천사。╱ 𝐋embaran ⩇2

304 83 25
                                    

[NAME] MEMBARINGKAN TUBUHNYA setelah berhasil mencapai gerbang Sekte Hwasan. Dia mencari jalan dan memanjat gunung yang terjal setengah mati dan sekarang tujuannya sudah didepan mata. Nafasnya tak beraturan, debu dan kotoran memenuhi bajunya. Kalau nggak salah inget, dia terakhir mandi dua bulan yang lalu──pas dia kabur dari rumah.

"Mindset adalah koetji!" [Name] bangkit dan menepuk tangan kotornya. Dia berjalan dan mengetuk pintu gerbang dengan sisa-sisa tenaga. Ini udah mau malem, semoga aja ada yang bukain.

"Aduh kebelet boker."

Tok tok tok!

Sekali lagi, tapi belum ada respon.

Kepala [Name] mendongak. Papan nama Sekte Hwasan sudah hilang dari tempatnya. Tanpa sadar dia terkikik geli, membayangkan Cheong Myeong bakal shock habis-habisan pas ngeliat Sekte Hwasannya jadi begini.

"Per-mi-si~" Mungkin karna sudah tidak makan sejak 4 hari lalu dan tenaga yang terkuras habis, membuat [Name] terbata-bata; nggak untuk menunggu lebih lama lagi.

Perasaan ingin mandi, ingin mangan dan ingin berak──semuanya tercampur padu.

KRIET...

"Eh, anak siapa ini?"

━━━ ↭  ━━━ ֎ ━━━  ↭  ━━━
𝐈'𝐋𝐋 𝐁𝐄 𝐀 𝐋𝐄𝐆𝐄𝐍𝐃𝐀𝐑𝐘! ⌕
ꐑ2 ──PeLis Terima Aq, Sepuh!
𖠳 ᎒᎒ 𝗮𝗻𝗾𝗲𝘁𝗵𝗲𝘁𝗶𝗰 ﹗
━━━━━━━━ 𐀔 ━━━━━━━━

"Eh, anak siapa ini?"

[Name] melihat sosok yang membukakan pintu untuknya. Penampilannya tak jauh beda dari ilustrasi novel dan gambaran webtoonnya. Dia adalah Tetua Unam.

"... Bagaimana kau bisa sampai sini? Dimana orang tuamu?" Unam mengedarkan pandangannya dan kepalanya ke kanan-kiri, tapi dia tak menemukan siapapun selain bocah gembel didepannya. "Kau ... sendirian?"

[Name] mengangguk dengan ekspresi cerah──seakan menemukan harapan hidup. "Iya! Saya datang sendiri! Apakah benar ini Sekte Hwasan?"

Unam agak heran tetapi ia tetap menjawab pertanyaan tersebut, "Iya, betul."

Sebelum [Name] membuka mulut lagi, Unam memotongnya, "Masuklah dulu, sekarang sudah hampir larut."

"...."

"Malam di gunung ini cukup dingin, apalagi untuk anak kecil sepertimu."

[Name] perlahan mengangguk dan mengikuti Unam masuk ke kawasan Sekte Hwasan. Pemandangan pertama yang menyapanya adalah lantai latihan, lalu lahan tandus yang seharusnya ada istana disana. [Name] hanya mengamati sampai mereka tiba didepan kuil.

Bener-bener keliatan kayak sekte yang mau hancur.

"Ini kuil kami." Unam menunjukkan, "Sekte Hwasan adalah bela diri dengan ajaran Tao. Jadi tamu pun punya tugas mereka masing-masing." Pintu kuil dibuka pelan, "Pertama-tama masuk kuil ini dan beri penghormatan kepada leluhur kami."

"Baik."

"...."

Apa aku harus bilang sekarang? Apa nanti aja? Tapi kalau nanti, apa masih sempat? ──AH MASA BODO!!

"──Nak, kau tidak apa-apa?"

"TUAN! SAYA MOHON DENGAN SEPENUH HATI, IZINKAN SAYA BERTEMU DENGAN KETUA SEKTE!"

Unam terkejut melihat [Name] yang mendadak menundukkan kepalanya dalam-dalam, "SAYA MOHON DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH!" 

"U-untuk apa?"

𝐈'𝐋𝐋 𝐁𝐄 𝐀 𝐋𝐄𝐆𝐄𝐍𝐃𝐀𝐑𝐘! rotsm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang