BAB 12. KEPERCAYAAN

338 60 10
                                    

LOVELY

༶•┈┈⛧┈♛LOVELY♛┈⛧┈┈•༶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༶•┈┈⛧┈♛LOVELY♛┈⛧┈┈•༶

Setelah percakapan yang melelahkan, langkah Harry menuju Grimmauld Place terasa berat. Matanya kosong, mencerminkan kelelahan mendalam, sementara pikirannya melayang pada diskusinya dengan Kingsley.

Menatap langit senja yang berwarna keemasan, Harry menghela napas lelah dan melanjutkan langkahnya. Tanpa sadar, ia sudah sampai di depan pintu rumahnya. Dengan tangan bergetar, ia membuka pintu dan aroma masakan segera menyambutnya.

Penasaran, Harry berjalan cepat ke dapur. Begitu ia melangkah masuk, ia terkejut melihat Hermione yang sibuk mengaduk panci di atas kompor, sementara Ron tengah sibuk menata meja makan dengan penuh semangat.

"Selamat datang, Harry!" seru mereka serentak, wajah mereka cerah dengan senyuman.

Harry berhenti sejenak, kebingungan bercampur rasa kesal. "Apa yang kalian lakukan di rumahku?" tanyanya, suaranya terdengar lebih tajam dari yang ia inginkan.

Ron dan Hermione bertukar pandang, kemudian menjawab dengan semangat, "Kami ingin memberimu kejutan! Kami membuat makan malam istimewa sebagai permohonan maaf kami."

Senyum tak percaya menghiasi wajah Harry. "Kejutan? Untuk apa?" tanyanya, meski hatinya mulai melunak.

"Kami tahu kamu baru saja melalui banyak hal," jawab Hermione lembut. "Kami ingin menunjukkan bahwa kami ada untukmu."

Harry merasa hangat di hatinya, meskipun ia masih sedikit kesal. "Baiklah, hanya untuk kali ini aku akan memaafkan kalian," katanya sambil tersenyum kecil. Dalam hati, ia berpikir, 'Tidak peduli seberapa kesal aku, kalian adalah keluarga pertamaku.'

"Kami sangat mencintaimu, Harry! Maafkan kami atas semua yang telah terjadi," ucap Ron, sambil merangkulnya erat, air mata bahagia mengalir. Harry membalas pelukan itu, merasakan kehangatan yang menenangkan, berusaha menenangkan mereka yang masih terisak.

Mereka bertiga segera duduk di meja makan, yang dipenuhi hidangan lezat. Suasana yang tegang mulai mencair, diiringi dengan canda tawa dan cerita-cerita ringan. Makan malam itu terasa nyaman, seperti pelukan hangat yang melindungi mereka dari dunia luar.

Setelah makan, mereka pindah ke ruang tamu, duduk di depan perapian yang menyala. Dengan secangkir teh dan biskuit coklat di tangan, Harry merasa sedikit lebih tenang. Namun, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Suasana yang tadinya hening dipecahkan oleh suara bara api yang mendesis. "Ada sesuatu yang ingin aku katakan," ucap Harry, nada suaranya gugup.

"Apa itu, Harry?" tanya Hermione dengan penuh perhatian. "Kami akan mendengarkan apapun yang kau katakan."

"Benar, Harry!" Ron menambahkan, mulutnya masih penuh biskuit.

Harry tersenyum geli melihat Ron, tetapi hatinya berdebar. Dengan napas dalam, ia berdiri dan mengambil tasnya dari meja. Perlahan, ia mengeluarkan dua perkamen yang tergeletak dengan segel Kementerian dan Wizengamot.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] LOVELY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang