🎀6

3.2K 553 23
                                    

"Ayahku ingin bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayahku ingin bertemu."

Ungkapan Leisha, membuat Jean mengangkat wajah dari semangkuk sereal gandum rasa cokelat di hadapannya. Hari ini laki-laki itu mendapatkan jatah libur. Seperti biasanya, ia akan meluangkan lebih banyak waktu untuk menemani Leisha.

Jean membalas, "Kapan? Di mana?"

"Hari ini. Saat jam makan siang nanti, di salah satu restoran dekat kantornya."

Untuk informasi, John bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi di kota ini. Ia menduduki jabatan sebagai karyawan biasa. Berbeda dengan Agatha; di mana wanita itu bekerja di sebuah perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang cukup elit dan menduduki jabatan sebagai manajer keuangan. Dilihat dari sisi ini saja, tampak ketimpangan yang jelas antar mantan suami-istri tersebut. Agatha terbilang lebih sukses dalam karirnya dibandingkan dengan John.

Jean lalu bertanya lagi, "Apa kalian memiliki keperluan penting?"

"Aku tidak tahu." Leisha mengaduk-aduk sereal dalam mangkuknya dengan kurang berselera. Bukan karena tak senang akan bertemu dengan sang ayah, namun karena perutnya sedang terasa tidak nyaman saat dijejali makanan. "Biasanya ia langsung mengirimkan uang bulanan ke rekeningku."

"Mungkin ia merindukanmu." Jean mengulum senyum. "Biar bagaimanapun, kau adalah putri kandungnya."

"Ya, mungkin saja begitu."

Jean melirik Leisha yang duduk di seberangnya. Dengan separuh ragu, ia bertanya, "Uhm, apa kau akan baik-baik saja? Pertemuan pertamamu dengan Paman John pasca perceraian, adalah saat kita mengumumkan kehamilanmu. Saat itu kau bahkan langsung masuk ke kamar, tidak mau mengantarnya sampai pintu rumah."

Leisha menghela napas. Ia meletakkan sendoknya, sudah pasrah dan merasa tak sanggup menghabiskan sisa serealnya. "Aku masih saja tidak bisa memetakan perasaanku. Terkadang ketika aku tak sengaja mengingat betapa brengseknya ia yang menyelingkuhi ibuku, aku merasa sangat-sangat membencinya. Tapi terkadang aku juga merindukannya. Sebab sebagai figur ayah, aku merasa dirinya adalah sosok yang cukup sempurna. Dahulu, ia membuatku merasa sangat beruntung karena memiliki ayah seperti dirinya."

Jean mengangguk-angguk paham. Ia ingat betapa baiknya Paman John. Nyaris setiap bulan setelah menerima gaji, pria itu akan membelikan makanan enak yang akan Leisha santap bersama Jean. Entah itu sekotak es krim, seloyang pizza, kue tart, dan lain-lain. Bagi anak kecil seperti mereka, makanan enak adalah yang terbaik. Saat beranjak remaja, John juga kerap kali mengajak Jean pergi memancing di danau komplek perumahan. Siang harinya Leisha akan menyusul sembari membawakan kotak bekal bertingkat berisikan menu makan siang. Mereka akan menyantapnya bersama-sama.

Bisa dibilang, Jean adalah salah satu saksi hidup yang melihat betapa eratnya hubungan John dan Leisha sebagai seorang ayah dan anak.

"Tidak apa-apa, Leisha. Aku yakin, nantinya kau akan bisa berdamai dengan perasaanmu sendiri."

Only You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang