5.

843 51 4
                                    

Setelah acara konser kemarin, Shani dan Gracia memang masih berada di Bangkok. Karena Shani ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan gadis itu. Mereka jalan-jalan, makan, shoping, dan mengeksplor tempat-tempat menarik di sana. Tidak lupa juga membeli berbagai macam oleh-oleh untuk trio bocil, Feni dan juga ketiga teman Gracia.

"Shan aku lupa beli oleh-oleh buat abang."
Saat ini mereka sudah berada di pesawat, dan Gracia baru ingat jika Juna minta di belikan sebuah kaca mata.
"Nanti aku suruh Mpen minta tolong ke temennya yang tinggal di sana ya."
Ada sedikit perubahan dari Shani yang Gracia rasakan akhir-akhir ini. Gadis yang biasanya irit bicara itu, kini berubah jadi lebih banyak ekspresi dan lebih lembut serta makin care dengannya. Gracia sangat menyukai perubahan Shani, bahkan Shani mulai berani memeluk Gracia duluan.

Gimana Gracia gak tambah sayang, coba.
Shani dingin aja dia suka apalagi jika seperti sekarang.

Hari-hari yang Shani lalui akan terasa hampa jika sehari saja tidak bertemu dengan Gracia. Setiap hari sepulang kerja dia akan menyempatkan diri untuk menemui gadis yang semakin hari semakin membuatnya terus ingin bertemu itu.

Saat ini pun Shani sudah berada di depan kamar Gracia. Dia membawakan banyak Snack untuk gadis itu.

Ceklek
Gracia langsung berlari ke pelukan Shani.
"Hey, kenapa hm?"
Shani melihat kebahagiaan diraut wajah gadis gingsul itu.
"Kangen Shannn, aku kira kamu gak bakalan dateng."
Ih Shani kan jadinya salting mendengar ucapan Gracia.
"Mana mungkin gak dateng."
Shani meletakkan barang bawaannya di lantai, kini kedua tangannya memeluk tubuh Gracia.
"Uda mam?"
Gracia mengangguk masih dalam pelukan Shani.
"Besok jadi kan kita kencan?"
Pipi Shani bersemu merah, kenapa Gracia sering sekali bilang nge date atau kencan jika akan pergi berdua dengan Shani, kan Shani jadi seneng Gre.

Shani pergi setelah mendapat telpon dari Muthe karena daddy nya pulang dan ingin berbicara dengan Shani.
"Besok kita akan makan siang dengan keluarga Nando, sayang. Muthe juga ikut ya."
Shani menghela nafas, selama ini dia sudah senang dan bahagia dengan Gracia. Tapi kenapa sekarang daddy nya malah kembali membicarakan mantannya,dia juga tidak suka dengan rencana makan siang besok. Padahal Shani sudah berjanji akan pergi dengan Gracia. Apa yang harus Shani katakan pada gadis itu?.

"Tapi dad Shani udah ada janji sama Gracia."
Anandira menggeleng.
"Gracia pasti ngerti kok."
Muthe melirik wajah cici nya yang terlihat kecewa mendengar ucapan daddy nya.
"Terserah daddy aja, tapi Shani hanya akan datang sebentar saja."
Shani pergi meninggalkan ayah dan adiknya.

Saat ini Shani masih menatap ponselnya, dia memikirkan cara untuk bicara dengan Gracia.
Jika bertemu langsung Shani tidak akan tega melihat wajah kecewa gadis itu, tapi kalau bicara lewat telpon pun rasanya dia tidak sanggup.

"Huh..."
Akhirnya Shani memutuskan untuk datang ke rumah Gracia lagi.
"Semoga aja dia belum bobo."
Shani bergegas keluar dari kamarnya.

Gracia baru saja naik ke kamarnya setelah selesai nonton tv dengan Zoya Toya.
Saat akan menutup pintu dia melihat Shani berjalan cepat ke arahnya. Padahal sudah larut malam, kenapa Shani datang lagi.

"Kenapa Shan?"
Gracia melihat ada yang berbeda dari raut wajah Shani, saat pergi meninggalkan rumahnya gadis tinggi itu masih tersenyum tadi.
"Masuk dulu yuk."
Shani menggandeng tangan Gracia masuk menuju kamar gadis itu, dengan pelan Shani mendudukkan Gracia di tempat tidurnya dan dia berlutut di hadapan Gracia.
"Ge..maaf ya besok kita perginya siangan gapapa kan."
"Loh kenapa? Kamu ada kerjaan?"
Gracia terlihat bingung, karena Shani mengundur acara kencan mereka. Padahal gadis berlesung pipi itu sudah berjanji akan mengajaknya pergi dari pagi.
Shani bingung, jika dia menjawab akan makan siang bersama dengan Nando pasti Gracia akan marah padanya.
"Daddy ngajakin makan siang, Ge."
"Oh, aku kira kamu ada kerjaan. Ya udah gapapa Shan, temenin daddy kamu aja."
Shani lega mendengar ucapan Gracia, syukurlah dia mengerti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

But Daddy I Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang