" skakmat!! "
" yuhu!! Gue menang!! " pekik haechan bahagia.
" heran gue sama nih anak, beruntungnya gak habis-habis... " ujar jaemin protes karena jeno, pihak yang ia dukung kalah.
" kalah mah kalah aja, terima nasib... " julid renjun yang sedang memijat bahu haechan sebagai bentuk penghargaan karena telah memenangkan permainan.
" sesuai perjanjian... traktiran... " ujar haechan menaik turunkan alisnya, menggoda jeno.
" iya-iya!! Berisik!! " ujar jeno mempelototi haechan, membuat mata keduanya bertemu.
Deg!
" chan~ chan... chan!! " teriak renjun di kuping haechan yang tiba-tiba terdiam.
" renjun brengsek!! Sakit bodoh!! " teriak haechan memegang kupingnya yang pengang karena suara nyaring renjun.
" ya lu aneh tiba-tiba diam, lu kesurupan? " ujar renjun menepuk dahi haechan kuat.
" lu bener-bener ya njun!! " ringis haechan sembari mengelus dahinya.
" aduh... lupa bawa korek lagi... " keluh jeno mencari korek di tasnya.
" nih, pake punya gue aja... " ujar jaemin memberikan korek miliknya.
" maka... " ujar jeno terhenti karena haechan yang tiba-tiba merebut koreknya dari tangan jaemin.
" chan!! Balikin gak?!! " ujar jeno menatap tajam haechan.
" kagak!! Hari ini lu gak boleh ngerokok!! Kurangin jeno!! Dan lagi api itu bahaya... lu harus jauh-jauh dari api!! " ujar haechan membuang korek tersebut ke tong sampah.
" chan sialan!! Korek gue itu!! " ujar jaemin mengambil kembali korek yang di buang oleh haechan.
" hehehe... sorry jaem... " ujar haechan cengengesan.
" sini jaem koreknya... "
" jangan dikasih!! " pekik haechan membuatnya menjadi tatapan dari ketiga temannya.
" lu napa dah chan? Tumben amat... lagian kan jeno emang udah biasa ngerokok, lu juga biasanya gak pedulian... ngapa dah... " ujar renjun menatap haechan penuh selidik.
" lo.... gak kesurupan beneran kan chan? " tanya jaemin takut.
" bukan masalah rokoknya, ta... tapi apinya... " ujar haechan membuat mereka semua melongo.
" hah? Emang kenapa sama api rokok? " tanya jeno penasaran.
" gue... takut api... " jawab haechan membuat keadaan kikuk seketika.
" anjir chan!! Najis!! Sejak kapan lo takut api gila?!! Mainan lu tiap hari aja debus api!! " ejek renjun.
" lu lupa makan beling apa gimana chan? " ujar jaemin.
" sialan lu berdua!! Lu kira gue kuda lumping?!! " protes haechan tidak terima.
" ya lu aneh, gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba takut api... kenapa dah... lagian ini cuman api kecil chan... aneh banget lu takut... " ujar jeno geleng-geleng kepala, tidak habis pikir dengan kelakuan haechan.
" ya pokoknya gue takut api!! Gue... gue gak sengaja jatuhin rokok, terus kena paha gue ampe melepuh!! Jadi!! Lu!! Jangan hidupin tuh rokok!! " ujar haechan berusaha beralasan.
" iya dah... iya... kagak main api gue, kagak ngerokok... jaem simpan korek lu... takut nangis nih bocah satu.. " ledek jeno membuat mereka semua tertawa, kecuali haechan yang merengut sebal.
.......
" hallo.... " jawab haechan pada jaemin di seberang sana.
chan!! Jeno chan!! Rumahnya kebakaran!!
Deg!
" terus jeno gimana?!! " tanya haechan panik, dadanya bergemuruh mendengar berita dari jaemin.
jen... jeno... jeno gak selamat chan... hiks, jeno... dia tubuhnya hangus kebakar... hiks chan...
Deg!
Lagi, dia tidak dapat menyelamatkan siapa-siapa meski sudah mengetahui penyebab kematian seseorang.
" gu.. gue kesana sekarang.. tenangin diri lo jaem... "
.
.
.
.
.
.Sebelumnya~
" ini emak, bapak gue kemana dah... lama amat pulang, gak tau apa anaknya kelaparan... " gerutu jeno melihat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.
" masak sendiri lah gue... "
.....
Ctek, ctek!
" napa dah nih kompor pake kagak nyala segala?!! " dumel jeno sembari mengecek gasnya.
" aish!! Nyebelin banget!! Dah lah pake magic com aja!! " ujarnya mencari magic com yang entah di letakkan dimana.
" mana dah, di simpan dimana sih... nah!! Ketemu!! " ujar jeno riang ketika melihat magic com di laci bawah paling pojok.
" mari masak mie... " ujar jeno mencolokkan kabel magic com tersebut setelah memasukkan air kedalamnya.
Tanpa ia sadari jika magic com tersebut telah rusak, dimana kabelnya tidak lagi menyatu dengan baik.
" kok gak mateng-mateng sih... " ujar jeno memandang air dalam magic com yang tidak kunjung mendidih.
Sniff, sniff~
" aduh.... kok bau gosong ya? Dari mana dah... " ujarnya mencium magic com tersebut.
Mencari dari mana asal bau gosong itu dan betapa terkejutnya ia melihat asap keluar dari kabel magic com.
Dengan cepat jeno mencopot kabel tersebut dari stop kontak, namun tangannya yang basah justru membuatnya tersetrum.
Arrgghh!!!!
" sialan!! " geram jeno setelah berhasil menarik tangannya yang sudah melepuh.
Tanpa pikir panjang, jeno melemparkan kain lap kering ke kabel tersebut berharap dapat padam. Namun ia lupa jika kain tersebut belum ia basahi dengan air terlebih dahulu hingga membuat kain tersebut terbakar.
" jeno bego!! " gerutunya panik ketika melihat api mulai menyambar kemana-mana.
Dengan cepat jeno menyiramkan api dengan air galon, namun api tersebut tidak kunjung padam karena sudah cukup membesar.
" sialan!! " ujar jeno terbelalak ketika melihat api tersebut sudah mendekati tabung gas yang ia lupakan keberadaannya.
Membuatnya mengingat Tuhan saat itu juga..
DUARRR!!!
Perbuatan lalai jeno bukan hanya membakar rumahnya saja, namun juga rumah tetangganya yang berdekatan dengan rumah miliknya.
Membuat komplek perumahannya saat itu bercahaya terang karena kobaran api.
Lee jeno~
Berpulang, 5 mei 2018
Note : api~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know When You Die
Spiritualhaechan dapat membaca kematian seseorang ketika menatap mata orang itu, namun dia tidak dapat mengetahui kematiannya sendiri... Ingat, kematian tidak dapat dihentikan...