Kriminal 3 || Balas dendam Athara

30 9 3
                                    

"Setiap masalah, selalu ada jalan penyelesaian yang termudahnya. "

~Alvero Adhitama~

_______________________________________________

Nara jalan mondar-mandir di depan IGD rumah sakit, pikirannya kacau dan melayang-layang. Ia meracau dan mengumpati dirinya sendiri dalam hati.


"Aaaaaaa, gimana dong??? Itu anak orang Nara! Gimana kalo dia mati? Gimana kalo keluarga singa itu datang dan nuntut aku? Aku ga tau harus bilang apa dong?!!!" gumam Nara panik

Dalam kekhawatiran itu, dokter keluar dari ruangan dan menemui Nara. "Apa anda pihak keluarga korban? "

"Eh... "

"Tunggu dulu Denara. Kalau aku bilang bukan, nanti dokternya bisa nuduh aku yang bunuh si singa? Gak, ga mau. Aku ga mau masuk penjara!"

"I-iya dok, saya... Sepupunya, iya sepupu. " setelah berdebat dengan pemikirannya sendiri, akhirnya Nara memutuskan untuk berbohong. "Kondisi... Kondisi sepupu saya gimana ya dok? "


"Lukanya tidak terlalu parah, wajahnya sedikit memar. Apakah pasien baru saja berkelahi? "

Nara menggeleng, "Saya gak tau dok, tadi... Saya liat dia udah babak belur kaya gitu. Ditambah...dia juga korban tabrakan mobil. "

"Hmm, begitu ya. Sepertinya kondisinya tidak begitu buruk, kecelakaan mobil yang di alaminya bukan menjadi sebab utama kondisinya sekarang. Karna pukulan keras di kepalanya, dan hal itu di lakukan berulang-ulang, menyebabkan luka uang cukup dalam. Tapi... syukurnya, anda membawa pasien tepat waktu, sebelum hal yang lebih buruk terjadi. " perjelas dokter panjang lebar

Nara menghela nafas lega, "Terimakasih dok. "

"Iya, untuk sementara pasien harus tetap di jaga. Hanya satu orang yang bisa menemi pasien di dalam. Apa tidak ada pihak keluarganya yang lain, yang akan datang? "

Nara menggeleng, sebenarnya dia juga tidak tau. "Nanti saya coba hubungi pihak keluarga yang lain, dok. "

"Baiklah, jika begitu saya permisi dulu. "

"Iya dokter. "

Setelah dokter pergi, Nara dengan ragu memasuki ruang rawat pria yang tak lain adalah Athara. Orang yang selalu menjadi sumber masalah baru dalam hidupnya.

"Kamu siapa sih? " Nara duduk di bangku samping ranjang rumah sakit tempat Athara berbaring lemas

Nara mengambil ponsel Athara yang di simpan dalam sebuah kotak, berisi pakaian dan barang-barang milik Athara sebelum di obati. Nara membuka kunci ponsel Athara dengan menggunakan sidik jari Athara.

Nara mencoba mencari nomor orang terdekat Athara, namun tak kunjung menemukannya. Bahkan saat Nara menelfon nomor dengan kontak nama "Alfi (bokap)" tidak kunjung di angkat olehnya.

Dengan keberaniannya, Nara membuka WhatsApp milik Athara. Begitu banyak pesan masuk yang belum di baca. Tidak mau ambil pusing, Nara hanya mencari nama yang terlihat menonjol saja. Sampai matanya berhasil menemukan kontak dengan nama tertera, "Vero Waketu"

"Waketu? Emang ada ya, marga orang waketu? " Nara bergumam

Nara membuka isi chat itu, ia mencoba memastikannya. "Owh, sahabat dia. "

"Jadi..... Nama dia Athata? "

"Apa sih?! Buat apa juga aku cari tau namanya? Ih, kumat lagi aku. " Nara menggerutu

ATHARA [Gengster or mafia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang