Kriminal 8|| Amarah ketua Leviroz

28 2 3
                                    

"Gue ga pernah kalah dalam permainan yang gue ciptain sendiri."

~Athara Qeano Deartha~

______________________________________________

Nara menutup rapat matanya, ia bersiap menerima tamparan dari sang pria. Namun, setelah ia tidak merasakan apa-apa pada pipinya. Nara mengintip, dan detik itu juga Nara membuka matanya dengan lebar.

Athara menahan tangan pria itu, "Dia udah minta maaf, dan itu pun juga kesalaan lo. "

Pria itu terlihat kesal, ia menarik tangannya dari Athara. "Lo siapa? Ga usah lo ikut campur urusan gue. "

Athara tertawa sini, ia berpikir apa yang ia dengar tadi salah? "Gue? " Athara menunjuk dirinya sendiri dengan senyum sombong, "Gue Athara Qeano Deartha. "

Pria itu langsung ciut, ia membulatkan matanya tidak percaya. Athara tersenyum angkuh, ia menarik tangan Nara dan meletakan tangan kanannya di bahu kanan Nara. Athara menarik Nara kesamping nya, dan tersenyum miring.

"Dan dia, pacar gue. "

Brak

Sebuah buku terjatuh, membuat mata selua orang di sana tertuju pada sosok pria yang menggunakan pakaian serba hitam, dengan topi dan masker.

Athara menatap pria itu datar, "..."

Pria misterius itu segera berjalan cepat dengan tangan di masukan ke saku. Ia pergi keluar dari toko buku.

Melihat kesempatan itu, sang pria yang bertengkar dengan Nara tadi mengambil kesempatan untuk segera pergi dari sana. Athara yang menyadarinya langsung melepas rangkulannya pada Nara.

"Woi! Mau kemana lo?!"

Athara hendak menyusul pria itu, namun Nara segera menahan tangannya. "Ga usah di ladenin, kak. "

Athara menghela nafas kesal, "Lain kali jalan itu hati-hati. "

Nara tersenyum kemudian mengangguk.

"Udah selesai? " Athara bertanya

Nara mengangguk, "Iya, tiga buku." ia menunjukan buku yang ia beli pada Athara

Athara mengangguk, mereka berdua berjalan menuju kasir. Athara membayar buku yang Nara beli, meski Nara bersikeras untuk membayarnya sendiri.

Dretttt

Athara mengambil ponsel didalam saku jaketnya. Athara menatap ponselnya sejenak, kemudian menolak panggilan telfon itu.

"Siapa? " tanya Nara

Athara menggidikan bahu, "Ga penting."

Athara menatap gang sempit di seberang jalan, sekali lagi ia merasa seperti ada yang mengawasinya.

"Lo mau jalan-jalan dulu atau langsung pulang, hmm?"

Nara menggeleng, "Aku mau langsung pulang aja, nanti aku kena marah sama abang kalo lama-lama di luar."

Athara memakaikan helem pada Nara, ia menaiki motornya dan memasang helem untuknya sendiri. Nara menaiki motor Athara, ia melingkarkan tangannya di pinggang laki-laki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATHARA [Gengster or mafia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang