***
Seperti biasa niscala sudah sampai di depan rumah swara, sembari menunggu swara keluar. Niscala membaca buku yang belum selesai dibaca olehnya belakangan ini.
Tak lama kaca mobilnya diketuk dari luar, seorang gadis cantik dengan rambut yang diikat rapi, menyisakan sedikit poni menjuntai dikedua sisi, dan dress hitam lengan panjang selutut nan manis.
" kita berangkat sekarang?"
" hah?"
"Kita berangkat sekarang niscala?"
"Oh..iya oke"
Niscala termenung sesaat memperhatikan sahabat kecilnya berdandan hari ini, swara memang cantik dari dulu, namun tak pernah dia berdandan semacam ini. Hari ini swara sempurna sekali.
" cantik "
" hmm? Gimana?"
" nggak, gw nggak bilang apa-apa"
" makasih ya"
" makasih?"
" barusan lo bilang gw cantik"
Swara tersenyum sembari memasang sabuk pengamannya.
***
Mereka sampai di aulia simfonia, semua orang telah duduk di tempat masing-masing karena sebentar lagi pertunjukan segera dimulai. Swara sangat senang dan semangat menunggu
Wajahnya tak henti tersenyum,membuat niscala mau tak mau ikut pula tersenyum memandangnya.***
Ditengah bagian beauty and the beast swara tak sengaja meremas tangan niscala sembari menggoyangkannya, swara selalu semangat perihal pertunjukan musik atau orkestra.
" call baguss banget, mau nangis"
Tapi menangis betulan, niscala tersenyum lagi sembari memberi tissu kepada swara.
" sejak kapan lo bawa tissu"
" gw udah jaga- jaga soalnya udah tau lo bakal begini"
Mereka tertawa bersama.
***
" bagus banget, makasi cala udah nemenin gw"
" iya swara, ini udah 10 kali lo bilang makasih"
Swara tersenyum lagi, sembari mengambil tangan niscala, menaikan jarinya lalu berputar. Mengikuti gerakan berdansa.
" ra, lo jomlo nggak?"
" hah??"
KAMU SEDANG MEMBACA
MERCUSUAR
RomanceNiscala Nareswara, berbicara dalam jeda dengan dua dunia. antara alam fikir serta kuas yang dipulas dalam canvas. dia senang melamun sembari menuang warna-warna dalam ingatanya ke dalam kanvas. Niscala senang berimajinasi bahwa lukisan itu bentuk da...