Malam itu, ketika Jimin beserta sang adik sedang dalam perjalanan kembali sehabis bekerja di organisasi, rose tampak lelah dan tertidur di tempat duduk nya, Jimin yang melihat itu melepaskan Mantel panjang yang selalu ia kenakan dan ia gunakan itu untuk menghangatkan adik nya
"Dasar sekali nya aja tidur diem.."
Gumam pemuda park itu sembari tertawa kecil, dulu sepertinya adik nya masih sangat kecil dan pendek, dan sekarang ia terlihat sangat cantik dan sudah menjadi gadis dewasa, bahkan bisa di bilang Rose lebih tinggi dari nya, 'menyebalkan kenapa kau lebih tinggi dari ku si'
Ketika sedang mengemudi, Jimin terkejut karena tiba-tiba saja sebuah Sepeda motor melaju ke arah nya, Jimin Dengan kesadaran penuh mencoba untuk menyelam namun setelah itu ia mendengar suara Tembakan dan Mobil nya di saat itu juga terguling-guling karena kehilangan keseimbangannya.
Ngingggg!! ( Suara besi bergesekan dengan aspal )
Bruukkkk! ( Benturan )
Prakkkk!! ( Kaca pecah )
'ah apa itu tadi'
Pikir Jimin beberapa menit sebelum akhirnya ia teringat sesuatu, "Rose!"
dan Jimin benar-benar panik setelah melihat keadaan sang adik, Rose terluka cukup parah karena benturan, Jimin melepaskan seat belt
Yang terpasang di tubuh rose kala itu, namun belum sempat Jimin melepas seat belt nya, ia tiba-tiba saja tertarik keluar"Kyakkk!"
Dan ketika Jimin melihat siapa yang telah menarik nya, Jimin benar-benar di buat Marah, ia telah di serang oleh segerombolan vampir karena telah menghabisi teman mereka
( Baca ulang chapter 2 )
Jimin dengan sigap menggunakan bubuk perak yang selalu ia bawa ke mana-mana, dan ketika bubuk itu mengenai mata mereka semua, Jimin memanfaatkan waktu untuk mengambil Handphone dan belati nya di saat yang bersamaan, menghubungi nomor acak di handphone nya, "hall- arghhh sial.. menyingkir dari ku Vampir sialan"
Jimin tidak sempat berbicara, dua vampir itu menyerang nya secara bersamaan, handphone nya telah menghubungi seseorang dan seseorang itu sekarang dalam perjalanan menuju lokasi setelah mendengar Jimin berteriak dan menyerukan kata Vampir, Jimin kehilangan handphone nya karena kurangnya kekuatan ketika menggenggam nya, Vampir-vampir itu terlalu banyak
"Sial kalian! Rosee yakk Gendut Bangun Keluar dari sana Jangan manja!"
Teriak Jimin yang kala itu kewalahan menghadapi mereka semua sendirian, mereka lebih kuat dan lebih cepat dari nya Jimin terlempar ketika di tendang oleh salah satu vampir, tubuh nya yang terluka terbentur dengan keras ke mobil nya yang dalam keadaan jungkir balik, rose masih berada di bawah sana, "Arghh! Taehyung!!"
Ketika itu juga, Sebuah sepeda motor berwarna Hitam melaju dengan kencang dan menabrak tiga vampir yang berdiri di belakang,dan itu berhasil membuat vampir yang mencengkram leher Jimin lengah, dan dengan tenaga yang tersisa, Jimin menikam jantung vampir itu Dengan belati nya, Dan seseorang yang tadi datang menggunakan sepeda motor adalah, "Kau baik-baik saja Hyung?"
Taehyung datang menggunakan sepeda motor nya dengan kecepatan maksimal setelah menerima panggilan telpon dari Jimin, "Tae.. Rose di bawah, mereka menuntut balas karena aku telah menghabisi teman mereka" mendengar itu Taehyung dan juga Jimin bersatu untuk menghabisi sekitar lima vampir yang masih tersisa, setelah pertempuran habis-habisan itu, Jimin berhasil mengamankan salah satu vampir untuk di jadikan Alat eksperimen oleh para ilmuwan gila di laboratorium organisasi, Jimin berlalu menghampiri Taehyung yang baru saja menarik keluar rose dari bawah sana
"Tae.. kenapa ini.. kenapa Adek ku tak bernafas?" Panik Jimin setelah melihat keadaan Sang adik yang terlihat tidak dalam keadaan baik, Taehyung balas menatap wajah Jimin, hening yang menyimpan seribu makna ini, Jimin tidak bisa menerima ini, "Kita tidak mungkin terlambat kan Tae, Hee Gendut Bangun jangan nakut-nakutin gw lahh"
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGA UNTUK ALPHA ( END )
FantasyJung Hoseok adalah murid Universitas jurusan Sastra yang diam-diam tertarik dengan Cerita Dewasa panas antara sesama pria di Salah satu aplikasi, hoseok adalah seorang fudan akut ia sering kali berfantasi yang bukan-bukan, hingga suatu ketika ia mer...