2. Mahendra?

64 20 5
                                    

HAPPY READING!

❀❀❀

Kaki jenjang Adel melangkah menyusuri koridor sekolah. Gadis itu hendak menuju perpustakaan, sehabis mengisi perutnya rasanya ia ingin membaca.

Begitu sampai di perpustakaan, Adel melangkah masuk dan mulai mencari buku yang ingin dibacanya.

Ketika sedang mencari buku di bagian ujung lorong rak buku, Adel mendapati seorang lelaki yang sedang tertidur di bagian pojok ruangan dengan tangannya yang ia letakkan di atas wajahnya sehingga mampu menutupi wajahnya.

Hanya sekilas Adel melihat lelaki yang sedang tidur itu, kemudian ia langsung menolehkan kepalanya kembali ke rak yang berisi buku buku untuk melanjutkan mencari bahan membacanya.

Tak lama matanya terfokus ke salah satu buku yang berada di bagian atas rak buku itu.

Dengan sangat berusaha Adel mencoba menggapai buku tersebut, namun dikarenakan rak buku itu yang terlalu tinggi untuknya ia tidak bisa menggapainya.

Adel berdecih kesal karena dirinya tidak mampu mendapatkan buku yang sangat ia sukai itu.

Tetapi tiba tiba saja sebuah tangan kekar mengambil buku itu dengan santai. Adel membalikkan badannya menghadap belakang.

Begitu berbalik badan, dirinya disuguhi dengan dada bidang seorang lelaki yang terbalut kaos berwarna hitam serta seragam yang sengaja tidak ia kancingkan.

Adel mendongak melihat wajah lelaki itu, rambut yang berantakan serta wajahnya yang khas orang bangun tidur.

Lelaki itu menundukkan kepalanya, sehingga mata mereka berdua bertemu.

Lelaki itu kemudian menyodorkan tangannya dengan buku yang sempat ia ingin ambil tadi kepadanya, Adel yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya menatapnya bingung. Lelaki di hadapannya yang sepertinya menyadari raut wajah kebingungan Adel mulai membuka mulut.

"Nih buat lo, tadi lo mau ambil kan?" tanya lelaki itu dengan senyum tipis yang terlintas di wajahnya.

Adel menatap buku itu sejenak kemudian kembali menatap lelaki itu. Tangan Adel bergerak untuk mengambil buku yang disodorkan kepadanya dari tangan lelaki itu.

"Makasih," ujar Adel dengan senyumnya yang terdapat di wajahnya.

Lelaki itu membalas senyuman Adel dengan senyum yang lebih lebar dari sebelumnya.

"Sama sama. Btw, nama gue Mahen," ujar lelaki yang diketahui namanya mahen itu sambil menunjuk nametag yang bertuliskan Mahendra Kevin Giandra di samping kanan dadanya.

Setelah itu Mahen membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya hendak pergi keluar perpustakaan.

Adel melihat kepergian Mahen sejenak, setelahnya ia pergi mencari tempat duduk yang nyaman untuk membaca buku.

❀❀❀

Saat ini bel pulang sekolah sudah berbunyi. Semua siswa berbondong bondong untuk keluar dari pekarangan sekolah. Termasuk Adel dan teman temannya.

"Lo pulang gimana del?" tanya tiffany sambil melahap camilan kesukaannya. Adel menolehkan pandangannya ke arah Tiffany.

"Ya kek biasa, dijemput sama Abang."

Tiffany mengangguk membalas jawaban yang dilontarkan oleh Adel. Mereka sesekali bercanda ria dan membicarakan hal hal random. Tanpa sadar, dari kejauhan seorang lelaki sedari tadi menatap punggung Adel.

Ia adalah Revan.

"Lo ngeliatin Adel mulu ngapa sih?" ujar seorang lelaki yang memakai jaket berwarna hitam serta tas yang ia sampirkan di bahu kanan, ia adalah Fajri Atmaja.

BLOSSOM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang