#4. Fire in love

211 16 6
                                    

Xiaojun membuka matanya perlahan. Kepalanya begitu sakit sehingga ia meringis. Sebuah benda berat menimpa perutnya. Ia menoleh, Guanheng duduk di samping kasur dengan kepala yang tertidur diatas kasur dan tangannya berada di perut Xiaojun. Xiaojun langsung menyingkirkan tangan Guanheng dan itu membuat Guanheng terbangun.

“Sudah sadar? Aku akan memanggil tabib. “

“Tak perlu. Aku ingin kembali ke istana air. “

Guanheng menghela nafas. Sepertinya Xiaojun masih marah dengannya. Tak mau menyulut amarah Xiaojun ia akhirnya menganggukkan kepalanya. Ia tak mengizinkan, tapi ia punya rencana untuk membujuk istri manisnya itu.

“Besok kau akan kembali pulang. Sekarang istirahatlah. Bayi kita perlu istirahat Dejun. “

“Bayiku. “ ujar Xiaojun tajam.

“Iya bayimu, tapi dia ada karena aku menanam sperma di dalam mu. Sekarang berbaringlah. Tabib akan segera datang. Aku akan memanggilnya. “

Guanheng bangkit dari posisinya menuju keluar kamar kemudian memerintahkan para pelayan untuk menjaga Xiaojun selagi ia memanggil tabib. Xiaojun di dalam kamar hanya berbaring. Kepalanya benar-benar pusing ditambah kejadian pagi ini membuat emosinya meledak. Ia mengelus perutnya sendiri menatap perut yang mulai membesar itu.

“Pantas saja beberapa bulan ini aku merasa lemas. Ternyata ada anak kecil nakal disini. “ ujarnya sambil terkekeh.

Entah mengapa tiba-tiba ia merasa begitu rilex, tubuhnya terbaring dengan lemas seakan beban-beban di dalam dirinya terangkan. Xiaojun memejamkan matanya menikmati suasana ini. Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Jiao dan tabib.

“Dejun, kau sudah tak apa? “

Xiaojun membuka matanya. Ada rasa kesal saat ia terganggu oleh dua orang di hadapannya. Namun ia tak mungkin marah kepada ibu mertuanya itu.

“Iya ibu, aku tak apa. “

“Tabib akan memeriksamu, makanan juga akan datang. Kau harus minum obat. “

Jiao langsung menyuruh tabib untuk memeriksa Xiaojun. Di Belakang tabib ada seorang peramal, Jiao menyuruhnya datang untuk memeriksa bayi yang ada di perut Xiaojun. Tabib memeriksa keadaan Xiaojun. Tiba-tiba wajahnya terkejut.

“Ratu tak apa ibu suri, namun selebihnya biar peramal yang memeriksanya. “ ujar tabib.

Lalu peramal mengganti posisi sang tabib untuk memeriksa Xiaojun. Wajah peramal itu sama terkejutnya dengan Tabib. Ia kembali memeriksa Xiaojun kemudian bangun dari posisinya.

“Ibu suri, bisa kita bicara berdua. “ ujar peramal.

“Baiklah. Dejun, ibu tinggal sebentar ya? “

“Iya ibu. “

Jiao langsung keluar diikuti sang peramal. Cukup jauh dari area kamar, peramal itu mulai berbicara.

“Yang mulia, bayi yang dikandung ratu sangat berbahaya. “

“Maksudnya.”

“Masih belum pasti sebelum anak itu lahir, tapi dalam penglihatan ku.. Bayi itu akan menguasai semua kerajaan yang mulia. Ini bukan pertanda yang baik. Akan banyak pertumpahan darah yang terjadi. “ jelas peramal.

“astaga… apa yang harus dilakukan? “

“Jangan sampai ratu terhasut yang mulia, itu akan berpengaruh pada janinnya. Dan juga, saat lahir perketat penjagaan. Aku melihat banyak ancaman yang akan datang untuk calon pangeran. “

Jiao menghela nafasnya gusar. Xiaojun sekarang benar-benar sensitif, bayi yang dikandungnya mempunyai kekuatan yang luar biasa.

“Ada apa? “

Fire In Love || HenXiao storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang