tanggal jadian mereka yang berisi puisi, sharing refleksi hidupnya, motivasi, dan tentu saja harapan baiknya tentang masa depannya bersama Mesty. Kadang Haikal juga memberikan teka-teki kepada Mesty untuk sekedar memberikan hadiah berupa kerudung, gelang, dan buku.

Setelah Haikal mendapatkan ijazahnya, Ia segera berusaha melamar kerja ke banyak tempat, baik di Solo hingga di luar Solo, bahkan ke Ibu kota Jakarta. Memang tidak mudah mendapatkan pekerjaan di zaman sekarang, itu pun dirasakan oleh Haikal. Ia sedikit bersedih hati karena usahanya menjadi lelaki mapan untuk Mesty tidak semulus yang Ia bayangkan. Pantang bagi lelaki sagitarius seperti Haikal untuk menganggur. Ia memilih kesibukan mengajar les anak sekolah, sambil berusaha meningkatkan kualitas diri dan terus mencoba melamar kesempatan kerja baru. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku MencintaikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang