2.

548 60 1
                                    

Pemandangan kemacetan di saat pulang kerja menjadi salah satu hal yang sangat Shani benci. Jadi kadang dengan sengaja dia akan menghindari untuk pulang lebih awal, dia lebih menyukai untuk berdiam diri di dalam ruangannya sambil memainkan ponsel pintarnya.

Seperti yang terjadi saat ini, Shani membuka galery ponselnya. Suatu hal yang rutin dia lakukan ketika sedang merasa capek, kesal atau kadang jenuh maka dia akan melihat-lihat foto random Gracia yang tersimpan rapi di ponselnya.
Dan hanya gadis random itu yang bisa membuat senyum seorang Shani muncul, walaupun hanya sebuah senyum simpul.

Shani menghembuskan nafas panjang, dia teringat beberapa tahun yang lalu saat dia masih berkuliah di Belanda. Saat itu dia memang sempat hilang kontak dengan Gracia, gadis itu sempat marah padanya karena Shani tidak berpamitan atau mengatakan jika dia akan berkuliah jauh dari Gracia. Itu memang sebuah kesalahan fatal yang pernah di buat Shani.

Sampai saat Muthe mengatakan kepada Shani kalau kedua orang tua Gracia telah bercerai,barulah Shani menyadari jika dia menyesal karena telah hilang kontak dengan Gracia. Apalagi saat Muthe mengatakan jika gadis itu juga pernah nekat kabur dari rumah saat mendengar kabar orang tuanya akan berpisah.
Shani benar-benar tidak tahu harus berbuat apa saat itu, Gracia termasuk orang yang sangat pendiam dan jarang membahas permasalahan keluarganya, dia lebih memilih untuk memendam semuanya sendiri.

Bahkan rumah yang kini di tempati Gracia sekarang, pernah tidak berpenghuni selama setahun karena awal perkuliahan Gracia lebih memilih untuk menyewa sebuah Apartemen.

Dan setelah selama tiga tahun menempuh pendidikannya, akhirnya Shani pulang ke Indonesia. Saat itu juga ternyata Gracia sudah kembali tinggal di sana bahkan kini bersama kedua adik kembarnya.

Sang adik Muthe juga sudah lumayan dekat dengan si kembar Zee dan Christy karena mereka sekelas saat di sekolah menengah atas. Dan berawal dari saat Muthe sering bermain di rumah Gracia, Shani jadi punya alasan untuk menemui Gracia dengan alasan menjemput adiknya.
Shani tersenyum mengingat kejadian itu, saat di mana akhirnya dia bisa melihat wajah gadis yang sangat dia rindukan, wajah yang memiliki berbagai macam ekspresi.

Shani memutuskan untuk pulang ketika waktu sudah menunjukan pukul delapan malam, dia mendapat pesan dari Muthe jika saat ini adiknya tersebut sedang belajar di rumah si kembar.

Saat di perjalanan pulang Shani mampir untuk membeli snack untuk ketiga adik-adiknya.
Jadi dia punya alibi untuk pergi ke rumah Gracia.
Makanya jangan gengsi Shan!?.

Namun di luar dugaan, ternyata gadis itu belum pulang. Dan Shani tentu tidak akan bertanya kepada Zoy dan Toy kemana perginya kakak pertama mereka, karena apalagi kalau bukan karema gengsi, ye kannn.

"Cici pulang dulu ya, cape."
Shani berpamitan kepada ketiganya, karena saking bersemangatnya ingin bertemu si gadis random, dia hanya memarkiran mobilnya di pinggir jalan dan langsung pergi menuju rumah ini tadi.
Tapi ternyata nihil.

Beberapa hari ini Gracia sangat sibuk mencari bahan untuk skripsinya. Dia juga sudah lama tidak bertemu dengan Shani. Terakhir saat dia tidak sengaja bertemu gadis dingin itu di sebuah tempat makan, saat itu Gracia sedang berdua bersama Juna. Shani hanya menatap datar ke arahnya padahal saat itu Gracia sudah melambaikan tangan dengan hebohnya begitu melihat kedatangan Shani yang ternyata sedang bersama dengan seorang laki-laki di belakangnya, yang tidak lain adalah Nando. Senyum Gracia perlahan memudar. Tentu Gracia mengenal Nando, karena dulu dia satu SMA dengan laki-laki itu juga Shani dan Feni.

Gracia berpikir apa Shani masih mempunyai hubungan dengan Nando, karena setelah lulus SMA setahu Gracia juga kakak tingkatnya itu telah pindah dan menetap di luar negeri. Tapi dia tidak tahu tepatnya dimana. Dan dulu saat mengetahui Shani ternyata sudah pergi ke Belanda untuk melanjutkan study nya, dia mengira mereka berdua memang sedang belajar bersama di sana. Maka dari itu Gracia memutuskan untuk menghilang dari kehidupan Shani, dia merasa jika gadis dingin itu tidak perduli padanya lagi, karena bahkan Shani tidak memberitahukan tentang kepergiannya kepada Gracia.

But Daddy I Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang