Prolog || LEVIROZ

94 10 8
                                    

"Tiga hal, harta, tahta, kuasa. Selebihnya, my haf fun. "

~ATHARA QEANNO DARTA~

__________________________________________

"GUE CUMA NYURUH LO BUAT BUNUH CEWEK LEMAH AJA LO GA BISA!!!" suara tegas seorang Athara menggema diseluruh markas Leviroz.

Pria itu kini terlihat tidak terkendali, wajahnya memerah karna marah. Dua orang pria, yang merupakan anak buahnya hanya bisa menunduk mendengar amarah sang raja mereka.

Brak

Athara melempar meja kayu di dekatnya, dua orang pria tadi menjadi sasaran empuk kemarahannya.

"Sorry Tar, s-sebernnya kami hampir berhasil bunuh Icha. T-tapi, a-abang temennya dateng dan... " Jio, salah satu dari dua pria itu memberanikan diri untuk memberi penjelasan.

Athara menarik kerah Jio dan melayangkan satu pukulan tepat di rahang pria itu. Jio tersungkur ke lantai, rahangnya serasa retak dan patah. Sudut bibirnya mengeluarkan darah segar, akibat pukulan kuat Athara.

"Banyak bacot lo!! Sama satu cowok doang, lo sampe bonyok gini? Bener-bener banci, tau gak?!!" Athara kembali membentak.

Athara menunjuk wajah Jio dengan kesal, "Lo, gue kasih lo waktu dua puluh empat jam mulai dari sekarang. Lo harus bunuh cewek itu, atau lo yang bakal gue bunuh. PAHAM?!!"

Athara mengambil jaketnya dan berjalan keluar dari markas Leviroz. Di ikuti wakilnya, Vero di belakang.

"Siapa abang dari temen cewek itu?" Athara bertanya, tangannya terulur untuk meminta korek pada Vero

Vero memberikan koreknya, "Nama teman cewek itu Nara, setau gue tentang abangnya.... dulu dia mantan ketua geng motor. "

Athara menyalakan puntung rokoknya, kemudian menghisapnya sebelum menghembuskan asap putih itu ke udara. "Geng?"

Vero menangkap korek yang Athara lempar padanya, ia merasa ragu untuk menjawab pertanyaan Athara tadi. "Dorveator. "

Athara menghembuskan asap rokok dari mulutnya ke udara, "Cari tau semua tentang cewek bernama Nara itu. "

Vero menghela nafasnya, "Lama-lama karna Leviroz, penduduk bumi bisa punuh. "

Athara menaiki motor sportnya dan membuang rokoknya yang masih tersisa setengah. Pria itu menyapu rambutnya kebelakang, kemudian memakai helem full face-nya.

"Gue bakal suruh Gio sama anak-anak lain. "

Athara mengklakson sebagai tanda setuju dan pamitnya. Pria itu melajukan motornya dan segera pergi dari kawasan itu.

Sementara itu, di dalam markas Leviroz...

Brak bukh

Jio menendang kursi kayu yang tadi di lemparkan oleh Athara ke arahnya. Gio hanya diam, mendengar segala macam umpatan dan sumpah serapah yang keluar dari mulut kembarannya itu.

"Cewek sialan!!! Ini semua karna abang dari cewek bangs*t itu! "

"Ga guna lo ngumpat kek gitu!" kali ini Rean buka suara, pria yang biasanya hanya diam dan acuh akan semuanya sekarang buka suara karna merasa jengah dengan tingkah Jio yang sudah seperti orang kesurupan

Rean berjalan melewati Jio, dengan kedua tangan di masukan kedalam saku celana. Ia berhenti di samping Jio hanya untuk mengeluarkan satu kaliamatnya.

"Lo cuma jadi pecundang dengan sumpah serapahin orang dari belakang. "

ATHARA [Gengster or mafia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang