prolog

55 5 0
                                    

         (((((1)))))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         (((((1)))))

Hawa dingin pegunungan menusuk tulang, seolah mampu membekukan siapapun, pukul
23:56 terlihat beberapa orang berlutut dihalaman depan rumah kayu,gelap mendominasi,tak ada penerangan apalagi penghangat.

4 orang berpakaian tebal duduk di kursi menghadap orang orang lain nya.

Manusia manusia yang berlutut itu hanya mengenakan kaos putih dan celana putih,baju khas penyiksaan,hawa dingin yang bertentangan dengan fungsi baju itu juga semakin menyiksa.

" kalian akan aku bebaskan jika berhasil,tepat tengah malam kalian akan berlari sesuka atau semampumu,jika sampai fajar terbit aku tidak berhasil menemukannya, dia akan kubiarkan hidup "

Seorang berpakaian tebal itu bicara sambil menyesap rokok yang bertengger manis di kedua jari jari gemuknya.

Berbeda sekali dengan keadaan 7 manusia didepannya yang kurus dan menggigil kedinginan.

Buku kudu meremang seketika, manusia tidak tau diri itu seolah tuhan sampai berani menentukan hidup mati seseorang,benar benar bajingan.

Tepat pukul 00, semua sandera mulai berlarian menuruni gunung, sedangkan 4 pria itu mulai masuk ke dalam Dengan senyum mengerikan.

Mereka mengambil senjata masing masing,lalu berkeliling sebentar, menunggu sedikit lama agar lebih seru.

"Mari berburu "

Tepat kata itu meluncur,semua berlarian senang mencari manusia yang tadi dilepaskan,tawa iblis menemani mereka,bahkan setan gunung ikut menikmati kelalaian manusia itu.

Disisi para sandera,ada dua bocah kembar yang berlari terkencing kencing sambil tetap menggenggam tangan ayah ibu mereka, setelah seminggu lebih diculik dikurung dan disiksa,kini keluarga kecil itu dipermainkan.

"Ibu ayah aku takut"

Suaranya lirih dan diselingi nafas yang tak beraturan,air mata kering itu kembali turun, mereka terus berlari meskipun dengan tubuh babak belur dan bekas siksaan lainnya.

"Kita akan selamat sayang"

Ayahnya berusaha untuk menenangkan keluarga nya, walaupun itu sama sekali tidak merubah apapun,hati mereka tetap gelisah dan khawatir ketakutan.

Bayang bayang siksaan itu terus membekas, mereka berjumlah 7 orang, ayah, ibu, kakak perempuan,kakak anak kembar perempuan,dan 2 bocah sepuluh tahun.

Itu seharusnya....

Nyatanya mereka hanya ber 6 sejak tadi, entah kemana anak satunya,ia tak terlihat sejak di balik batu besar tadi.

"Yah..."

"Aku tau"

Mereka terus berlarian,nafas ngos-ngosan dan wajah pucat itu sangat mengerikan.

"Atra...."

high school Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang