[M] Leisha Carrington dan Jean Harold mendadak mendapatkan kejutan luar biasa. Mereka harus membesarkan seorang bayi bersama-sama di usia sembilan belas tahun; tanpa cinta, tanpa pernikahan, serta tanpa ilmu yang memadai sebagai sepasang orang tua b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau vote dan komennya ramai, aku bisa fast update 💋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jean sepenuhnya menyadari bahwa usianya semakin matang dari tahun ke tahun. Semula ia berpikir bahwa tidak apa-apa jika dirinya tidak mengungkapkan isi hatinya pada satu-satunya perempuan yang masih ia cintai hingga detik ini. Namun semakin ke sini, ia merasa tak rela jika harus berlapang dada melihat perempuan itu bergandengan tangan dengan laki-laki lain.
Setidaknya, Jean harus berusaha, 'kan? Itu adalah poin pentingnya. Akan diterima atau tidaknya, bisa dipikirkan belakangan.
Serupa dengan hari valentine setiap tahunnya, Jean akan selalu membeli dua buket bunga; yang berukuran kecil untuk Cla, sementara yang berukuran sedang untuk Leisha. Keduanya adalah bunga mawar merah. Namun untuk valentine kali ini, Jean membeli bunga mawar merah untuk Cla, serta bunga mawar putih untuk Leisha.
Selain sebagai simbol kemurnian serta kedamaian, bunga mawar putih biasanya memiliki makna 'cinta yang tulus, namun tak pernah berani untuk diungkapkan'.
Iya, Jean benar-benar menyukai Leisha; sayang, cinta, sejak dulu sampai detik ini.
Jean lupa kapan tepatnya ia mulai memiliki perasaan spesial itu pada Leisha. Yang jelas sebelum Leisha mengandung Cla, Jean sudah memandang Leisha dengan cara yang berbeda. Ia tak pernah berani mengungkapkannya, sebab ia menyadari bahwa cinta yang ia miliki belum cukup untuk membuat Leisha tetap berada di sisinya. Ia merasa belum pantas untuk memiliki Leisha sepenuhnya, sebab masih memiliki banyak kekurangan. Salah satunya, perihal ekonomi.
Sekarang, Jean memutuskan untuk mencoba lebih berani. Ia tidak pernah tahu bagaimana perasaan Leisha terhadapnya. Ia hanya ingin mengupayakannya perlahan-lahan.
Kini kedua tangan Jean sudah menggenggam buket-buket bunga yang telah ia beli dan ia pilih sepenuh hati. Katup bibirnya mengulas senyum menawan setiap kali harum bunganya menyapa indra penciuman. Serupa dengan hatinya yang juga tengah berbunga-bunga sekaligus berdebar-debar. Ia sedikit tegang. Akankah Leisha mengerti arti dari bunga mawar putih yang ia berikan?
