chapter 23

104 12 1
                                    

jero dan deara sepakat untuk lebih lowkey dalam menampilkan kedekatan—hubungan mereka. jero yang biasanya senantiasa menempeli kekasihnya itu, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, memilih duduk bersama ketiga temannya yang lain.

hal ini tentu saja membuat teman-temannya maupun nevalwa mengangkat alisnya, ada apa dengan pasangan sejoli ini?

"stop looking at me like that." deara mendesah kesal dan menyimpan sendoknya ketika mendapati nevalwa memandangannya dengan pandangan yang sama semenjak keduanya memasuki area kafetaria.

nevalwa memiringkan kepalanya, "are you two currently fighting, or?"

"gak berantem, val."

"ya terus kenapa dia gak nempelin lo terus, kaya ini beneran aneh?"

deara memejamkan matanya, nafsu makannya sedikit demi sedikit terkikis akibat pertanyaanya temannya yang sepertinya tidak ada habisnya itu. "i'll tell you later, oke?"

tapi nevalwa malah mendekatkan tubuhnya, "did you find something terrifying about him, apa gimana deh?" kali ini nevalwa berbisik.

deara sedikit menggebrak meja makannya, menarik perhatian beberapa orang di meja di dekat mereka dan nevalwa kini menjauhkan tubuhnya. "fine, i won't ask."

nah, begini kan lebih enak.

di meja jero dan teman-temannya tidak jauh berbeda sebenarnya. bahkan gia yang biasanya semangat karena menu hari ini adalah pasta hanya memandang jero dan deara yang berada tiga meja dari mereka bergantian, tidak memiliki minat untuk makan.

"putus?"

"no."

"berantem?"

"we're not?"

"on a break?"

jero yang baru saja mengangkat alat makannya hanya memejamkan matanya dan menghela napas lalu menatap ketiga temannya bergantian, "i really just want to eat in peace, mending sekarang kalian makan atau pergi daripada ganggu gue."

perubahan itu pun tak luput dari pengamatan beberapa murid and someone who's not actually belong there.

════════════════

"did you forget something?" adalah hal yang pertama deara katakan ketika memasuki mobil milik jero.

si pemilik mobil yang sedang memainkan ponselnya lantas menengok dan menatap lelakinya yang tengah menatapnya balik, dia terlihat berpikir sebelum akhirnya menggeleng.

"sumpah?" jero kembali memutar bola matanya ke atas, mereka belum satu tahun menjadi kekasih kan? tidak ada anniversary yang harus dirayakan, kok.

sulung perdana menteri itu kembali menggeleng, "kamu gak ngasih kado lagi?"

jero membulatkan mulutnya lantas tersenyum sambil menyimpan ponselnya di compartment mobil. "i've actually prepared something, but i'll give it to you a night before your birthday, gimana?"

kali ini deara yang terlihat berpikir. benar juga, sekitar seminggu lagi dirinya ulang tahun. terlalu larut pada tanggung jawab barunya sebaga putra mahkota membuatnya lupa hal-hal seperti itu. tapi dia sadar akan sesuatu.

"how did you know my birthday?"

jero mengangkat alisnya, sebelum menarik napasnya dalam, "i think at this point you are aware that i know everything about you, no?"

benar juga, jero practically, dulu, adalah stalkernya. jadi dia pasti tahu hal setrivial seperti ini.

"tapi tunggu, kenapa harus semalem sebelum?" deara kembali menoleh dan bertanya sambil membuat ekspresi yang menurut jero sangat menggemaskan.

aurumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang